“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5:16

Dalam doa, kita memiliki Tuhan Yang Mahakuasa di pihak kita. Kitab Suci berjanji kepada kita bahwa ketika Tuhan ada di pihak kita, tidak ada seorang pun atau tidak ada yang dapat melawan kita (Roma 8:31). Tidak ada seorang pun di planet ini yang lebih kuat dari Tuhan kita. Tidak ada kebutuhan yang terlalu besar untuk dipenuhi oleh Tuhan. Tidak ada permintaan yang terlalu sulit bagi-Nya untuk dijawab. Tuhan ingin kita datang kepada-Nya dan meminta apapun yang kita butuhkan agar Dia dapat menyediakan bagi kita menurut kekayaan-Nya yang mulia. Ketika kita memahami bahwa datang kepada Tuhan dalam doa adalah hak istimewa, kita akan melakukannya setiap hari dengan penuh sukacita.
Doa adalah cara yang telah Allah tetapkan untuk menguduskan kita. Dalam doa, kita belajar apa yang Allah sukai. Saat kita berdoa, kita menemukan apa yang Dia pedulikan. Melalui doa, kita tahu apa yang Tuhan perkenan. Roh Kudus menggunakan pengetahuan ini untuk mengubah kita. Kita belajar tentang Tuhan sedemikian rupa sehingga kita menjadi seperti Dia dalam prosesnya. Semakin banyak kita berdoa, semakin kita mencintai apa yang Tuhan cintai. Saat kita menghabiskan waktu di hadirat Tuhan, kita mulai peduli tentang apa yang Dia pedulikan. Kita menumbuhkan hati Tuhan di dalam hati kita.
Orang yang jarang berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan tidak akan merasakan karakter-Nya. Doa tidak dapat dibatasi oleh kapan, di mana, dan berapa lama. Kita berdoa kapan saja, di mana saja, dan selama kita perlu mencurahkan isi hati kita. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan bahwa doa yang sungguh-sungguh dari orang benar sangat bermanfaat. Doa yang tulus tidak hanya melibatkan pikiran kita, tetapi juga melibatkan hati dan kasih sayang kita. Dalam doa yang sungguh-sungguh dan efektif, hati kita sepakat dengan Tuhan. Kita bersyafaat untuk apa yang Allah senangi dan pedulikan. Kita mengembangkan karakter cinta dan kasih sayang Tuhan.
Saat kita semakin dekat dengan Tuhan dalam doa, kita mulai bertindak lebih seperti anak-anak-Nya, dan bukannya tetap tinggal sebagai anak-anak dunia. Dengan kata lain, semakin banyak kita berdoa, semakin kita mengenal apa kehendak Tuhan. Saat kita mengabdikan hidup kita untuk berdoa, kita akan mrnyadari kedaulatan dan kuasa Tuhan. Pada akhirnya, sebagai anak-anak Allah bersama Yesus Kristus, kita bisa hidup dalam kebenaran dan mewakili Bapa Surgawi kita dalam menunjukkan kekudusan, kasih dan kuasa-Nya selama hidup kita di dunia.