Hidup adalah penantian akan yang terbaik

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.” 1 Petrus 1: 3 – 5

Beberapa hari yang lalu, pemerintah Australia mengumumkan bahwa El Nino secara resmi sudah terjadi di negara ini. El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Australia dan juga Indonesia serta banyak negara lain. Lalu apa saja efek El Nino bagi sebuah negara? Singkatnya, El Nino akan memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah itu secara umum. Lebih dari itu, hal-hal lain akan terjadi:

  • Panas udara yang eksrem
  • Kematian manusia, hewan dan tumbuhan
  • Gagal panen
  • Kebakaran hutan dan lahan
  • Ekonomi negara tersendat
  • Ancaman bahaya kelaparan

Hidup ini memang tidak mudah, apalagi sejak terjadinya pandemi. El Nino akan membuat hidup setiap orang makin berat.

Pernahkah Anda mengalami kesulitan besar dalam hidup, sedemikian rupa sehingga Anda merasa bahwa hidup ini terlalu sulit untuk ditempuh dan barangkali lebih enak kalau Anda bisa ke surga sekarang juga? Mungkin Anda belum pernah mengalami perasaan semacam ini. Walaupun demikian, setiap hari di dunia ini ada banyak orang Kristen yang membandingkan pilihan untuk terus hidup dalam perjuangan dan penderitaan di dunia, dengan kesempatan untuk ke surga. Rasul Paulus pun pernah membandingkan hal hidup dan mati baginya.

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.” Filipi 1: 21 – 22

Sudah tentu Paulus tidak bisa menentukan kapan ia akan dipanggil ke surga; karena itu, ia memutuskan bahwa selama masih hidup, ia akan berjuang untuk memuliakan nama Tuhan. Memang adalah baik jika kita bisa seperti Paulus, tetap kuat menghadapi hidup di dunia ini. Tetap bisa memakai kesempatan apapun untuk melayani Tuhan dan sesama. Tetapi, ada kalanya hidup ini sangat berat dan kita merasa lelah dan berputus asa, apalagi jika usia mulai menua.

Mungkin kita tidak bisa membayangkan bagaimana dalam perjuangan hidupnya, Paulus bisa tetap bisa tabah dalam iman dan yakin bahwa ia akan bisa menerima keselamatan. Banyak umat Kristen yang menjadi ragu untuk keselamatan yang dijanjikan Tuhan, bukan karena kuatir bahwa Tuhan akan melupakan janji-Nya, tetapi karena keraguan apakah mereka tetap bisa hidup bertahan menghadapi segala persoalan. Hidup memang bisa menjadi sangat berat, dan jika Tuhan tidak menolong mereka, bagaimana mereka bisa bertahan dalam iman dan tetap diselamatkan?

Ayat-ayat pembukaan diatas adalah tulisan rasul Petrus yang ditujukan kepada jemaat Kristen di beberapa tempat yang mengalami berbagai pencobaan. Petrus menulis bahwa Yesus Kristus dengan kasih-Nya yang besar, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, akan membawa kita kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima hidup yang kekal. Petrus lebih lanjut menulis bahwa kita akan dipelihara Allah karena iman kita, sementara kita menantikan keselamatan yang telah tersedia.

Pagi ini, jika kita meragukan apakah keselamatan itu akan tetap tersedia untuk kita karena hidup kita saat ini bagaikan perahu yang diombang-ambingkan ombak, firman-Nya berkata bahwa Tuhanlah yang akan memelihara kita. Iman bukanlah hasil jerih payah kita; iman berasal dari Tuhan yang sudah diberikan kepada kita, besar ataupun kecil, menurut ukuran yang sesuai dengan kehendak-Nya (Roma 12: 3). Selama kita tetap berpegang pada iman itu, Tuhan akan memelihara dan melindungi kita sehingga keselamatan itu tidak bisa lenyap. Tuhan tidak berjanji untuk menghilangkan ombak kehidupan kita, tetapi Ia berjanji untuk memelihara kita sampai akhir zaman!

“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.” 1 Petrus 1: 6

Tinggalkan komentar