Melalui doa kita mengenal sifat Tuhan

“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya ..” Ibrani 1: 1-2

Banyak orang Kristen kurang berdoa karena mereka tidak mengerti bahwa doa adalah hak istimewa dari orang yang istimewa. Doa adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan bagi umat Tuhan. Orang yang tidak mengenal Yesus tidak memiliki hak isttimewa ini, karena sekalipun mereka berdoa, tidak ada yang mendengarnya. Mereka tidak mempunyai Yesus sebagai perantara antara diri mereka dan Allah yang mahakuasa.

Itulah sebabnya kita diperintahkan untuk berdoa dalam nama Yesus. Kita berdoa sesuai dengan kebenaran Allah, Firman-Nya, karakter-Nya, dan kehendak-Nya. Ada jaminan besar dalam doa seperti itu. Alkitab memberi tahu kita bahwa jika kita meminta sesuatu sesuai dengan kehendak Tuhan, kita akan mendapatkannya. Dia yang memiliki semua hikmat, semua kekuatan, dan selalu hadir telah mengundang kita dan telah memerintahkan kita untuk datang kepada-Nya dengan permintaan kita. Dia berjanji untuk menjawab doa-doa kita.

Kedaulatan Allah tidak meniadakan tanggung jawab kita untuk berdoa. Kita bukanlah robot-robot ciptaan Allah. Sebaliknya, Tuhan yang berdaulat yang memegang kendali, dan Tuhan yang berdaulat ini telah memberi kita tanggung jawab untuk memohon apa pun kepada-Nya, dengan itu kita akan tahu lebih banyak tentang karakter dan kehendak Tuhan ini. Doa adalah ajakan bagi kita untuk membangun hubungan dengan Bapa Surgawi kita. Ketika kita melakukannya, doa kita seharusnya selaras dengan karakter-Nya dan mengakui kedaulatan-Nya.

Dalam doa, kita tidak berurusan dengan seseorang yang mungkin tidak mendengar kita. Tuhan mendengar kita. Kita tidak berurusan dengan seseorang yang tidak bisa berbuat apa-apa tentang permintaan kita. Tuhan memiliki semua kuasa atas alam semesta. Kita tidak berurusan dengan seseorang yang tidak peduli. Tuhan telah memerintahkan kita untuk datang kepada-Nya. Ini tidak harus dilakukan secara formal seperti di gereja, tetapi di setiap saat dan tempat, kita bisa berkomunikasi dengan Dia baik dengan mulut maupun di dalam hati.

Melalui doa, kita mencapai kesepakatan dengan Pencipta Alam Semesta tentang hidup kita. Doa bukanlah tentang mengubah pikiran Tuhan; ini tentang bagaimana membuat pikiran dan hati kita setuju dengan Dia. Jadi tujuan doa bukanlah untuk memaksakan kehendak kita pada Tuhan. Kita harus berdoa dengan cara yang sesuai dengan kehendak-Nya dan memperhatikan saat Dia bekerja melalui sarana yang telah Dia tetapkan untuk melakukan apa yang telah Dia putuskan untuk capai.

Kuasa Allah harus menjadi penggerak kehidupan doa kita. Merupakan suatu kegembiraan untuk bersepakat dengan Pencipta Alam Semesta yang peduli pada kita dan memikirkan kehendak-Nya yang terbaik untuk kita. Tuhan yang mahakuasa telah memerintahkan kita untuk datang kepada-Nya dengan permohonan kita dan telah berjanji untuk bekerja melalui proses itu.

Ini mirip dengan hubungan anak-anak dengan orang tua mereka. Jika seorang anak diberi kesempatan untuk meminta sesuatu kepada orang tuanya, anak ini akan mempelajari sifat orang tua. Anak akan tahu apa yang harus diminta, setelah mempelajari hal-hal mana yang selaras dengan nilai, standar, dan kebajikan orang tua. Anak juga akan mempelajari kepribadian orang tua untuk memahami cara bertanya. Karena kita harus meminta apapun yang kita inginkan dari Tuhan sesuai dengan karakter-Nya, kehendak-Nya, dan standar-Nya, kita perlu mengenal Dia lebih baik.

Dengan kata lain, doa menjadi kesempatan yang kuat bagi kita untuk tidak hanya menjalankan tanggung jawab kita, tetapi juga untuk mempelajari karakter Allah dalam prosesnya. Saya dapat berkata, “Wow, Tuhanku yang Mahakuasa dan Mahakasih berjanji untuk memberi saya apa pun yang saya butuhkan. Tetapi saya perlu tahu bahwa apa yang saya minta sejalan dengan siapa Dia. Biarkan saya berpikir dengan hati-hati tentang apa yang saya minta dan alasan memintanya.” Di sinilah Roh Kudus membantu kita.

Pagi ini kita belajar bahwa jika kita mendekat kepada Allah dalam doa, kita akan mengenal Dia lebih baik. Kita belajar karakter Allah. Tapi itu bukan semua yang terjadi. Doa juga mengubah kita. Saat kita mencurahkan lebih banyak waktu untuk berdoa, kita menjadi orang yang lebih baik. Semakin banyak kita berdoa, semakin kita berubah menjadi gambar Allah.

Tinggalkan komentar