Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: ”Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Yohanes 21:15

Setelah kebangkitan Yesus, sekelompok murid pergi menjala ikan di danau Tiberias. Dari kejauhan, sesosok pria muncul dan menyuruh mereka untuk melemparkan jala lagi. Meski semalaman mereka belum mendapatkan seekor ikan pun, mereka patuh dan jala mereka langsung dipenuhi ikan. Hal ini membuat para murid sadar bahwa orang yang berada di tepi pantai adalah Yesus. Petrus, Yohanes, dan lima murid lainnya kemudian makan bersama Yesus yang telah bangkit di tepi danau. Yesus baru saja melakukan mukjizat, yang mencerminkan mukjizat sebelumnya ketika Yesus pertama kali memanggil Petrus untuk menjadi muridnya (Lukas 5:5-11).
Hanya beberapa hari sebelumnya, Petrus berdiri di dekat api dan bahkan menyangkal bahwa ia mengenal Yesus. Kini Petrus berdiri di dekat api yang lain, dan Yesusmembuat dia mengulangi janji kesetiaannya tiga kali. Pertanyaan Yesus tentang apakah Petrus mengasihi Dia “lebih dari ini” mengacu pada murid-murid lainnya. Yesus bertanya “apakah kamu benar-benar mengasihi Aku lebih dari mereka mengasihi Aku?” Hal ini mengingatkan Petrus yang memiliki percaya diri yang terlalu besar (Markus 14:29), tetapi yang kemudian ternyata hanya bualan semata-mata.
Kata Petrus kepada-Nya: ”Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak.” Markus 14:29
Dalam keadaan genting, Petrus takut tertangkap bersama Yesus dan kemudian tiga kali menyangkali Dia. Sekarang, tiga kali Yesus membuat Petrus mengakui imannya.
Jika kita amati, Yohanes 21:15–19 adalah momen yang mengharukan antara Petrus dan Yesus yang telah bangkit. Pada awal pelayanannya, Yesus mengilhami tanggapan setia Petrus, dengan secara ajaib menyediakan ikan (Lukas 5:5–8). Dia kemudian memanggil Petrus untuk menjadi muridnya (Lukas 5:10–11). Tidak beberapa hari sebelum sarapan pagi di pantai ini, Petrus berdiri di dekat api dan menyangkal mengenal Kristus sebanyak tiga kali (Yohanes 18:25–27). Sekarang, di depan api yang lain, Yesus meminta Petrus untuk menegaskan kasih setianya sebanyak tiga kali. Petrus memahami simbolismenya dan merasa sedih akan kelemahannya.
Kosakata Yunani mempunyai lebih dari satu kata untuk istilah bahasa Inggris “cinta”. Yesus menggunakan dua akar kata, agapaō dan phileō, dalam pertanyaan-pertanyaan-Nya. Petrus hanya akan menggunakan phileo. Meskipun kata-kata ini dapat memiliki arti yang berbeda, dalam konteksnya masing-masing, penggunaannya di sini pada dasarnya identik. Dengan tiga kali bertanya kepada Petris, Yesus ingin menyadarkan Petrus bahwa ia adalah orang yang dipilih-Nya untuk memimpin umat-Nya.
Apakah pertanyaan Yesus itu hanya berlaku untuk Petrus? Saya rasa tidak. Pertanyaan Yesus itu juga berlaku untuk kita, yang sering mengaku bahwa kita adalah pengikut Tuhan. Tetapi, mungkin yang kita maksudkan hanyalah orang-orang yang pergi ke gereja setiap Minggu. Jika keadaan lagi nyaman, tak ada salahnya untuk mendengarkan khotbah dan bernyanyi selama satu jam Walaupun demikian, jika keadaan lagi kurang aman, atau jika kita mempunyai hal-hal yang harus kita prioritaskan, kita akan menjadi Petrus yang mengingkari janji kesetiaan kita kepada-Nya. Kita lupa bahwa kita adalah orang-orang yang sudah dipilih-Nya untuk mengikut Dia dan bekerja untuk kemuliaan-Nya.
Saat ini Yesus bengajukan pertanyaan yang serupa untuk kita. Apakah kita benar-benar mengasihi Yesus? Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya. Mungkin sebagian di antara kita akan menjawab dengan rasa percaya diri yang besar. Bukankah kita adalah orang-orang yang sudah dipilih-Nya? Tetapi, mungkin juga kita merasa sedih. Memiliki rasa percaya saja yang besar bukanlah berarti kita mengasihi Dia. Kasih haruslah dibuktikan melalui perbuatan. Kita tidak bisa berkata “Aku mengasihimu” kepada seseorang jika kita tidak mau berkurban untuk dia. Begitu juga, kita harus sadar bahwa mengasihi Dia berarti kita harus taat kepada firman-Nya. Kita harus mau menyingkirkan banyak hal yang tidak berkenan kepada-Nya, termasuk dosa-dosa dan ketidaksetiaan kita kepada Dia yang mengasihi kita.
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Yohanes 14:15