Yesus adalah Allah Raja Damai

“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Yesaya 9:5

Sepeluh hari lagi hari Natal akan datang, dan pada saat ini banyak rumah di Australia sudah dihias dengan berbagai lampu hias dan pohon Natal. Di beberapa daerah ada banyak rumah yang dihiasi dengan ratusan dan bahkan ribuan lampu yang berkedip-kedip, dan berbagai hiasan Natal yang dipasang dari lantai sampai ke atapnya. Mereka mungkin ikut berlomba hiasan Natal dan karena itu banyak orang yang datang sekadar untuk mengagumi teran benderangnya lampu Natal mereka. Sekalipun indah, hiasan Natal itu biasanya akan dibongkar seminggu sesudah tahun baru, dan setelah itu rumah-rumah itu kehilangan terangnya karena lampu-lampu hias itu tidak dipasang secara permanen.

Pada zaman Yesaya, penghakiman Allah akan menimpa Israel yang durhaka. Allah akan melenyapkan para pemimpin mereka. Kejahatan membakar seluruh bangsa seperti api. Walaupun demikian, Yesaya telah menggambarkan masa depan Israel, ketika Tuhan akan mengembalikan terang ke negeri mereka yang gelap (Yesaya 9:1-2). Dia akan memberikan istirahat, keamanan, dan kelimpahan kepada mereka dengan mematahkan penindasan musuh-musuh mereka. Dia bahkan akan mengakhiri perang itu sendiri (Yesaya 9:3-4). Bagaimana Tuhan akan mewujudkan semua kemegahan ini bagi Israel?

Yesaya 9:1–7 dimulai dengan bagian akhir dari Yesaya 8. Kegelapan yang disebutkan dalam pasal itu suatu hari nanti akan digantikan secara permanen dengan kemuliaan. Israel akan berlimpah dalam kehidupan dan sukacita. Bangsa ini akan aman dan bebas dari penindasan. Perang akan berakhir. Perdamaian akan bersifat permanen. Bagaimana ini akan terjadi? Tuhan akan mengirimkan seorang anak yang akan menjadi raja selamanya di atas takhta Daud. Dia akan disebut Allah yang Perkasa dan Raja Damai. Dan Dia akan memerintah dengan kebenaran dan keadilan. Allah akan menyebabkan semua ini terjadi.

Yesaya 9 mengawali nubuatan tentang masa depan ketika kegelapan akan disingkirkan dari Israel. Bangsa ini akan bebas, makmur, dan damai selamanya. Hal ini terjadi karena Tuhan akan mengirimkan seorang anak yang akan menjadi raja di atas takhta Daud. Pemerintahan raja ini atas Israel dan bumi tidak akan menjadi pemerintahan yang penuh pertumpahan darah dimana Dia memerintah dengan tangan besi. Raja ilahi ini akan begitu berkuasa sehingga Dia akan menciptakan perdamaian abadi di bumi, mengakhiri segala perang. Dia berhak diberi gelar “Raja Damai”. Ini adalah salah satu nama yang dengannya kita mengenal Juruselamat dan Tuhan kita Yesus Kristus, penggenapan nubuatan Yesaya.

Ayat di atas menggambarkan bagaimana Tuhan akan mewujudkan semua ini. Dia akan melakukannya melalui seseorang: seorang manusia yang akan dilahirkan sebagai manusia. Ini adalah ayat terkenal yang cenderung dianggap oleh umat Kristen modern sebagai dongeng Natal. Itu karena meramalkan kelahiran Yesus, harapan keselamatan bagi semua orang. Namun, hal ini juga merupakan janji Tuhan kepada Israel akan seorang penyelamat, seorang Mesias, yang akan mengembalikan kejayaan dan kegembiraan bagi bangsa mereka. Anak ini akan menjadi Raja Israel dan juga Raja seluruh dunia.

Orang yang digambarkan Yesaya ini sungguh luar biasa dan luar biasa. Dia tidak dapat disangkal adalah manusia karena Dia dilahirkan sebagai seorang anak. Dia jelas akan menjadi raja, karena Yesaya menyatakan bahwa “pemerintahan ada di atas bahunya”. Bukan hal yang aneh jika raja diberi gelar mewah di era ini, namun gelar yang diberikan kepada Raja ini dengan cepat meningkat. Gelar-gelar tersebut dimulai dari tingkat putra mahkota, atau wakil Tuhan yang diberi wewenang khusus, hingga tingkat Tuhan. Yesaya tidak menyisakan ruang bagi kita untuk merasa ragu, Anak yang akan dilahirkan ini adalah Tuhan sendiri, Raja dari segala raja.

Yesaya menulis bahwa penyelamat ini akan disebut “Penasihat yang ajaib”. Ini menggambarkan kebijaksanaan raja dari seorang raja seperti Salomo. Dia akan menjadi pemimpin yang akan selalu membuat keputusan terbaik dalam setiap skenario dan memberikan nasihat yang tiada henti kepada rakyatnya. Meskipun gelar itu mungkin diberikan kepada raja manusia yang sangat bijak, gelar berikutnya tidak bisa diberikan. Orang ini akan disebut “Allah yang Perkasa”. Beberapa pakar mencoba mengartikan bahasa di sini sebagai “pahlawan besar”. Namun Yesaya dengan jelas bermaksud menyampaikan bahwa penyelamat Israel, dan dunia ini, akan bersifat ilahi di dalam diri-Nya sendiri. Dia menggambarkan Mesias, yang pada akhirnya akan dinyatakan sebagai Yesus Kristus, Anak Allah.

Hari ini kita menyadari bahwa Raja ini disebut sebagai “Bapa yang Kekal” dan “Raja Damai”. Banyak pemimpin dunia yang disebut sebagai bapak rakyatnya. Pemimpin yang dipuja-puja, tetapi pada suatu saat akan turun jabatan. Namun, peran sebagai Bapa yang kekal ini tidak akan berakhir. Dia akan terus menjadi Bapa dari generasi ke generasi dan kemudian ke seluruh generasi umat-Nya selamanya. Sudahkah Anda siap untuk merayakan kelahiran-Nya dan merasakan kedamaian yang dibawa-Nya?

Tinggalkan komentar