“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” 2 Korintus 5:17

“Kamu harus dilahirkan kembali.” Pemimpin agama yang mendengar kata-kata ini pertama kali diucapkan 2.000 tahun yang lalu tampak tercengang mendengarnya. Karena hal ini, Nikodemus, seorang Farisi dan pemimpin Yahudi, telah mengakui keyakinannya bahwa Yesus Kristus datang dari Tuhan, “sebab tidak seorang pun dapat melakukan tanda-tanda yang Dia lakukan ini, kecuali Tuhan menyertai Dia.” Pasal tiga Injil Yohanes mencatat percakapan menarik antara Yesus dan Nikodemus, yang memberi kita kunci penting menuju kerajaan Allah.
Baik orang percaya maupun orang tidak percaya menggunakan kata-kata Yesus “dilahirkan kembali,” (born again) dan banyak orang, seperti Nikodemus, masih bingung dengan kata-kata tersebut.
Nikodemus bertanya kepada Yesus, “Bagaimana mungkin manusia dilahirkan, kalau ia sudah tua? Tidak mungkin ia masuk ke dalam rahim ibunya untuk kedua kalinya dan dilahirkan kembali, bukan?”
Nikodemus berpikir dalam kerangka jasmani. Yesus harus menjelaskan kepadanya, “Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging; dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Jangan heran aku berkata kepadamu, ‘kamu harus dilahirkan kembali.'” Yesus juga menjelaskan kepadanya. bahwa kecuali seseorang dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat atau memasuki kerajaan Allah. Tentu saja, pengalaman dilahirkan kembali ini, apa pun itu, mutlak diperlukan dan paling penting. Kita tidak bisa menganggap enteng hal ini, karena Yesus berkata dengan tegas, “Kamu harus” – sebuah keharusan dari Tuhan. Kata “kamu” juga menunjukkan sifat individu dalam kelahiran baru, yaitu untuk tiap orang agar menyambut uluran tangan Tuhan dan hidup dalam terang-Nya.
Anda dapat membayangkan ekspresi tidak percaya pada wajah Nikodemus. Dia tidak percaya hal seperti itu. Sepanjang hidupnya dia diajari bahwa perbuatan baik adalah kunci menuju surga—bahwa jika seseorang mematuhi semua hukum dan persyaratan Tuhan, dia akan masuk ke surga. Dia berkata kepada Yesus, “Bagaimana hal ini bisa terjadi?”
Anda lihat, Yesus berbicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan roh. Dia membandingkan roh dengan angin. Anda tidak dapat melihatnya; Anda tidak tahu dari mana datangnya atau ke mana tujuannya. Tapi ini nyata, dan Anda bisa melihat dampaknya. Anda lihat apa pengaruhnya terhadap pepohonan. Anda melihat dedaunan yang terbawa angin. Anda melihat pusaran debu kecil. Anda merasakan angin di wajah Anda. Yesus berkata, “Demikian pula setiap orang yang dilahirkan dari Roh.”
Masalahnya adalah Nikodemus, seperti semua umat manusia, adalah makhluk jasmani. Dia berasal dari bumi. Jasmani atau daging itu fana. Ia tunduk pada kematian, pembusukan, dan korupsi. Itu dipenuhi dengan rasa kasihan pada diri sendiri, kebanggaan pada diri sendiri, cinta pada diri sendiri.
Ada fakta menakjubkan mengenai jasmani: semua yang kita lihat, semua yang terlihat, bahkan tubuh kita sendiri, sedang mengalami kebinasaan. Banyak orang mencoba segala cara untuk mengabaikan atau melupakan hal ini, namun faktanya tetap ada. Alkitab mengatakan bahwa hal-hal yang terlihat bersifat sementara, tetapi hal-hal yang tidak terlihat adalah kekal (lihat 2 Korintus 4:18). Kenyataannya adalah bahwa kita tinggal di dalam tubuh fana yang akan kembali menjadi debu.
Keadaan kita yang lama, sifat kita yang lama, dan bahkan segala perbuatan baik kita tidaklah cukup untuk mendatangi Tuhan. Tuhan itu benar-benar kudus dan suci. Dia sempurna. Kita tidak dapat bersekutu dengan-Nya saat ini atau di kehidupan mendatang jika sifat kita saat in tidak ingin menjadi sempurna di dalam Dia. Kesempurnaan dan ketidaksempurnaan tidak sejalan.
“Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Karena sifat kita yang mementingkan diri sendiri, kita berdosa dan tidak sempurna. Dan dosa mengakibatkan kematian, dan keterpisahan abadi dari Tuhan. Ini adalah akibat dari sifat duniawi kita. Jelaslah bahwa kita membutuhkan sifat yang baru, sifat yang dapat diterima oleh Tuhan. Sifat yang dibenarkan di hadapan-Nya. Kita memerlukan kelahiran baru. Anda harus dilahirkan kembali melalui Kristus. Dan setelah itu Anda akan dapat meninggalkan hidup lama yang bersifat kedagingan dan menjalani hidup baru untuk menuju ke arah kekudusan.
Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua, Yesus Kristus, berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi (1 Korintus 15:445-49).
Sekarang, jika Anda sudah lahir baru tentu ada perubahan dalam hidup Anda. Anda tidak dapat merasa yakin sudah dipilih Tuhan untuk diselamatkan, jika tidak yakin bahwa Anda sudah diberi oleh-Nya kemampuan untuk hidup dalam kekudusan. Paulus menginngatkan kita pagi ini:
“Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa” (1 Korintus 15:50).