Apa yang menyebabkan kita menjadi seperti ini?

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” Yohanes 1:12-13

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana jadinya jika Anda dilahirkan di negara yang berbeda, mungkin dengan orang tua yang berbeda, atau bahkan pada waktu yang berbeda dalam sejarah? Banyak dari kita yang berfantasi tentang hal ini dan bahkan mungkin merasa bahwa keadaan akan jauh lebih baik bagi kita jika kita tinggal di negara lain dengan orang tua yang berbeda. Tetapi, mungkin Anda merasa beruntung tidak dilahirkan di Timur Tengah, sebagai anak dari keluarga bukan Kristen, sekalipun Anda mungkin menjadi Pangeran Ali Baba atau Puteri Sultan raja minyak yang kaya raya!

Mengapa kita harus merasa beruntung menjadi orang Kristen, tentunya bisa kita mengerti. Itu karena orang Kristen yang mempunyai Yesus yang menebus kita dari hukuman dosa, dan yang juga adalah Tuhan sendiri. Keselamatan kita di surga sudah dipastikan dan dijamin oleh Tuhan sendiri. Lalu, apa yang menyebabkan kita menjadi orang Kristen? Sebagian orang merasa beruntung karena dilahirkan dalam keluarga Kristen, menerima pendidikan dari sekolah Kristen, atau diinsafkan oleh khotbah atau pesan orang Kristen. Semua itu adalah faktor-dafktor yang mempengaruhi kapan, bagaimana dan di mana kita mau menerima tawaran kasih Kristus, tetapi bukanlah penyebab kita menjadi orang Kristen.

Ada banyak keluarga Kristen yang justru mempunyai anak-anak yang menolak untuk menjadi orang Kristen. Jika ada beberapa anak yang dilahirkan dalam satu keluarga, tidak semuanya akan menjadi orang Kristen. Bahkan salah satu anak dari seorang pendeta terkenal di Amerika, justru bukan orang Kristen sekalipun saudaranya menjadi seorang pendeta terkenal. Apa yang menyebabkan sebagian orang menjadi orang Kristen dan sebagian lagi menolak atau acuh tak acuh akan Injil?

Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Tuhanlah yang menentukan kapan kita akan dilahirkan, siapa orang tua kita, dan di mana kita akan tinggal. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat kita pilih atau tolak. Sebagai Tuhan, Ia tidak membuat kesalahan, karena Dialah Mahabijaksana. Dia menentukan hidup kita dan menempatkan kita dalam keluarga kita. Meskipun wajar jika sebagian orang merasa Tuhan tidak adil karena tidak memberi mereka lingkungan, tempat, dan saat kelahiran yang lebih baik, kenyataannya setiap otang dilahirkan pada tempat dan waktu yang tepat sesuai rencana Tuhan.

Yohanes 1: 12-13 menunjukkan bahwa lebih dari menentukan kelahiran jasmani kita, Tuhan juga menentukan kelahiran rohani kita. Ayat 13 adalah penyebutan pertama dalam Injil ini tentang “dilahirkan” ke dalam Kerajaan Allah. Istilah “dilahirkan kembali” telah menjadi klise dan banyak orang salah memahaminya. Namun, ini merupakan ide yang penting, karena apa yang tersirat di dalamnya. Saat seorang anak lahir, segala usaha, tenaga, dan rasa sakit ditanggung oleh ibu. Namun, anaklah yang paling banyak mengalami perubahan dalam hidup seterusnya.

Keselamatan rohani kita adalah serupa: penderitaan dan usaha Tuhan untuk memberikan kita hidup baru, membuahkan manfaat bagi kita. Mengatakan bahwa hal ini tidak terjadi “melalui darah atau daging” berarti ini bukan kejadian alami. Mengatakan bahwa ini bukan “kehendak daging” berarti ini bukan soal keputusan manusia. Kelahiran kembali ini sepenuhnya merupakan pekerjaan Tuhan, dan sesuai dengan kehendak-Nya. Keselamatan kita tidak bergantung pada apa pun dalam sifat kemanusiaan kita. Ini bagus, karena jika tidak demikian, kita semua akan tersesat untuk selamanya!

Lalu mengapa ada orang-orang yang dilahirkan dalam lingkungan Kristen, tetapi tidak pernah menjadi orang yang secara setia dan teratur beribadah? Seringkali penyebabnya adalah kepahitan hidup. Karena mereka merasa Tuhan kurang mengasihi mereka, mereka merasa kecewa. Karena kelakuan orang-orang Kristen disekitar mereka, mereka merasa mual atas apa yang mereka lihat. Mereka kemudian menolak tawaran kasih Tuhan. Bagi mereka, semua Kristen adalah munafik. Mereka merasa lebih berbahagia di antara orang-orang yang bukan Kristen, yang bebas untuk menjalani hidup mereka tanpa menunaikan kewajiban iman.

Malam ini, Alkitab mengingatkan kita bahwa kasih-Nya akan mengalahkan keadaan yang paling buruk dalam hidup kita, dan kasih karunia-Nya dapat memulihkan tahun-tahun terbuang yang seolah telah dimakan belalang. Daripada merasa ingin untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari apa yang ada sekarang, mulailah bersyukur kepada Tuhan atas tujuan luar biasa-Nya dalam kehidupan yang Anda jalani saat ini. Dia menempatkan Anda dalam keluarga tempat Anda berada, dan Dia memilih dengan tepat waktu kelahiran Anda dan di mana Anda akan tinggal. Rencana-Nya bagi kita masing-masing adalah agar segala sesuatu bekerja sama demi kebaikan Anda sesuai dengan tujuan baik-Nya jika kita mengasihi Dia!

Doa:

Bapa, bantulah aku untuk menyadari bahwa Engkaulah yang memilih orang tuaku, waktu kelahiranku, dan di mana aku akan tinggal. Aku bersyukur Engkau tidak pernah melakukan kesalahan. Bantulah aku untuk menyadari bahwa kasih-Mu dapat menaklukkan segala situasi atau keadaan yang aku alami dan Engkau ingin membuat segala sesuatu bekerja sama demi kebaikanku sesuai dengan tujuan baik-Mu! Dalam nama PutraMu yang terkasih Yesus, aku berdoa, AMIN.

Tinggalkan komentar