“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8:38-39

Media CNBC Indonesia kemarin melaporkan bahwa presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berhasil membuat gaduh dunia pekan lalu lewat penetapan tarif tinggi untuk setiap negara, termasuk Indonesia. Ekspor RI akan dikenai tarif atau pajak hingga 32% akibat besarnya defisit dagang AS ke Indonesia. Kebijakan tarif Trump memicu ketidakpastian global hingga timbul tarif balasan dari negara lain sebagai usaha saling menyerang dalam dunia perdagangan internasional. Dampak yang dapat dirasakan rupiah diperkirakan akan besar, dimulai dengan kaburnya investor asing di pasar keuangan Indonesia hingga timbulnya gejolak eksternal yang tinggi.
Ketidakpastian dalam dunia ekonomi bukan saja akan dialami Indonesia, tetapi juga hampir semua negara di dunia. Di Asia Tenggara, negara yang dikenai kenaikan tarif baru Amerika termasuk Kamboja 49 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, Thailand 36 persen, Indonesia 32 persen, Malaysia 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen. Kenaikan tarif ini kemungkinan membuat makin sulitnya negara-negara lain untuk mengambil keuntungan melalui expor barang ke Amerika, sehubungan dengan naiknya harga barang impor di AS yang akan memperkecil omset penjualan negara lain. Tidaklah mengherankan bahwa harga saham di seluruh dunia mengalami penurunan besar dalam dua hari terakhir gara-gara keputusan yang dibuat presiden Trump. Keputusan satu orang sudah cukup untuk mengguncang seluruh dunia.
Situasi saat ini jelas membuat kuatir para pedagang, pemilik pabrik dan pemilik saham perusahaan. Besar kemungkinan bahwa akan ada banyak perusahaan yang bangkrut karena penghasilan yang menurun. Selain itu, rakyat jelata juga kuatir kalau-kalau harga barang-barang akan naik dan memperkecil daya beli mereka. Banyak negara juga kuatir akan timbulnya inflasi karena harga barang yang naik dan daya beli rakyat yang menurun. Rakyat yang penghasilannya bergantung pada harga saham, sudah tentu merasa kuatir kalau-kalau uang simpanan mereka yang berbentuk saham akan ludes karena harga saham yang terus menurun. Rasa kuatir akan gebrakan pemerintah AS saat ini mungkin akan terus berlangsung di banyak negara paling tidak sampai akhir tahun ini. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi masa depan yang suram ini?
Roma 8 dimulai dan diakhiri dengan pernyataan tentang keamanan mutlak orang Kristen di hadapan Allah. Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus, dan tidak ada yang akan pernah dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Setelah percaya kepada Injil, kita sekarang hidup dalam Roh Allah. Itu memungkinkan kita untuk memanggil Allah sebagai Abba atau Bapa. Kita menderita bersama Kristus, dan kita menderita bersama dengan semua ciptaan sementara kita menunggu Allah untuk menyatakan kita sebagai anak-anak-Nya. Dengan bantuan Roh, kita yakin bahwa Allah ada di pihak kita dan mengasihi kita di dalam Kristus.
Roma 8:31-39 adalah salah satu bagian yang paling menguatkan dan meneguhkan dalam seluruh Firman Tuhan. Paulus telah menetapkan bahwa Tuhan ada untuk kita semua yang ada di dalam Kristus; bagi mereka yang telah diselamatkan oleh iman mereka. Tidak ada tuduhan atau dakwaan yang ditujukan kepada kita yang dapat diterima, karena Allah telah menyediakan pembenaran bagi kita dan Kristus menjadi perantara bagi kita. Paulus membuat dua daftar tentang semua hal di alam semesta yang tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah bagi kita di dalam Kristus. Hal-hal yang sulit memang akan terjadi. Namun, tidak satu pun dari hal-hal tersebut akan menyebabkan Bapa kita berhenti mengasihi kita, dan tidak satu pun dari hal-hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa Ia telah meninggalkan kita. Keselamatan kita sepenuhnya, mutlak aman karena kasih-Nya yang besar.
