Yakinkah Anda akan keselamatan Anda? Bagian 2

“Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” 1 Yohanes 5:11-13

Jaminan keselamatan, secara sederhana, adalah mengetahui dengan pasti bahwa Anda diselamatkan. Banyak orang Kristen sepanjang sejarah telah menulis tentang pergumulan mereka dalam usaha untuk memperoleh kepastian keselamatan. Hal ini sering membuat mereka sedih dan menderita, karena sekalipun mereka sudah berusaha menjalani hidup sebagai orang Kristen, mereka tidak yakin kalau Tuhan mau memilih mereka. Bagaimana dengan Anda?

Dalam teologi Reformed, kepastian keselamatan merupakan topik yang masih sering diperdebatkan, sekalipun penganutnya percaya bahwa Tuhan sudah memilih umat-Nya hanya berdasarkan pilihan-Nya dan keselamatan yang di karuniakan-Nya tidak akan bisa hilang. Ada yang berpendapat bahwa Allah memberikan kepastian tentang keselamatan kepada anak-anak-Nya melalui Roh Kudus, yang memungkinkan mereka mengetahui bahwa mereka telah diselamatkan. Yang lain, seperti yang dinyatakan dalam Konsili Trente, berpendapat bahwa seseorang memang belum tentu bisa yakin bahwa mereka telah ditakdirkan untuk selamat. Tidak ada orang yang tahu tentang nasib akhirnya kecuali Tuhan sendiri. Jika ini benar, sungguh malang nasib orang Kristen selama hidup di dunia, seperti seorang anak yang tidak yakin kalau ia dikasihi orang tuanya.

Kita cenderung mencari kepastian keselamatan dalam hal-hal yang Tuhan lakukan dalam hidup kita, dalam pertumbuhan rohani kita, dalam perbuatan baik dan ketaatan kepada Firman Tuhan yang nyata dalam perjalanan hidup kita sebagai orang Kristen. Meskipun hal-hal ini dapat menjadi bukti keselamatan, hal-hal tersebut bukanlah yang seharusnya menjadi dasar kepastian keselamatan kita. Sebaliknya, kita harus menemukan kepastian keselamatan kita dalam kebenaran objektif Firman Tuhan. Kita harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa kita diselamatkan berdasarkan janji-janji yang telah Tuhan nyatakan, bukan karena pengalaman subjektif kita.

Bagaimana Anda dapat memperoleh kepastian keselamatan? Pertimbangkan ayat di atas. Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Fakta ini ditulis rasul Yohanes agar mereka yang percaya kepada Yesus, tahu bahwa mereka memiliki hidup yang kekal. Dengan demikian, jika Anda memiliki Yesus, Anda memiliki hidup. Bukan hidup sementara, tetapi hidup kekal.

“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” 1 Yohanes 5:13

Allah ingin kita memiliki kepastian keselamatan kita. Kita seharusnya tidak menjalani kehidupan Kristen kita dengan bertanya-tanya dan khawatir setiap hari apakah kita benar-benar diselamatkan. Itulah sebabnya Alkitab membuat rencana keselamatan begitu jelas. Dengan menghayati Firman Tuhan, Anda tidak akan meragukan kenyataan keselamatan kekal Anda.

Kepastian datang melalui bukti kehidupan yang berubah. Kepastian diteguhkan di dalam diri kita saat kita melihat Allah membentuk kita menjadi serupa dengan gambar Yesus Kristus. Semua orang yang telah dilahirkan kembali akan melihat bukti yang jelas tentang kehidupan baru di dalam Kristus. Meskipun kita tidak akan pernah menjadi sempurna dalam hidup ini, kita akan mengalami kehidupan yang berubah. Transformasi batin inilah yang memberikan peneguhan yang kuat tentang keselamatan kita.

Rasul Yohanes menulis dalam 1 Yohanes 2:3: “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.” Dengan kata lain, kita dapat yakin bahwa kita mengenal Kristus saat kita melihat di dalam diri kita ada ketaatan yang diinginkan Allah. Ketika kita melihat buah rohani ini dihasilkan oleh Roh Kudus dalam hidup kita, kita dapat yakin bahwa Kristus hidup di dalam kita. Dalam Yesus kita harus juga yakin bahwa keselamatan adalah anugerah Allah yang ditawarkan kepada semua orang dan diberikan kepada mereka yang percaya melalui pekerjaan Roh Kudus.

