“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.” 2 Petrus 3:18

Bertumbuh secara rohani pertama-tama berarti kita bertumbuh dalam pengetahuan akan dosa-dosa kita, pengetahuan bahwa kita di dalam diri kita sendiri adalah orang-orang berdosa yang terhilang tanpa harapan dan tak berdaya. Pada usia 50 tahun, misalnya, kita harus mengetahui hal ini lebih dari pada usia 20 tahun. Indikator yang baik dari pertumbuhan (growth) Kristen (bedakan dengan perbuatan baik, good works, dari orang Kristen) adalah kesadaran bahwa dosa-dosa kita membawa dukacita, dan bukannya sukacita.
Indikator pertumbuhan rohan yang kedua adalah meningkatnya kesadaran akan fakta bahwa kita diselamatkan dan diperbarui hari demi hari hanya oleh kasih karunia Allah — bahwa darah dan Roh Kudus adalah satu-satunya pengharapan kita. “Tidak ada apa pun di tangan saya kecuali salib Kristus yang saya pegang.” Dalam hal ini, Kitab Suci berbicara banyak tentang kesetiaan Allah kepada kita sebagai orang Kristen yang “gagal”.
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” Ratapan 3:22-23 TB
Kata-kata, “rahmat-Nya selalu baru setiap pagi” menjadi lebih bermakna bagi kita jika kita sadar bahwa kita hanya bisa bergantung kepada Tuhan. Jadi doktrin Alkitab, tentang kerusakan diri kita akibat dosa kita dan bahwa kita diselamatkan hanya oleh kasih karunia, menjadi kenyataan yang hidup bagi kita. Jika kita bertumbuh, kita akan bisa belajar menghargai janji-janji besar Allah.
Hal ketiga mengenai pertumbuhan adalah tentang rasa syukur kepada Tuhan atas keselamatan kita, sebagai buah iman, yaitu “buah Roh”. Itu mengacu pada kehidupan Kristen kita sebagaimana digariskan dalam Kitab Suci. Tidaklah cukup hanya mengetahui bahwa kita telah diselamatkan atau bahwa kita pernah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. “Buah” juga harus jelas. Secara negatif, ini menyiratkan bahwa anak-anak Allah yang bertumbuh, akan menjadi kurang peduli terhadap dunia dan semua yang ditawarkannya. Rasa cinta untuk hal-hal materi dan bagi kepentingan diri sendiri harus berkurang, dan bukannya tidak berubah. Bertumbuh dalam Kristus berarti kita berjuang melawan dosa-dosa, seperti cinta dunia, cinta uang dan cinta diri.
Secara positif, bertumbuh dalam Kristus berarti kita bertumbuh dalam kasih kita kepada Tuhan, Firman-Nya dan gereja-Nya dan sesama kita. Ini juga menyiratkan bahwa kita menjadi lebih rendah hati dan lebih tulus di hadapan Tuhan dan manusia. Mungkin cara terbaik untuk mengatakannya adalah kita menjadi seperti Kristus.
Betapa menakjubkannya, bahwa kita sebagai orang berdosa yang telah diselamatkan dipanggil untuk menjadi orang kudus dan hidup seperti Tuhan! Kitab Suci juga menunjukkan bahwa ini menjadikan kita pengabar Injil-Nya dalam hidup kita. Jika kasih Tuhan bertambah dalam hati kita seiring bertambahnya usia, kita harus menunjukkannya dalam kesaksian kita kepada dunia. Apa yang sehat dan masih bertumbuh akan berbau harum untuk Tuhan.
Pagi ini kita mungkin bertanya bagaimana kitai dapat bertumbuh di dalam Kristus. Bisakah kita sendiri membuat diri kita tumbuh? Kita dapat melakukan ini tidak lebih dari yang dapat kita lakukan dengan tubuh kita. Kita dapat tumbuh secara fisik hanya dengan menggunakan karunia yang diberikan Tuhan, terutama makanan yang baik. Demikian juga, pertumbuhan rohani hanya dimungkinkan dengan menggunakan Firman Allah yang sempurna (1 Petrus 2:2). Betapa kita semua membutuhkan Firman itu setiap hari dan juga pada hari Minggu di gereja. Di dalam Firman dan di dalam doa kita diberikan sarana untuk bertumbuh di dalam Kristus.
Sampai sejauh mana kesadaran akan pentingnya pertumbuhan rohani ini akan membawa kita? Jika kita jujur, kita akan menyadari bahwa bagaimana pun kita berusaha, pertumbuhan kita akan jauh dari sempurna. Tetapi kepada anak-anak-Nya yang tidak sempurna, Tuhan memberikan kepastian bahwa apa yang telah Dia mulai dalam diri kita, akan diselesaikan-Nya pada saat kita menjumpai Dia. Dan pertumbuhan yang kita alami sepanjang hidup kita akan tampak tidak signifikan jika dibandingkan dengan perubahan yang akan terjadi pada saat itu, dalam sekejap mata, oleh kuasa mujizat dari Kristus yang telah bangkit dan dimuliakan. Betapa menghiburnya hal ini bagi anak Allah yang mau hidup, bertumbuh, dan bergumul demi kemuliaan-Nya!