Paulus tidak ingin pembacanya merasa sedikit pun tidak yakin akan kasih Allah bagi mereka di dalam Kristus. Ia telah membangun alasan mengapa Allah menyertai kita sebagai orang Kristen. Ia telah membuat daftar hal-hal terburuk yang dapat terjadi dalam hidup ini untuk menegaskan bahwa tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa menunjukkan hilangnya kasih Kristus dari kita (Roma 8:31-37). Hal-hal tersebut mungkin terjadi, tetapi seperti yang ia tulis di ayat sebelumnya, hal-hal tersebut tidak dapat menaklukkan kita dengan cara apa pun yang berarti. Mereka yang diselamatkan oleh iman kepada Kristus (Roma 3:23-26; Yohanes 3:16-18) dapat terus bertahan, dalam kuasa Roh-Nya.
Paulus memuat daftar yang mencakup hampir semua hal yang mungkin dipikirkan siapa pun untuk menantang kasih Allah bagi orang-orang pilihan-Nya (Roma 8:29-30). Paulus memulai dengan kematian, yang bagi orang percaya di dalam Kristus hanya dapat membawa kita ke dalam kemuliaan Allah dengan lebih cepat (2 Korintus 5:8). Ia terus memasukkan kehidupan, malaikat, dan penguasa.
Paulus melanjutkan daftarnya dengan masa kini dan masa depan. Tidak ada hal yang dapat terjadi sekarang atau besok atau seribu tahun dari sekarang yang dapat mengubah komitmen Tuhan untuk mengasihi kita di dalam Kristus. Selanjutnya ia mencantumkan “kuasa-kuasa,” yang merujuk pada kuasa-kuasa supernatural seperti Setan dan iblis-iblisnya atau pemerintahan duniawi seperti Roma. Konsep terakhir ini berasal dari kata Yunani archai, yang biasanya digunakan untuk pemimpin politik atau hakim, dan yang juga sering diterapkan pada iblis. Dengan kata lain, sama sekali tidak ada hal, baik yang alami di bumi ini, maupun yang dari surga atau neraka, yang dapat menyebabkan Tuhan berhenti mengasihi kita.
Kita tahu bahwa Paulus sendiri akhirnya dibunuh, sejauh yang kita ketahui, oleh “kuasa-kuasa” pemerintahan Romawi. Namun, mereka tidak bisa menaklukkannya. Mereka juga tidak memisahkannya dari kasih Tuhan kepadanya, di dalam Kristus. Buktinya? Tulisan Paulus sekarang adalah bagian dari Alkitab yang menyatakan kasih dan perlindungan Allah kepada umat-Nya.
Roma 8:39 terus mencantumkan segala sesuatu, setiap wilayah, dan setiap kategori yang mungkin dibayangkan siapa pun tidak dapat mengendurkan komitmen atau kemampuan Allah untuk mengasihi kita di dalam Kristus (Roma 3:23–26; Yohanes 3:16–18). Kesulitan mungkin menguji kita (Ibrani 12:3–11), dan penganiayaan mungkin menimpa kita (Yohanes 16:33). Kadang-kadang kita akan gagal untuk taat (1 Yohanes 1:9–10). Namun, penjelasan Paulus sejauh ini telah mencakup segala sesuatu mulai dari pengalaman kita, hingga kekuatan yang dahsyat, dan bahkan dunia alamiah dan supranatural. Ia telah mencantumkan masa kini dan masa depan. Ia telah mencantumkan kekuatan, yang mungkin berarti pemerintahan yang bermusuhan.
Pada ayat 39, ia mencantumkan ketinggian dan kedalaman, yang berarti segala sesuatu yang mungkin turun dari atas atau naik dari bawah. Akhirnya, ia menyebutkan secara menyeluruh segala sesuatu yang lain dalam semua ciptaan. Paulus bersikap absolut tentang hal ini. Tidak akan ada yang dapat memisahkan kita yang ada di dalam Kristus dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Mereka yang diselamatkan, melalui iman kepada Kristus, diselamatkan selamanya dan selamanya (Yohanes 10:28–29). Kita selalu dikasihi oleh Allah. Apa pun yang terjadi di dunia, Ia melindungi kita selamanya!