Kepada siapa Anda akan berseru?

“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” Mazmur 16:6

Agaknya dari segi medis orang tahu bahwa jatuh terlentang adalah posisi yang berbahaya karena kemungkinan gegar otak jika kepala membentur lantai. Tetapi ada juga orang berkata bahwa jatuh terlentang adalah posisi yang terbaik. Jika diamati, ketika Anda telentang, Anda dapat melihat ke atas. Daud menghadapi krisis yang membuatnya merasa takut. Pasukan Saul telah mengepung dia, dan dia agaknya seperti orang yang jatuh terlentang. Tapi dalam jatuhnya, Daud mendongak. Dalam kesusahannya dia berdoa. Dia berseru kepada Tuhan memohon bantuan, dan Tuhan menjawabnya dari surga.

Rasa takut adalah wajar bagi setiap orang yang mengalami ancaman. Rasa takut bisa terjadi karena adanya kemungkinan untuk kalah atau hancur ketika manusia menghadapi suatu tantangan besar atau musuh. Rasa takut bisa juga muncul karena manusia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya di masa mendatang.

Rasa takut bisa muncul dalam diri orang yang bukan Kristen maupun orang Kristen. Walaupun demikian, jika rasa takut sulit diatasi oleh orang yang tidak mengenal Kristus, orang Kristen seharusnya lebih mudah untuk mengatasinya. Mengapa demikian? Jika rasa takut muncul karena kekuatiran untuk kalah atau hancur, orang Kristen percaya bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang mahakuasa, yang mampu mengatasi segala goncangan yang ada di alam semesta. Karena itu orang Kristen berdoa kepada Tuhan untuk meminta agar Tuhan menolong. Tetapi, banyak orang Kristen yang masih bimbang apakah TUhan akan menolong mereka.

Saya pernah mendengar bahwa satu-satunya doa yang tidak dikabulkan oleh Tuhan adalah doa yang tidak pernah dipanjatkan. Tapi apakah itu benar? Apakah Tuhan selalu mengabulkan setiap doa? Mazmur 18:7 meyakinkan kita bahwa doa kita sampai ke telinga Tuhan.

“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” Mazmur 18:7

Dia tidak pernah mengabaikan permintaan kita atau menolak untuk mendengarkan. Dalam Yeremia 33:2-3 Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk berseru kepada-Nya, berjanji bahwa Dia akan menjawab. Alkitab menjelaskan dengan jelas bahwa Wuhan mendengar dan menjawab doa-doa kita. Jadi mungkin pertanyaan yang lebih baik bukanlah apakah Tuhan menjawab doa kita, tapi bagaimana Tuhan menjawab doa kita.

”Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya – TUHAN ialah nama-Nya –: Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.” Yeremia 33:2-3

Ada kalanya kita menerima jawaban langsung dari Tuhan. Terkadang Dia berkata, “Ya,” dan Dia mengatakannya segera setelah kita berdoa. Jika kita jujur, kita semua berharap setiap doa dijawab dengan cara ini. Tetapi, ini sudah tentu bukan cara Tuhan bekerja. Dan percaya atau tidak, itu adalah hal yang baik. Terkadang kita menerima jawaban yang tertunda, seperti, “Ya, tapi tidak sekarang.” Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa Tuhan tidak hanya ingin memberikan apa yang terbaik bagi kita; Dia ingin memberikannya pada saat yang terbaik bagi kita. Dia tidak pernah datang lebih awal dan Dia tidak pernah terlambat. Kita harus percaya bahwa segala seuatu terjadi pada waktu-Nya meskipun mungkin tidak sesuai dengan waktu kita. Penundaan bukanlah penolakan.

Namun memang benar bahwa terkadang, jawaban Tuhan adalah, “Tidak.” Inilah saatnya kita tergoda untuk berpikir bahwa Tuhan tidak mendengarkan atau menjawab doa-doa kita. Tapi ingat, “tidak” adalah sebuah jawaban. Mungkin bukan yang kita inginkan, tapi itulah jawabannya. Kita harus berterima kasih kepada Tuhan atas jawaban “tidak” yang Dia berikan kepada kitaa. Kita semua tahu bahwa setiap orang tua yang baik tidak akan memberikan segala yang diinginkan anak-anaknya. Apa yang kita inginkan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan kita. Dan sering kali jawaban “tidak” dari Tuhan adalah karena ada sesuatu yang lebih baik yang akan terjadi. Saya yakin ketika kita masuk surga, kita akan berterima kasih kepada Tuhan atas jawaban “tidak”-Nya sama seperti kita akan berterima kasih kepada-Nya atas jawaban “ya”.

Kita selalu bisa berdoa dengan penuh keyakinan, mengetahui bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab setiap doa. Dan apakah jawaban tersebut sesuai dengan harapan kita atau tidak, kita dapat percaya pada kesetiaan, kebaikan, dan hikmat Tuhan yang tak tergoyahkan.

Hari ini, adakah ketakutan atau kekuatiran yang muncul dalam hati dan pikiran anda? Apakah keadaan di sekeliling anda membuat anda tertekan dan ingin melarikan diri, tetapi anda tidak tahu kemana anda harus pergi? Ataukah himpitan kebutuhan hidup membuat anda merasa ragu bagaimana anda bisa melangkah di hari depan? Firman Tuhan mengajak kita untuk meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan saja; Dialah yang mahakuasa, mahatahu dan mahakasih. Dialah yang akan memelihara kita.

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5: 6 – 7

Tinggalkan komentar