Tuhan adalah pelindung kita

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Roma 8:31

Siapa pun orangnya, pasti ia pernah merasakan kesengsaraan. Anda percaya itu? Mungkin Anda membantah dengan memberikan sebuah contoh di mana sesorang nampaknya selalu hidup dalam kecukupan, untuk tidak dikatakan dalam kelimpahan, dan keluarganya terlihat hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Tetapi, itu mungkin bukan kisah kehidupan manusia yang benar-benar terjadi di dunia. Mungkin hanya ada dalam cerita saja, sebab Alkitab menyatakan dengan jelas:

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh m engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” Kejadian 3: 17-19

Selama di dunia, hidup anak Tuhan juga tidak luput dari kesusahan dan kematian, tetapi dalam Roma 8 ada pernyataan tentang keamanan mutlak umat Kristen di hadapan Allah. Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus, dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Setelah percaya Injil, kita sekarang hidup di dalam Roh Allah. Itu memungkinkan kita menyebut Tuhan sebagai Abba atau Bapa. Saat ini, kita menderita bersama Kristus, dan kita menderita bersama seluruh ciptaan sementara kita menunggu Allah menyatakan kita sebagai anak-anak-Nya. Dengan bantuan Roh, kita yakin bahwa Allah ada di pihak kita dan mengasihi kita di dalam Kristus, sekalipun hidup kita terasa berat.

Jika penderitaan karena sakit, kemiskinan dan kelaparan mungkin lebih sering menimpa mereka yang hidup dalam kekurangan, bencana alam atau peperangan, kesulitan hidup bisa juga terjadi karena adanya orang-orang yang memusuhi kita. Tentu saja, siapa pun mungkin menentang kita; karena secara harfiah, orang atau kelompok mana pun mungkin mencoba menentang atau menyusahkan kita karena berbagai hal seperti perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan. Selain itu, dalam kehidupan keluarga, kita mungkin juga merasakan adanya pertentangan dengan saudara, orang tua, anak, menantu dan sebagainya.

Dalam hal ini, pertanyaan Paulus adalah siapakah yang bisa melawan kita jika kita hidup dalam terang-Nya? Apa yang ingin dicapai oleh orang yang menentang kita, jika Tuhan sendiri ada di pihak kita? Apakah ada kemungkinan seseorang dapat menggagalkan maksud Allah untuk menyelamatkan mereka yang dibenarkan karena iman kepada Anak-Nya? Pertanyaan ini bersangkutan dengan pertanyaan utama: apakah kita percaya Tuhan benar-benar ada untuk kita? Paulus menawarkan jawaban pasti atas pertanyaan itu dalam ayat-ayat berikut.

Roma 8:31-39 adalah ayat-ayat yang paling membesarkan hati dan meneguhkan dalam seluruh Firman Allah. Paulus telah menegaskan bahwa Allah ada bagi kita semua yang ada di dalam Kristus; bagi mereka yang telah diselamatkan oleh iman mereka. Tuduhan atau tuduhan apa pun terhadap kita tidak dapat menjatuhkan kita karena Allah telah menyediakan pembenaran kita dan Kristus menjadi perantara bagi kita. Hal-hal sulit memang akan terjadi selama kita hidup di dunia. Namun, tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang akan membuat Bapa kita berhenti mengasihi kita, juga tidak ada satu pun dari hal-hal tersebut yang merupakan tanda bahwa Dia telah meninggalkan kita. Keselamatan kita terjamin sepenuhnya karena kasih-Nya yang besar, dan itu kekal adanya. Sekali selamat tetap selamat.

Paulus terus memberikan dorongan kepada orang-orang Kristen di sisi kekekalan ini. Benar bahwa kita menderita, sama seperti seluruh ciptaan, saat kita menunggu untuk dimuliakan bersama Tuhan selamanya. Meskipun kita menderita, bukan berarti Tuhan tidak menyertai atau mendampingi kita. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus telah menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja untuk menyelesaikan suatu tujuan dalam diri kita yang telah Ia rencanakan bahkan sebelum Ia membentuk dunia.

“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Efesus 1:4

Sekali lagi, dalam ayat ini, Paulus berbicara dari sudut pandang orang percaya Kristen yang sudah diselamatkan. Yang dimaksud dengan “kita” di sini tidak mencakup seluruh umat manusia, tetapi hanya mereka yang telah menerima Kristus dalam iman. Tujuan Tuhan dalam memilih kita adalah unyuk menjadikan kita serupa dengan Kristus, dan Allah menggunakan “segala sesuatu” untuk menyelesaikan proses ini.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Mengingat fakta bahwa Allah telah mengenal kita dari awalnya, Dia menentukan nasib kita, memanggil kita, membenarkan kita, dan akan memuliakan kita, Paulus sampai pada kesimpulan yang tidak dapat disangkal: Allah pasti ada di pihak kita. Allah harus ada bagi kita semua yang ada di dalam Kristus karena iman. Sungguh pemikiran yang luar biasa dan mengubah hidup. Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta segala sesuatu, diperuntukkan bagi kita. Dengan Dia di pihak kita, siapakah yang mungkin bisa melawan kita?

“Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” Roma 8:30

Tinggalkan komentar