Namun, ada hal lain yang membuat banyak orang Kristen khawatir. Paulus menulis dalam Kolose 1:21-23: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”

Teks ini tampaknya menyatakan bahwa keselamatan dapat hilang karena itu bergantung pada ketekunan atau kelanjutan iman kita. Itu bukan kesimpulan yang sepenuhnya benar dari teks ini. Namun ayat itu tidak salah karena kita memang harus bertekun.

Teks tersebut mengatakan kita telah diperdamaikan jika kita terus bertekun dalam iman. Itu syarat yang nyata. Jika kita tidak terus bertekun dalam iman — yaitu, jika kita membuang iman, meninggalkan Yesus Kristus, menentang Dia dan kebenaran-Nya, tidak pernah bertobat — kita akan binasa. Itulah yang dikatakan dalam 1 Yohanes 2:19 tentang mereka yang murtad: “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”

Dua hal penting dijelaskan dengan jelas dalam teks itu. Pertama, jika kita tidak bertekun dalam iman, kita tidak pernah benar-benar berasal dari Allah dan umat Allah — tidak pernah dilahirkan dari Allah. “Mereka keluar, supaya menjadi jelas, bahwa tidak semua dari mereka termasuk kita” . Artinya, mereka tidak pernah dilahirkan dari Allah.

Kedua, jika kita dilahirkan dari Allah, katanya, kita akan bertekun. Mereka akan bertekun. “Jika mereka termasuk kita” — yaitu, di antara mereka yang dilahirkan dari Allah — “mereka akan tetap bersama-sama dengan kita.” Jadi tidak perlu ada pemikiran tentang kehilangan keselamatan: tidak perlu ada pemikiran tentang dilahirkan kembali dan kemudian ternyata tidak dilahirkan kembali, dibenarkan dan kemudian ternyata tidak dibenarkan, memiliki hidup kekal dan kemudian ternyata itu tidak kekal sama sekali.

Mungkin Anda masih bertanya bagaimana mungkin ada syarat dalam Kolose 1: 23 jika Anda tidak dapat kehilangan rekonsiliasi Anda dengan Allah?

“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman , tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.” Kolose 1:23

Dan jawabannya adalah bahwa Allah menggunakan peringatan tersebut untuk membuat anak-anak-Nya bertekun, dan Dia mengamankan ketekunan mereka, Dia menjaminnya, dengan kesetiaan-Nya untuk menjaga kita dalam iman. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa semua orang yang benar-benar dilahirkan kembali pada kenyataannya akan diselamatkan. Mereka akan memenuhi syarat tersebut karena pertolongan Allah.

Jaminan keselamatan dinyatakan dengan tegas dalam Roma 8:30. “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” Ini adalah rantai keselamatan yang tidak terputus. Semua yang dipilih dipanggil, dan semua yang dipanggil dibenarkan, lalu semua yang dibenarkan dimuliakan — tidak ada yang putus sekolah. Ia yang mahatahu sudah memilih umat-Nya dari semula hanya karena kehendak-Nya. Karena itu, keamanan kekal dari orang-orang yang suah dipilih Allah adalah kebenaran alkitabiah.

Pagi ini kita belajar bahwa keselamatan adalah sebuah peristiwa dan sebuah proses. Keselamatan memang ada kaitannya dengan ketekunan. Meskipun demikian — dan ini adalah sesuatu yang sangat mulia — keselamatan sepenuhnya pasti bagi anak-anak Allah yang telah dipilih, dipanggil, dibenarkan, dan percaya. Oleh karena itu, semua peringatan untuk bertekun, semua peringatan dalam Perjanjian Baru, harus ditanggapi dengan serius karena Allah menggunakannya untuk menjaga anak-anak-Nya tetap teguh dalam perjuangan iman. Kita akan diberi-Nya keyakinan akan keselamatan jika kita benar-benar serius dalam menanggapi semua janji-janji dan semua peringatan Kitab Suci. Kita akan hidup bahagia sekarang dan selamanya dalam ketekunan dan kesetian kita kepada Tuhan.

Tinggalkan komentar