Jika Tuhan itu baik kepada kita, apa buktinya?

“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”2 Korintus 9:8

Mengapa seseorang ragu memberi atau menolong orang lain dalam hal kebutuhan mereka? Salah satu kekhawatiran yang masuk akal mungkin adalah ketakutan bahwa kita tidak mempunyai sisa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Tetapi bagi orang Kristen, seharusnya memberi adalah lebih baik dari menerima (Kisah Para Rasul 20:35) . Memberi bagi umat Kristiani menjadi suatu tindakan iman, memercayai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita sekaligus menjadi metode yang digunakan-Nya untuk memenuhi kebutuhan orang lain.

Mengapa sebagian orang Kristen percaya bahwa mengikut Tuhan berarti mendapat jaminan bahwa mereka akan menjadi orang yang sukses dan kaya raya? Salah satu alasannya adalah karena Tuhan yang mahakaya adalah Tuhan yang mahabaik. Ia akan memberi kelimpahan kepada orang beriman agar mereka dapat menjadi orang yang mampu untuk menolong orang lain dan menyokong pekerjaan Tuhan di dunia. Benarkah begitu?

Ayat di atas mengajarkan bahwa orang Kristen harus mampu mempercayai Tuhan yang mengasihi kita. Dia telah membuktikan diri-Nya setia dengan memberikan rahmat-Nya kepada kita melalui iman kita kepada Yesus. Dia telah memberi kita keselamatan abadi di dalam Kristus. Pengetahuan tersebut seharusnya membantu umat Kristiani untuk yakin bahwa Dia dapat diandalkan untuk terus melimpahkan segala rahmat kepada kita. Dia akan membuat kita memiliki segala sesuatu yang “cukup” setiap saat sehingga kita dapat mencapai perbuatan baik yang Dia ingin lihat dari kita. Rasa cukup di dalam TUhan bukan kelimpahan duniawi yang justru bisa membuat kita lupa akan Tuhan dan firman-Nya kepada kita untuk mengasihi Dia dan sesama kita.

Umat Kristiani yang memberi dengan murah hati yakin bahwa sumber rezeki mereka tidak akan habis, karena sumbernya adalah Tuhan sendiri. Orang Kristen yang sejati tidak pernah berpikir bahwa Tuhan membutuhkan donasi kita untuk Dia yang mahakaya.

Ayat 2 Korintus 9:6–15 memuat penjelasan Paulus tentang manfaat dan peluang yang terkait dengan memberi dengan murah hati. Poin kuncinya adalah bahwa pemberian yang saleh adalah tindakan kasih karunia yang serupa dengan Kristus. Tuhan tidak bermaksud memberi untuk kita lakukan sebagai suatu paksaan, atau di bawah naungan legalisme. Sebaliknya, hal itu harus diilhami dan didorong oleh hati yang rela dan gembira. Memberi adalah kesempatan bagi orang percaya untuk berpartisipasi bersama Tuhan dalam memenuhi kebutuhan orang yang membutuhkan. Allah meningkatkan kemampuan orang beriman yang memberi dengan murah hati untuk memberi lebih banyak lagi. Hal ini mengakibatkan bertambahnya ketakwaan-Nya di muka bumi, sekaligus membuat rasa syukur kepada-Nya melimpah. Dia akan dimuliakan oleh orang yang menerima pemberian dan mendoakan orang yang memberi.

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Korintus 9:7).

Paulus terus mendesak jemaat Korintus untuk menepati komitmen mereka. Mereka sepakat untuk berkontribusi pada pengumpulan dana untuk umat Kristen yang menderita di Yerusalem. Mereka harus memberi dengan sukarela, bahkan dengan senang hati, sesuai dengan apa yang telah mereka sepakati sebelumnya. Mereka tidak hanya akan berpartisipasi dengan Tuhan dalam memenuhi kebutuhan fisik orang lain, mereka juga akan berkontribusi pada rasa syukur yang melimpah kepada Tuhan. Mereka akan membangun hubungan dengan saudara mereka yang menderita di dalam Kristus yang juga akan membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Apa bukti bahwa orang Kristen percaya bahwa Tuhan itu baik? Mereka yang percya bahwa Tuhan itu baik dapat merasakan berkat Tuhan dalam hidup mereka, sehingga dalam keadaan apa pun rasa cukup ada dalam hidup mereka. Mereka tidak meminta Tuhan memberikan kelimpahan dan kenyamanan dalam hidup, tetapi kemampuan untuk bisa berbuat baik bagi orang lain. Bukti kebaikan Tuahn kepada mereka adalah ketika mereka senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan yang membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Tinggalkan komentar