“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8: 38 – 39

Sesudah kejatuhan manusia kedalam dosa, dunia menjadi satu tempat yang penuh dengan semak duri (Kejadian 3: 17 – 19). Walaupun demikian, manusia eksis selama berabad-abad dan hidup sampai sekarang sekalipun banyak makhluk lain yang musnah. Jelas bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan yang istimewa memang diberi kemampuan yang khusus untuk survive oleh Tuhan. Sekalipun begitu, ada banyak hal yang bisa membuat kita kuatir, dan bahkan ketakutan.
Populasi dunia mengalami penuaan, hampir setiap negara di dunia mengalami pertumbuhan jumlah dan proporsi lansia dalam populasinya. Jumlah penduduk lanjut usia, yaitu mereka yang berusia 60 tahun atau lebih, telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir di sebagian besar negara dan wilayah, dan pertumbuhan tersebut diperkirakan akan meningkat pesat dalam beberapa dekade mendatang. Bagaimana masa depan kaum muda yang pada akhirnya harus mendukung mereka yang lanjut usia? Dan bagaimana mereka yang sudah berumur tetapi tidak memiliki sanak yang bisa membantu mereka dalam menghadapi hari tua?
Perubahan iklim juga merupakan salah satu tantangan besar di zaman kita. Mulai dari perubahan pola cuaca yang mengancam produksi pangan, hingga kenaikan permukaan air laut yang meningkatkan risiko bencana banjir, dampak perubahan iklim memiliki cakupan global dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak penduduk dunia yang harus mengungsi dari daerahnya untuk menghindari dampak perubahan iklim.
Bagaimana dengan pertentangan antar bangsa dan antar manusia? Memang benar bahwa dengan majunya peradaban dan ilmu pengetahuan, manusia makin bisa mengelola bumi dan isinya. Tetapi, seiring dengan kemajuan itu, manusia juga makin mampu untuk mencelakai sesamanya dan makin mampu untuk membuat orang lain menderita dengan berbagai cara.
Apa yang terjadi pada Yesus pada akhir hidup-Nya adalah sebuah contoh bahwa manusia tidak segan-segan menggunakan segala cara yang kejam untuk mencapai maksud mereka. Para murid Yesus pun mengalami berbagai penderitaan. Diantara apa yang tercatat dalam sejarah gereja, Matius dibunuh dengan pedang setelah disiksa terlebih dahulu. Yakobus anak Zebedeus, meninggal karena dipenggal di Jerusalem. Bagaimana dengan Petrus? Ia meninggal dengan cara disalibkan terbalik dengan kepala menghadap kebawah. Andreas juga meninggal dengan cara disalib seperti Petrus di Yunani. Thomas meninggal karena dihujani tombak, dan sebelumnya dia sempat dilempar kedalam perapian, tetapi tidak meninggal. Matias, yang merupakan Rasul pengganti Yudas Iskariot, meninggal karena dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.
Apa yang membuat umat Kristen bertahan dalam menghadapi tantangan kehidupan dan bahaya dan lebih tabah dari yang lain? Ayat diatas yang ditulis rasul Paulus kepada jemaat di Roma menyebutkan kunci kekuatan umat Kristen yaitu kasih Allah. Bahwa tidak ada kuasa atau keadaan yang akan dapat memisahkan umat Kristen dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus. Rasul Paulus sendiri disiksa dengan kejam dan dipenggal kepalanya oleh Kaisar Nero pada abad pertama. Ia adalah rasul yang paling lama mengalami penyiksaan di penjara dan karena itu kebanyakan suratnya dibuat dan dikirim dari penjara.
Kunci keberanian orang Kristen adalah keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka dalam keadaan apa pun. Bagi umat Kristen yang mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan, kasih-Nya yang mereka rasakan hari demi hari dalam hidup mereka membuat mereka selalu tabah dan tidak takut menghadapi goncangan dalam hidup. Sekalipun keadaan di dunia mungkin mencekam, mereka sadar bahwa hidup di dunia hanyalah sebagian kecil dari hidup keseluruhan. Bagi mereka, hidup yang ada sesudah hidup di dunia adalah yang paling penting. Itulah yang dinamakan iman, percaya sekalipun tidak bisa melihat.
Hari ini, suasana disekitar kita mungkin terasa suram dan kekuatiran mulai muncul dalam pikran kita. Apa yang akan terjadi pada diri kita, dan apa pula yang akan dihari-hari mendatang? Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan Tuhan tidak selalu memberikan kita petunjuk yang jelas akan masa depan kita. Tetapi, apa yang pasti adalah kasih dan kuasa-Nya. Tuhan yang mahakasih selalu memberi kita kekuatan dan Ia yang mahakuasa pasti memberi apa yang terbaik untuk kita. Dengan itu kita boleh yakin bahwa pada akhirnya rencana agung Tuhan akan terjadi dan itu adalah baik untuk kita.