“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Roma 3: 23-24
Jika anda ditanya, siapakah tokoh dunia yang anda kagumi, apakah jawab anda? Mungkin ada yang menjawab Mother Theresa, Bung Karno, Mahatma Gandhi atau pemimpin besar lainnya. Mungkin juga pilihan anda adalah bintang film yang cantik atau tampan, atau businessman yang sukses dan kaya.
Saya sendiri adalah pengagum John Fitzgerald Kennedy yang pernah menjadi presiden Amerika Serikat mulai tahun 1961 sampai saat dimana dia ditembak hingga tewas pada bulan November 1963. Entah kenapa saya kagum kepada dia, mungkin karena pidatonya yang sering dibumbui slogan-slogan bermutu. Dua kali saya mengunjungi taman pahlawan Arlington di Amerika dimana makamnya berada, dua kali juga saya melihat bahwa orang yang saya kagumi tidak berbeda dengan orang lain.
Hal orang yang dikagumi, pilihan kita pasti didasarkan satu atau beberapa hal yang merupakan keunggulan orang yang kita pilih. Dengan adanya hal yang istimewa itu, kita bisa melupakan hal-hal yang kurang baik yang mungkin ada dalam orang pilihan kita.
Dalam hidup kekristenan, mungkin saja kita kagum kepada tokoh-tokoh perjanjian lama seperti Abraham, Musa, Daud dll., atau tokoh-tokoh perjanjian baru seperti Maria, Petrus, Paulus dsb. Karena itu banyak orang yang memakai nama yang sama dengan nama orang yang dikaguminya.
Walaupun orang-orang diatas mempunyai hal-hal yang baik dan patut dikagumi atau ditiru, ayat Roma 3: 23-24 diatas jelas menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang cukup baik dihadapan Tuhan. Ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh mengagumi seseorang, tetapi kekaguman kita itu tidak boleh membuat kita berpikir bahwa orang itu memenuhi standar kebaikan dan kesucian Tuhan. Kita tidak boleh mendewakan apapun dan siapapun sekalipun mereka dipanggil raja, nabi, rasul ataupun presiden.
Sejak jatuhnya Adam dan Hawa kedalam dosa, tidak ada siapapun yang bisa mencapai tingkat kebaikan yang diminta oleh Tuhan. Manusia sesudah kejatuhan pada hakekatnya adalah mahluk yang jahat, termasuk semua tokoh-tokoh di dunia yang dikagumi banyak orang.
Bahwa manusia karena dosanya tidak dapat lagi mendekati Tuhan yang mahasuci, merupakan inti pengajaran Kristen yang sangat berbeda dengan agama-agama lain. Diluar agama Kristen, manusia berusaha untuk berbuat baik dengan berbagai cara untuk bisa mendapat keselamatan. Tetapi ini merupakan hal yang sia-sia menurut iman Kristen.
Di hari minggu ini kita diingatkan lagi untuk kesekian kalinya bahwa satu-satunya jalan bagi manusia untuk memenuhi standar Tuhan yang maha tinggi ialah melalui inisiatip Tuhan sendiri yang mau merendahkan diriNya dan menebus dosa manusia melalui darah anakNya, Yesus Kristus. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah 4: 12).
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Yesus dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (Filipi 2: 9-11). Mereka yang berusaha memperoleh keselamatan melalui ritual-ritual agama yang dipandang istimewa atau melalui perantaraan orang-orang “suci” yang dikagumi akan dikecewakan!
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14: 6