Untuk apa hidup ini?

Semua orang agaknya hidup untuk:

1. Bisa hidup.

2. Membiayai keluarga.

3. Mendukung masyarakat, bangsa dan negara.

4. Menggunakan bakat.

5. Mencapai cita-cita.

Banyak orang Kristen yang mengira bahwa semua yang di atas adalah sia-sia, tetapi terpaksa untuk bekerja untuk tetap bisa hidup. Ini adalah kekeliruan. Tuhan tahu bahwa kita membutuhkan semua yang di atas, tetapi itu bukan sebagai priotitas utama.

“Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Matius 6:32-34.

Banyak orang Kristen bekerja untuk tujuan di atas, dan bahkan merasa bahwa “hidup adalah untuk bekeja” dan “harta bisa dipakai untuk mendukung pekerjaan Tuhan”. Ini adalah pandangan yang juga keliru. Tuhan adalah mahakaya dan Dialah sumber berkat bagi manusia. Ia tidak membutuhkan kekayaan dan sedekah dari manusia.

“Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan” (1 Samuel 15:22).

“Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Mazmur 51:16-17

“Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.” Hosea 6:6

Dengan demikian, orang Kristen yang mementingkan kekayaan sebenarnya hanya mencari alasan untuk menikmatinya. Ini adalah gaya hidup yang penuh risiko.

“Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.” 1 Timotius 6:9

Pada pihak yang lain, sebagian orang Kristen merasa bahwa jika mereka percaya pada pemeliharaan Tuhan, mereka tidak perlu memikirkan poin 1-5 di atas. Lebih dari itu, ada orang yang percaya bahwa segala sesuatu sudah ditetapkan Tuhan dari awalnya. Ini adalah pandangan keliru, apalagi jika dilandasi kemalasan atau ketidakpedulian atas panggilan Tuhan untuk memakai talenta masing-masing.

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring, maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” Amsal 6: 9-11

“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.” 2 Tesalonika 3: 10-12

“Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Kisah 20:33-35

Lalu bagaimana seharusnya kita hidup dan untuk apa kita bekerja? Kita hidup untuk poin 1-5 di atas, tidak berbeda dengan orang lain. Tetapi, lebih itu kita harus hidup untuk memuliakan Tuhan. Ini berarti bahwa kita harus bekerja dengan melaksanakan kedua hukum utama: mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita.

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Kolose 3:17

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3:23

“Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.” 1 Korintus 10:31-33

Pagi ini kita belajar bahwa selama hidup ini ada hal-hal yang biasa dilakukan banyak orang. Dalam hal ini, orang Kristen harus tahu apa yang tidak boleh ditiru. Pada pihak yang lain, ada hal-hal yang tidak perlu dihindari sekalipun itu tidak boleh menjadi fokus hidup kita. Fokus hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan. Jika kita memperoleh apa yang baik dalam hidup, biarlah kita ingat bahwa semua itu karunia Tuhan yang harus kita pakai untuk menolong sesama kita. Biarlah pekerjaan kita juga berguna untuk membawa orang lain kepada pengenalan akan Yesus Kristus!

Tinggalkan komentar