Di luar Tuhan manusia adalah hewan

“Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” Efesus 4: 22-24

Apa yang terjadi di Israel baru-baru ini adalah sangat menyedihkan. Pemerintah Israel sudah mengkonfirmasi bahwa dalam serangan kelompok teroris Hamas, ada 40an bayi Israel yang dibunuh secara kejam. Bagi kebanyakan orang, kejadian ini membawa pertanyaan: bagaimana mungkin manusia melakukan perbuatan jahat seperti itu? Hal semacam itu memang bisa terjadi dalam dunia hewan, tetapi tidak lazim di antara kaum manusia; sekalipun pernah ada semasa Holocaust pada perang dunia kedua, ketika kaum Nazi Jerman menangkapi orang Yahudi.

Dalam hari-hari mendatang, suasana Timur Tengah akan makin memanas karena Israel akan berusaha untuk membalas dendam dan menumpas Hamas. Sudah dapat dipastikan bahwa banyak rakyat jelata dari kedua pihak akan mengalami penderitaan dan bahkan kematian. Dalam perang, tidak ada yang baik yang bisa diharapkan, kecuali jika itu dikehendaki Tuhan. Dalam peperangan mana pun, manusia sering bertingkah laku seperti hewan.

Bagi umat Kristen, penting untuk diperhatikan adanya perbedaan signifikan antara manusia dan bentuk kehidupan lainnya. Tidak hanya manusia yang berbeda dengan tumbuhan, manusia juga berbeda dengan hewan. Hanya manusia, menurut Alkitab, yang diciptakan menurut “gambar Allah”. Hanya manusia yang memiliki kemauan dan kesadaran diri yang membedakan kita dengan hewan yang paling “maju” dan cerdas sekalipun.

Sejarah dapat memberi tahu kita banyak hal tentang perkembangan kehidupan umat manusia, dan juga posisi penting nya dalam alam semesta. Tetapi, hanya Alkitab yang mengatakan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia merupakan klimaks ciptaan Tuhan, yang diciptakan pada hari keenam. Meskipun menempati urutan terakhir, manusia adalah ciptaan Tuhan yang terpenting, untuk dia segala sesuatu sudah tersedia.

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kejadian 1:27.

“Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama “Manusia” kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.” Kejadian 5: 1-2

Apa maksudnya manusia diciptakan menurut gambar Allah? Mengatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah berarti bahwa Allah dan manusia mempunyai banyak kesamaan. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia memberinya hal-hal seperti kepribadian, pilihan, emosi, moralitas, dan kreativitas. Dengan menyediakan segala sesuatu untuk manusia, Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada manusia sebagai ciptaan-Nya yang paling penting.

Baik manusia maupun Tuhan mempunyai kepribadian, artinya keduanya dapat berpikir dan berkomunikasi sebagai makhluk rasional. Mereka masing-masing mempunyai identitas pribadi yang berbeda dari makhluk lainnya dan dari benda mati. Baik Tuhan maupun manusia adalah makhluk yang mempunyai kemampuan untuk memilih, meskipun Tuhan yang mahasuci tidak mungkin memilih apa yang jahat. Manusia tidak diprogram atau dipaksa olehTuhan untuk membuat pilihan apa pun. Kebebasan ini diberikan kepada manusia oleh Tuhan dan manusia bertanggung jawab atas pilihan yang diambilnya. Ini berbeda dengan hewan yang melakukan sesuatu berdasarkan naluri semata-mata.

Baik manusia maupun Tuhan mempunyai emosi. Misalnya, masing-masing bisa memberi cinta dan menerima cinta. Tuhan, dan juga manusia, bisa marah. Baik manusia maupun Tuhan memiliki kapasitas untuk merasakan dan mengekspresikan emosi. Manusia sebelum kejatuhan dan Tuhan sama-sama mempunyai pemahaman moral tentang benar dan salah. Masing-masing mengetahui dan memahami perbedaan antara yang baik dan yang jahat.

