Kalau sangkakala berbunyi

“Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.”  2 Petrus 3: 13-14

Waduh…kiamat dah! Ungkapan ini sering muncul dalam cerita lucu, misalnya ketika kenakalan seorang anak yang bernama si Put On diketahui oleh sang ibu yang galak. Si anak dalam ketakutan menyadari bahwa ibunya akan marah besar dan melabraknya habis-habisan. Kiamat adalah sebuah kata yang artinya menakutkan, tetapi sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan suatu hal yang kocak dan lucu. Kiamat sepertinya adalah hal jauh disana, yang tidak perlu dipikirkan saat ini.

Sebaliknya, dikalangan sebagian orang beragama, kata kiamat yang menunjuk kepada akhir jaman  – yang sebetulnya tidaklah harus menjadi hal yang sangat ditakuti –  justru seringkali didiskusikan dan bahkan diramalkan akan segera terjadi. Hal ini makin menjadi-jadi hingga banyak orang yang mengambil tindakan-tindakan ekstrim, seperti bersembunyi di hutan, membangun konstruksi anti bom atom dsb.  Dalam medsos pun banyak beredar peringatan-peringatan akan tanda-tanda akhir jaman. Namun, walaupun ramalan  datang dan pergi sejak dulu, akhir jaman rupanya belum juga mendatangi.

Soal menyambut datangnya kiamat, memang banyak orang Kristen yang berbeda pendapat. Buat orang-orang tertentu, kiamat sudah dekat dan karena itu mereka sibuk bersiap-siap. Bagi yang lain, kiamat pasti akan datang tetapi beberapa prosesnya masih harus dijalani dan kekuatiran tidak perlu muncul karena keyakinan bahwa mereka harus selalu siap. 

Saya masih ingat lagu anak-anak sekolah minggu ini:

Kalau zaman ini lalu pada hari kiamat,

kalau sangkakala Allah berbunyi.

Kalau orang yang selamat berkeliling takhta-Nya,

Kalau namaku dipanggil ku ada.

Jelas nada lagu diatas, yang merupakan terjemahan himne terkenal “When the trumpet of the Lord shall sound” atau “When the Roll Is Called up Yonder” gubahan James Milton Black di abad ke 19, adalah positip. Kalaupun kiamat itu datang pada saatnya, kita tidak perlu bingung karena sudah pasti kita diselamatkan. Lalu mengapa begitu banyak tokoh-tokoh Kristen yang selalu sibuk bernubuat dan menafsirkan tanda-tanda akhir jaman? Sebagian mungkin bermaksud baik dengan berusaha memperingatkan umat Kristen akan apa yang pasti akan terjadi. Tetapi ada juga yang termasuk dalam kelompok tertentu seperti yang tertulis dalam Alkitab:

“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.” Markus 13: 22

Apa yang telah terjadi dan akan terjadi di dunia ini adalah sesuai dengan rencana Tuhan. Umat Kristen harus sepenuhnya percaya bahwa Tuhan yang mengasihi mereka, akan juga membimbing semuanya melewati saat-saat yang sulit di masa mendatang. Sebagai manusia kita tidak dapat menyelami dalamnya pikiran Tuhan dan tidak dapat menerka apa yang akan terjadi dan kapan akan terjadi. 

“Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.”  2 Petrus 3: 20

Apa yang penting kita lakukan dalam masa penantian ini adalah tetap bertekun dalam iman kepada Yesus Kristus. Selain itu, kita harus tetap bersemangat dalam melanjutkan kehidupan kita dan malahan makin berbuah berbagai kebaikan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Yesus Kristus sudah turun ke dunia untuk membawa damai untuk orang percaya. Murka Allah atas diri kita sudah padam. Karena itu, kita harus percaya bahwa segala sesuatu akan berakhir dengan baik, selama kita hidup di dunia dan setelah kita meninggalkannya. Berita-berita yang membuat umat Kristen menjadi gundah, justru merendahkan arti kematian dan kebangkitan Kristus. Berita semacam itu harus kita tanggapi dengan berhati-hati, karena iblislah yang selalu berusaha memisahkan kita dari kasih Tuhan dan mengacaukan hidup kita sehingga kita tidak bisa berfungsi penuh sebagai anak-anak Tuhan selama hidup di dunia. Dalam hal ini, kita harus yakin bahwa dalam keadaan apapun kasih Tuhan tetap menyertai kita.

“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”  Roma 8: 38-39.

Pagi ini, jika kita masih bisa melihat matahari bersinar dan mendengar kicauan burung-burung, yakinlah bahwa Tuhan akan menyertai kita sampai akhir zaman; dan karena itu, bilamana sangkakala berbunyi, kita boleh menjawab “ya” dengan penuh keyakinan!

Tinggalkan komentar