“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” yang berarti: Allah menyertai kita. Matius 1: 23

Hari ini adalah hari Natal dan bagi banyak orang dewasa ini adalah kesempatan mengunjungi orang tua, dan untuk makan siang atau makan malam bersama mereka. Pada saat yang sama, biasanya ada acara tukar menukar hadiah Natal. Tradisi saling memberi hadiah Natal mungkin ada hubungannya dengan hadiah Natal, yang dibawa oleh orang-orang Majus yang datang ke Betlehem dari tempat yang jauh dengan bimbingan bintang di Timur.
“Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.” Matius 2: 11
Tradisi memberi dan menerima hadiah Natal adalah suatu yang sebenarnya baik. Walaupun demikian, tradisi ini sering kali dilakukan tanpa mengerti apa yang menjadi latar belakangnya. Sekarang ini, banyak orang yang bukan orang Kristen ikut-ikutan memberi dan menerima hadiah Natal karena Natal sudah menjadi perayaan masyarakat umum dengan berbagai acaranya.
Bagi mereka yang merayakan hari Natal tahun ini, mencari hadiah Natal bukanlah tugas yang mudah dilakukan. Di saat ini semua orang harus berhati-hati untuk menghindari penularan virus Omicron. Karena itu sebagian orang memilih untuk berbelanja secara online untuk kemudahannya. Tetapi, memilih hadiah yang cocok dengan kebutuhan dan selera orang yang diberi tidaklah semudah membelinya. Banyak hadiah Natal yang diterima orang, berakhir dengan menyedihkan karena harus diberikan kepada orang lain, dijual atau dimasukkan keranjang sampah.
Apa yang sebaiknya diberikan kepada orang yang kita kasihi seharusnya sesuatu yang bisa berguna untuk mereka. Bukan hanya untuk kegembiraan sesaat, tetapi bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Tetapi kebutuhan tiap orang adalah berbeda, dan orang lain sering kali salah menerka. Untuk menghindari salah pilih, kita bisa bertanya kepada orang yang akan kita beri, hadiah apa yang diingininya. Tetapi, orang itu sendiri mungkin tidak tahu pasti apa yang dibutuhkannya.
Menurut Alkitab, hadiah Natal yang pertama bukanlah apa yang dibawa oleh orang Majus, tetapi apa yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Hadiah itu berupa Anak-Nya yang tunggal, yang sudah turun ke dunia untuk menyelamatkan orang yang mau percaya kepada-Nya.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16
Pada waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah langsung mengetahui apa yang dibutuhkan mereka. Pengampunan dosa. Karena Allah adalah Tuhan yang mahasuci, manusia tidak akan bisa bebas dari hukuman dosa. Manusia akan binasa karena dosanya. Tetapi, karena kasih-Nya, Allah berjanji akan mengirimkan hadiah yang terbesar yang bisa diberikan-Nya kepada manusia, yaitu Yesus Kristus yang akan lahir di dunia dan mati ganti manusia.
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Kejadian 3: 15
Oleh karena itu, Kejadian 3:15 biasanya disebut sebagai kabar baik yang pertama, Protoevangelium, dalam Alkitab. Protoevangelium adalah kata majemuk dari dua perkataan Yunani, protos artinya “pertama” dan evangelium artinya “berita baik” atau “injil”.
Apakah manusia mau menerima hadiah Natal dari Allah? Sejarah membuktikan bahwa banyak manusia tidak mengerti betapa berharganya karunia Allah itu. Mereka tidak juga mengerti bahwa apa yang dikaruniakan Tuhan itu adalah mutlak untuk memenuhi kebutuhan mereka, agar mereka tidak binasa. Karena itu hanya sebagian dari umat manusia yang akhirnya mau menerima uluran tangan Tuhan. Sebagian yang lain, memilih hadiah yang berupa kenikmatan duniawi dan kemakmuran.
Bagi kita yang sudah menerima hadiah keselamatan melalui Yesus Kristus, apa pun yang lain tidak akan seindah dan berharga seperti karunia keselamatan. Karena itu kita harus tetap bisa bersyukur sekalipun kita tidak selalu memperoleh apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Walaupun demikian, jika Tuhan kali ini masih mau memberikan hadiah Natal untuk kita, apakah yang anda inginkan? Semoga kita mau meminta kepada Tuhan agar semua orang di sekitar kita bisa menyadari kebutuhan hidup mereka yang utama dan datang bertobat kepada Tuhan. Itu adalah hadiah Natal yang terbesar untuk umat manusia!
Sy sendiri tak pernah mendapat hadiah ntal, kbtulan jg tak pernah mengharapkan hadiah ap pun baik di mlm natal, maupun di hari natal hr ini, justru sy yg sring ngsih org kado natal.
Di kluarga sy, terkait bagi2 kado natal utk anggota kluarga, biasa kmi lakukan di mlm natal stlh acara doa/ibadah singkat keluarga. Di postingan blog sy yg terbaru sy menulis ttg Kado Natal buat Ayah.
Selamat Natal Pak Andreas Nataatmadja. Damai dan hikmat Natal menyertai bpk sekeluarga. Oya, gmn ni natalan di Australia thn ini? Ap lbih meriah dr di Indonesia?
SukaSuka
Terima kasih. Selamat natal kepada anda sekeluarga. Tadi gereja Presbyterian di Cairns penuh, banyak juga orang Indo disini 😍
SukaDisukai oleh 1 orang