Menikmati hidup itu baik

“Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah. Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?” Pengkhotbah 2: 24 – 25

Satu hal yang saya sukai ketika mendapat kesempatan untuk mengunjungi negara lain adalah mencoba makanan setempat. Banyak makanan yang dulunya tidak saya kenal, kemudian menjadi makanan favorit saya. Memang kata orang tidak ada yang lebih menyenangkan daripada mengagumi pemandangan sambil menikmati makanan yang enak. Tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa jika hati kita senang, makanan yang kurang enak pun terasa enak. Kebahagiaan tidak harus bergantung pada kenyamanan hidup.

Memang untuk bisa berbahagia, orang membutuhkan sesuatu yang bisa dinikmati. Ayat diatas seolah mengatakan bahwa kemampuan untuk makan minum dan bersenang-senang adalah hal yang sangat baik. Tetapi, jika diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, sebenarnya ayat itu justru berbunyi “Tak baik bagi manusia untuk makan dan minum dan berpura-pura senang dalam jerih payahnya“.

Bagaimanapun terjemahannya, ayat diatas tidak dapat dipakai untuk membenarkan kebiasaan orang untuk memburu kenikmatan melalui makanan dan minuman. Ayat diatas juga tidak menyatakan bahwa tidak ada hal yang lebih penting dari menikmati makanan dan minuman. Apa yang dapat kita pelajari sebagai inti dari ayat diatas adalah kenyataan bahwa segala sesuatu yang baik datang dari Tuhan. Lebih dari itu, kemampuan untuk bisa menikmati segala yang baik juga datang dari Tuhan. Karena itu, apa yang terpenting dalam hidup kita bukan kesempatan untuk makan minum dan bersenang-senang, tetapi kesadaran bahwa Tuhan adalah sumber kebahagiaan.

Apa yang penting adalah kemampuan untuk bisa bersyukur atas apapun yang ada, yang bukan hanya atas makanan dan minuman saja. Kebahagiaan kita tergantung pada hubungan kita dengan Tuhan. Jika hubungan kita dengan Tuhan erat, banyak hal lain yang bisa rasakan sebagai berkatNya. Sebaliknya, siapa dapat merasakan kenikmatan hidup diluar Dia?

Pagi ini, jika kita masih mendambakan kebahagiaan hidup, kita harus sadar bahwa makanan, minuman dan kenikmatan yang serupa hanyalah sebagian kecil dari berkat Tuhan. Jika kita kurang bisa atau tidak bisa menikmati hal-hal itu, tentu ada berkat lain yang sudah kita terima jika saja kita mau menghitungnya satu persatu. Lebih dari semua itu, berkat yang terbesar untuk kita adalah keselamatan jiwa kita melalui Yesus Kristus.

Satu pemikiran pada “Menikmati hidup itu baik

Tinggalkan komentar