Selain apa yang tertulis di atas, manusia berbeda dari hewan dalam beberapa hal:

  1. Berpikir analitis: Manusia dapat menganalisis masalah dan menemukan solusi kreatif. Ia mampu bernalar dan berfilsafat tentang kehidupan. JIka kekuatan penalaran pada hewan terbatas, manusia bisa memikirkan bahwa ada kuasa ilahi dibalik semua yang ada dalam alam semesta. Tetapi, hanya orang Kristen yang percaya bahwa Tuhan adalah oknum yang berdaulat dan mahakuasa.
  2. Menggunakan bahasa: Hanya manusia yang memiliki bahasa dan pemikiran konseptual yang benar. Ia dapat berkomunikasi dengan menggunakan simbol-simbol abstrak. Alkitab mengatakan salah satu tanggung jawab pertama yang diberikan Tuhan kepada Adam adalah memberi nama binatang (Kejadian 2:19-23). Hewan tidak mempunyai kapasitas seperti itu. Walaupun demikian, hanya orang percaya yang bisa menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan kasih kepada sesamanya.
  3. Menulis sejarah: Sejak dahulu kala, manusia telah mencatat perjalanan hidup mereka untuk generasi mendatang. Tidak ada satupun hewan yang mencatat perbuatannya untuk anak cucu. Tetapi hanya orang Kristen yang mempunyai keinginan untuk mengisi sejarah dengan apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan.
  4. Mengatur ekonomi: Manusia adalah makhluk ekonomi, mampu melakukan transaksi bisnis yang rumit dan mengelola barang dan jasa di bawah kendalinya. Tuhan memerintahkan Adam dan Hawa untuk menguasai bumi dan “menaklukkannya” (Kejadian 1:28). Hewan tidak bisa melakukan transaksi bisnis satu sama lain. Tetapi hanya orang percaya yang bisa menggunakan milik dan kemampuannya untuk memuliakan Tuhan.
  5. Mengembangkan kesenian: Manusia adalah makhluk estetis yang mampu mempersepsi dan mengapresiasi keindahan dan nilai-nilai tak berwujud. Ketika hewan membangun sesuatu, proses dan objek yang dihasilkan memiliki tujuan fungsional. Hewan tidak menciptakan objek untuk tujuan apresiasi. Hanya umat Tuhan yang bisa menggunakan seni sebagai alat untuk memunji Penciptanya.
  6. Beribadah: Hanya manusia yang dapat mengerti adanya iman. Hanya manusia di antara seluruh ciptaan di bumi yang dapat menyembah Penciptanya. Dia adalah makhluk yang bisa menaruh kepercayaannya pada bimbingan dan kepemimpinan Tuhan. Tetapi hanya orang Kristen yang mengerti bahwa ibadah yang benar hanya dapat dilakukan melalui Kristus.
  7. Menguburkan yang mati: Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang menguburkan kematian sesamanya. Tidak ada contoh hewan yang melakukan upacara penguburan apa pun dan menunjukkan rasa sedih seperti yang dilakukan manusia. Tetapi hanya orang Kristen yang bisa bersukacita karena mengerti bahwa pada saatnya, kita akan dibangkitkan dengan tubuh yang baru untuk hidup dalam kerajaan surgawi.

Daftar di atas, meskipun tidak menyeluruh, menunjukkan bahwa ada banyak hal yang membedakan manusia dari hewan. Tetapi, tidak semua manusia mempunyai semua kemampuan di atas karena kerusakan yang terjadi oleh adanya dosa. Mereka yang jauh dari Tuhan tetap berada dalam pengaruh dosa yang besar, sehingga ciri-ciri gambar Allah tetap ditutupi oleh kerusakan dan kebobrokan. Itulah sebabnya mereka yang belum mengenal Kristus, siapapun orangnya, dari manapun asalnya, akan menumjukkan ciri-ciri tertentu yang mirip dengan binatang. Bagi mereka hanya ada satu jalan untuk mengubah mereka menjadi manusia seperti apa yang diciptakan Allah pada mulanya: bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai penebus mereka.

Tinggalkan komentar