Apakah Anda masih kehilangan kemuliaan Allah?

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Roma 3:23-24

Roma 3:23 adalah sebuah ayat yang sangat dikenal dalam mendalami iman Kristen. Mereka yang menolak iman Kristen biasanya menentang pernyataan bahwa semua orang sudah berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan. Sebagian merasa bahwa jika mereka hidup sebagai “orang yang baik”, itu sudah cukup untuk menjamin keselamatan mereka sesudah meninggalkan dunia ini. Sebagian lagi mungkin berusaha berbuat baik untuk mendapatkan keselamatan di surga. Tetapi, ayat itu menyatakan semuanya sia-sia jika tidak melalui Kristus Yesus.

Ayat 23 sangat dalam artinya karena menyangkut hakikat manusia berdosa yang tidak dapat dengan usaha sendiri untuk memenuhi standar kesucian Allah. Walaupun demikian, ayat ini tidak boleh dibaca tanpa dilanjutkan dengan ayat 24, karena kedua ayat ini adalah sebuah kesatuan. Kedua ayat ini tidak boleh dibalik urutannya karena keduanya menunjukkan dua fase kehidupan orang Kristen: sebelum dan sesudah diselamatkan. Before and after. Dua keadaan akibat dari satu kejadian.

Manusia yang sudah ditebus oleh darah Kristus adalah manusia sudah lahir baru, menjadi ciptaan baru. Ini diulas oleh Paulus dalam 2 Korintus 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Kata “jadi” merujuk kepada ayat 14-16 di mana Paulus memberitahu bahwa semua orang percaya telah mati bersama Kristus dan menjadi manusia baru yang layak di hadapan Allah. Paulus juga menulis hal yang serupa kepada jemaat di Efesus:

“dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” Kolose 1:12-14

Kehidupan kita yang dulunya diarahkan ke hal-hal duniawi; sekarang diarahkan ke hal-hal yang rohani. “Kelepasan dari kuasa kegelapan” adalah kematian atas dosa lama kita yang telah disalib bersama Kristus. Kita telah dikuburkan bersama-Nya, dan sama seperti Ia telah dibangkitkan oleh Allah Bapa, kita juga dibangkitkan untuk “hidup yang baru” (Roma 6:4). Kita sudah dilayakkan oleh darah Kristus sebagai anak-anak Allah karena dosa kita sudah dicuci bersih.

“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Yesaya 1: 18

Di dalam kodrat lama kita, ada kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, kemalasan dan berbagai hal yang jahat, yang sering kita lakukan. Dalam kodrat yang diperbarui, semua hal yang dahulunya kita kasihi telah berlalu, terutama kasih akan diri-sendiri dan pembenaran diri dan promosi diri sendiri. Ciptaan yang baru menatap kepada Kristus, bukan menatap kepada diri sendiri. Semua hal yang lama telah mati, disalibkan bersama kodrat lama kita. Semua ini adalah satu proses yang terjadi pada saat seseorang menerima keselamatan yang tidak bisa dibalik lagi, kecuali jika seseorang yang belum benar-benar menjadi orang Kristen, kemudian kembali ke kodrat asalnya (Ibrani 6: 4-6), dan dengan demikian kehillangan kesempatan untuk diselamatkan.

Dengan berlalunya yang lama, “yang baru sudah datang”. Ini terhadi pada saat lahir baru. Hal-hal yang usang dan mati telah digantikan dengan hal-hal baru, yang penuh dengan kehidupan dan kemuliaan Allah. Jiwa yang baru lahir ini berkenan terhadap hal-hal ilahi dan membenci hal-hal duniawi serta berbau kedagingan. Tujuan, perasaan, keinginan, dan pengertian kita baru dan sangat berbeda dari yang lama. Itu seharusnya terjadi melalui pertobatan yang benar, yaitu saat dimulainya proses pengudusan dengan adanya kemampuan yang diberikan kepada kita untuk mengerti apa yang dikehendaki Tuhan.

Apa yang terjadi pada saat lahir baru adalah dimulainya hidup baru di mana proses pengudusan bekerja melalui pekerjaan Roh Kudus, dan itu berlangsung terus sampai mati. Lalu bagaimana dengan orang Kristen yang masih terus berdosa? Ada perbedaan antara berdosa dan terus hidup dalam dosa. Tidak seorang pun yang dapat mencapai kesempurnaan tanpa dosa dalam kehidupan di dunia ini, namun orang Kristen sejati dikuduskan setiap hari, di mana kuasa dosa akan terasa semakin kecil dan kebencian akan dosa akan semakin besar. Ini bukan berarti hidup kekristenan kita akan semakin mudah dijalani! Karena kita makin sadar akan kelemahan kita, kita akan merasakan perjuangan berat seperti Paulus. Orang Kristen yang sejati tidak akan terus puas melihat “kesuksesan” nya dalam mengikuti Yesus, tetapi justu bisa berduka atas kegagalannya. Karena itu, ia akan makin bergantung kepada pertolongan dari Roh Kudus.

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” Roma 7:19

Sebagai orang yang sudah layak di hadapan Allah, yaitu orang kudus, kita masih dapat berbuat berdosa, dan sebagian besar dosa kita mungkin secara tidak disengaja. Tetapi, karena proses pengudusan kita yang terus berlangsung, kita akan semakin sensitif atas dosa kita. Diri kita yang sudah lahir baru membenci dosa yang masih muncul, dan menyesalinya, bukan mengabaikannya seperti pada saat sebelum itu. Karena itu, semakin lama kita hidup sebagai orang pilihan, semakin keras kita berusaha untuk hidup baik, seperti seorang pelari maraton yang ingin menyelsaikan perlombaan dengan baik sekalipun kaki sudah terasa sangat sakit menjelang garis finis.

“Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.” 1 Yohanes 3: 6

Pagi ini, firman Tuhan menegaskan bahwa menurut kodratnya semua orang sudah berdosa, tetapi tidak semua tetap tinggal dalam dosa. Mereka yang sudah menerima karunia keselamatan Kristus sudah menerima pengampunan atas semua dosa lamanya, dan karena itu tidak mau mengulanginya. Setiap orang Kristen sejati tidak mempunyai alasan untuk hidup dalam dosa lama. Mereka tidak dapat menolak untuk berbuat baik karena sudah disucikan Allah. Sebagai umat pilihan, mereka akan mati-matian melawan godaan dosa-dosa baru yang setiap hari muncul, dengan mempertahankan kesuciaan mereka sebagai mempelai Kristus melalui kekuatan yang sudah diberikan Tuhan, sampai saat berjumpa dengan Dia.

“Hai ssaudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar”. Filipi 2:12a

Tinggalkan komentar