Manis lembut Tuhan Yesus memanggil

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Matius 11: 28

Hari ini kebetulan saya mendengarkan lagu himne lama yang berdudul “Softly and Tenderly Jesus is Calling” yang diciptakan oleh Will Lamartine Thompon pada tahun 1880. Lagu yang sangat populer di kalangan orang Kristen ini sudah dinyanyikan oleh banyak penyanyi Gospel, seperti Allan Jackson dan Anne Murray. Lagu ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai lagu “Manis Lembut Tuhan Yesus Memanggil”.

Manis lembut Tuhan Yesus memanggil
Memanggil aku dan kau
Lihatlah Dia prihatin menunggu
Menunggu aku dan kau

Hai mari datanglah
Kau yang lelah mari datanglah
Sungguh lembut
Tuhan Yesus memanggil
Kau yang sesat, marilah

Hidup ini memang berat. Mungkin kebanyakan orang mengiyakan pernyataan ini. Bagaimana tidak? Selama hidup selalu ada saja tantangan dan persoalan yang harus kita hadapi. Jika bukan hal pekerjaan, mungkin soal keuangan, keluarga, kesehatan atau hubungan antar manusia. Sekalipun ada orang-orang yang nampaknya selalu berjaya, pastilah ada masalah-masalah yang harus tetap dihadapi.

Orang berkata: “Ada hidup, ada masalah”,  tetapi sebaliknya juga benar: “Ada masalah, ada hidup”. Selama manusia masih hidup pasti ada masalah, tetapi adanya masalah bisa juga membuat orang menjadi lebih kuat dan tetap hidup. Walaupun demikian, bagaimana orang bisa tetap hidup jika masalah yang ada sangat besar?

Bagi orang yang lelah jasmaninya, istirahat atau tidur mungkin bisa memulihkan tenaganya. Tetapi, banyak orang yang lelah bukan karena jasmaninya, tetapi karena rohaninya. Dalam hal ini, kelelahan rohani tidak bisa dihilangkan dengan istirahat; sebaliknya, kelelahan rohani sering kali menyebabkan kita justru tidak bisa beristirahat dengan baik. Jika kelelahan jasmani mungkin bisa diatasi dengan obat-obatan; kelelahan rohani sering kali sulit untuk diobati dan malahan bisa menimbulkan masalah lain.

Jika kelelahan jasmani mudah terlihat, kelelahan rohani sering kali sulit dibaca orang lain. Lebih payah lagi, mereka yang mengalami kelelahan rohani sering kali tidak sadar kalau apa yang mereka alami adalah bersumber dari rohani. Mereka yang mengalami kelelahan rohani sering kali merasa hidup ini begitu berat, begitu hampa, tanpa harapan, dan tidak ada orang lain yang bisa mengerti atau bisa menolong. Mereka mudah sesat karena tidak dapat menemukan jalan yang baik. Mereka yang berada dalam keadaan ini mungkin berusaha menyembunyikan persoalannya dari pandangan orang lain dengan berpura-pura, seakan hidup mereka berjalan seperti biasa. Tetapi, pada saat tertentu hati mereka menangis dan pikiran mereka menjadi sangat keruh.

Ayat di atas adalah panggilan Yesus kepada semua orang yang merasa lelah rohaninya. Yesus mengerti bahwa jika manusia bisa mengatasi kelelahan jasmani,  mereka tidak mungkin menghilangkan kelelahan rohani dengan kekuatan diri sendiri. Kelelahan rohani hanya bisa dihilangkan oleh Tuhan yang bisa melihat apa yang ada dalam hidup, pikiran dan hati manusia.

Kelelahan rohani hanya bisa disembuhkan melalui iman kepada Tuhan yang mahakuasa, mahakasih dan mahabijaksana. Jika manusia tidak dapat menolong kita, tidak mau menolong kita atau tidak tahu bagaimana harus menolong kita; Tuhan kita adalah Tuhan yang mampu menolong, mau menolong, dan tahu apa yang terbaik untuk kita. Firman Tuhan diatas mengingatkan kita untuk percaya kepadanya dengan segenap hati kita, dan tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri. Maukah kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Dia?

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5: 7

Tinggalkan komentar