“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” 1 Korintus 6:19-20

Ayat di atas adalah ayat yang cukup dikenal orang Kristen yang rajin ke gereja. Pada umumnya, pesan itu disampaikan berkenaan dengan adanya tindakan jasmani yang kurang baik yang dilakukan oleh orang Kristen. Isi khotbah biasanya tentang panggialn untuk memilih hidup yang baik, yang bermoral dan yang mencerminkan kesucian yang diharapkan Tuhan dari umat-Nya. Walaupun demikian, pesan ayat di atas bukan saja tentang menghindari apa yang jahat, tetapi juga tentang melakukan apa yang baik terhadap jasmani kita.
1 Korintus 6:12–20 menjelaskan keberatan Paulus terhadap mereka di gereja Korintus yang bersikap acuh tak acuh terhadap amoralitas seksual. Di luar hukum formal dan harfiah, Paulus menegaskan bahwa standar perilaku Kristen haruslah apakah suatu praktik kehidupan bisa bermanfaat atau memperbudak manusia. Paulus menulis bahwa seks lebih dari sekadar fungsi tubuh; Allah merancangnya untuk menyatukan dua orang menjadi satu tubuh dalam pernikahan. Persatuan antara dua orang itu menarik Kristus, yang sudah mempersatukan mereka, ke dalam persatuan dengan mereka.
Paulus memang menegur orang-orang Kristen di gereja Korintus karena ada beberapa orang berpendapat bahwa karena tubuh kita pada akhirnya akan mati dan membusuk, tidak masalah apa yang kita lakukan dengan tubuh kita. Yang penting hanyalah roh di dalam diri kita, kata mereka. Demikian pula, mereka mungkin berpendapat bahwa mereka bebas untuk melakukan ekspresi seksual apa pun yang mereka suka (1 Korintus 6:12–13). Paulus telah menolak ajaran-ajaran sesat ini.
Dengan mengingat hal itu, Paulus sekarang menambahkan, tubuh kita sebenarnya bukanlah tubuh kita. Dia akan menulis dalam ayat berikut bahwa Allah telah membeli kita. Dia telah membayar penebusan dosa kita dengan darah Yesus (Efesus 1:7). Kristus telah menebus kita dari kutukan hidup di bawah hukum Musa dengan menjadi kutukan bagi diri-Nya sendiri (Galatia 3:13).
Anggapan bahwa tubuh duniawi kita tidak penting pada dasarnya salah. Tubuh orang Kristen adalah tempat tinggal Roh Kudus. Dalam arti tertentu, Paulus mengangkat tubuh kita ke tingkat sebagai bait suci, tempat suci, yang ditinggali oleh Roh Allah. Allah memberikan Roh-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk keselamatan (Efesus 1:13–14). Secara misterius, setiap umat Kristen membawa Roh-Nya di dalam tubuhnya. Tubuh kita akan dibangkitkan Allah dan dimaksudkan bahkan sekarang ini untuk mendatangkan kemuliaan bagi Allah.
Dalam pengertian itu, kita mau menjadi milik Allah ketika kita datang kepada-Nya melalui iman kepada Yesus. Itulah sebabnya tubuh kita bukanlah milik kita sendiri untuk kita perlakukan sesuka hati kita. Selain menghindari penggunaan tubuh untuk hal yang jahat, umat Kristen harus memelihara tubuh mereka, yang dianggap sebagai bait Roh Kudus. Merawat kesehatan tubuh dan pikiran mereka adalah cara untuk menghormati Tuhan dan menjalani kehidupan yang lebih bersemangat dan memuaskan, yang memungkinkan mereka untuk melayani dan mengikuti Kristus dengan lebih baik.
Apakah memiliki hidup baru di dalam Kristus berarti saya harus mengharapkan dan berjuang untuk kesehatan fisik yang lebih baik? Seberapa besar Tuhan ingin saya merawat tubuh fisik saya? Ayat di atas menekankan pengendalian diri secara seksual; tetapi itu juga menyangkut apa saja yang bisa membuat tubuh fisik kita terlantar. Jadi, kita harus melawan apa pun yang membuat kita tidak sehat. Untuk itu kita perly meminta pertolongan Roh Kudus. Jika makanan yang membuat kita tidak sehat, lawanlah dengan Roh. Jika kemalasan dan kurangnya kegiatan fisik membuat kita tidak sehat, lawanlah dengan kuasa Roh Kudus. Dan jika kita bekerja terlalu berat dan kurang bisa beristirahat, lawanlah juga dengan Roh Kudus.
Menjaga kesehatan tubuh memungkinkan orang Kristen untuk menggunakan fisik mereka untuk memuliakan Tuhan, baik melalui pekerjaan, pelayanan, atau kegiatan lainnya. Tubuh dan pikiran yang sehat memungkinkan orang Kristen untuk melayani orang lain dengan lebih baik, baik secara fisik maupun rohani, karena mereka memiliki lebih banyak energi dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam tindakan kasih dan belas kasih. Selain itu, kesehatan fisik dapat berkontribusi pada pikiran dan jiwa yang lebih kuat, sehingga lebih mudah untuk menolak godaan dan mengikuti kehendak Tuhan. Secara umum. menjaga kesehatan memungkinkan orang Kristen untuk menikmati kehidupan yang lebih bersemangat dan penuh, baik sekarang maupun di masa depan.
Pagi ini kita harus sadar bahwa selama hidup di dunia, tubuh jasmani kita sama pentingnya dengan kerohanian kita. Dia peduli dengan tubuh kita. Tuhan memberikannya kepada kita. Ia ingin agar mereka tetap sehat dan bertahan lama, sampai Ia mengambilnya.