Gloria in excelsis Deo belum tentu dapat diucapkan semua orang Kristen

”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Lukas 2:14

Gloria in excelsis Deo (bahasa Latin dengan arti harafiah: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi”) adalah reffrain dari sebuah himne Natal terkenal “Angels we have heard on high” atau “Para Malaikat Bernyanyi”. Lagu ini juga dikenal dengan judul lain seperti “Alam Raya Berkumandang” dengan lirik karya James Chadwick, dan nada kidung “Gloria” dari lagu Prancis tradisional dengan asal usul yang tidak diketahui yang berjudul Les Anges dans nos campagnes. Lirik Chadwick diambil dan terinspirasi, dan sebagian diterjemahkan, dari karya Prancis asli tersebut. Tema lagu tersebut adalah kelahiran Yesus yang dikisahkan dalam Injil Lukas, khususnya peristiwa dimana para gembala dari luar Betlehem dihampiri para malaikat yang bernyanyi dan memuji anak yang baru lahir tersebut, seperti yang ditampilkan dalam ayat di atas dan tertulis dalam sayir lagu di bawah ini:

Angels we have heard on high,
Sweetly singing o’er the plains,
And the mountains in reply
Echoing their joyous strains.

Refrain:
Gloria in excelsis Deo.
Gloria in excelsis Deo.

M’laikat t’lah kami dengar,
Nyanyi merdu di lembah,
Dan gunung pun membalas
Gemakan lagu ria

Reffrain:
Gloria in excelsis Deo.
Gloria in excelsis Deo.

Lukas 2:8–21 menggambarkan para gembala yang dikunjungi oleh banyak malaikat. Bagian kitab Lukas ini biasanya dibacakan pada hari Natal, saat merayakan kelahiran Yesus. Makhluk-makhluk surgawi ini memberitakan kelahiran Kristus dan menjelaskan di mana Dia dapat ditemukan. Para gembala kemudian mengikuti arahan mereka dan menemukan Yesus, Yusuf, dan Maria.

Sebagian besar terjemahan ayat di atas menghubungkan “damai” yang diberitakan dengan kesenangan Tuhan terhadap suatu kelompok tertentu. Ini secara bergantian diungkapkan sebagai “mereka yang berkenan kepada-Nya,” atau “orang-orang yang berkenan kepada-Nya.” Ini menggambarkan Tuhan selalu menggunakan orang-orang sederhana untuk memberitakan kebenaran-Nya yang paling penting. Tuhan selalu memilih orang yang rendah hati, bukan mereka yang suka bermegah dan sombong.

Sementara Injil Yesus Kristus adalah pesan rekonsiliasi dan harapan (Yohanes 3:16–17), harapan itu hanya dapat diakses oleh mereka yang percaya kepada-Nya (Yohanes 3:18, 36). Jika diterjemahkan secara akurat, para malaikat tidak menyatakan kebaikan hati Tuhan kepada seluruh umat manusia; mereka merayakan belas kasihan-Nya kepada mereka yang mengikuti kehendak-Nya dengan menerima Putra-Nya (Yohanes 6:28–29; Ibrani 11:6).

Ketika para malaikat sudah pergi, para gembala bergegas ke Betlehem untuk melihat sendiri Kristus yang baru lahir (Lukas 2:15–16). Seperti itu juga, orang Kristen sejati akan berusaha untuk melaksanakan perintah Tuhan dalam hidup mereka. Mereka tidak menunda kesempatan untuk memuliakan Tuhan dengan cara melaksanakan firman Tuhan secepat mungkin. Mereka sadar bahwa Tuhan sudah berbelas kasihan kepada mereka yang sudah dipilih Tuhan sebagai orang-orang yang sederhana di mata Tuhan.

Jika ada orang yang mengaku Kristen, tetapi mempunyai rasa sombong yang sering tidak terkontrol, saat menjelang hari Natal ini adalah kesempatan untuk mengingat bahwa hanya orang yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhan adalah orang-orang yang berkenan kepada-Nya. Dalam Matius Yesus pernah berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14).

Yesus mengizinkan anak-anak kecil untuk datang kepada-Nya. Ia memberi tahu para pengikut untuk tidak menghalangi mereka karena kerajaan surga adalah milik mereka yang seperti anak-anak. Itu adalah gambaran yang lembut, sekalipun Ia tidak mengatakan bahwa kerajaan surga adalah milik anak-anak kecil. Sebaliknya, Ia mengingatkan para pengikut tentang perlunya iman dan kerendahan hati seperti anak kecil. Orang Kristen tidak dapat memuji Tuhan dengan sepenuh hati jika mereka menempatkan kesombongan dalam hati mereka.

Pada hari Ini, menjelang datangnya hari Natal, baiklah kita mendengar gema dari ajaran yang Yesus berikan kepada para pengikut-Nya:

“Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, kecuali kamu bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga” Matius 18:3–4

Tinggalkan komentar