Ukuran Kesuksesan Anak dalam Terang Firman Tuhan

“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” Matius 4:4

Di dunia modern ini, ukuran kesuksesan sering kali ditentukan oleh pencapaian yang dapat dilihat dengan mata: nilai rapor yang tinggi, gelar pendidikan, jabatan penting, gaji besar, atau harta berlimpah. Banyak orang tua merasa bangga bila anaknya mencapai hal-hal tersebut. Namun, Alkitab mengingatkan kita bahwa standar Allah berbeda dari standar manusia.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk melihat kesuksesan anak bukan dari apa yang mereka miliki, tetapi dari bagaimana mereka hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Inilah ukuran kesuksesan sejati yang tidak lekang oleh waktu.

Alkitab menegaskan bahwa segala sesuatu di dunia ini akan berlalu. Amsal 23:4–5 berkata: “Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkanlah niatmu ini. Apabila engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia membuat sayap bagi dirinya, seperti rajawali yang terbang ke angkasa.” Artinya, harta, gelar, dan jabatan bukanlah dasar yang kokoh untuk mengukur kesuksesan. Dunia bisa memberi penghargaan sementara, tetapi hanya Tuhan yang dapat memberikan mahkota kehidupan yang kekal.

Kesuksesan sejati adalah ketika hidup anak-anak kita berakar dalam firman Tuhan, menghasilkan buah yang baik, dan menjadi berkat bagi sesama.

Yesus mengutip Ulangan 8:3 ketika berkata bahwa manusia hidup dari firman Tuhan. Roti memang penting untuk tubuh, tetapi firman Tuhan lebih penting untuk jiwa. Anak-anak yang dibekali dengan firman sejak kecil akan memiliki dasar yang kuat menghadapi tantangan hidup. Paulus mengingatkan Timotius: “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” (2 Timotius 3:15).

Kesuksesan anak tidak lepas dari peran orang tua. Firman Tuhan di Ulangan 6:6–7 menegaskan bahwa firman harus diajarkan kepada anak-anak, dibicarakan di rumah, di jalan, waktu berbaring, dan bangun. Itu berarti, orang tua bukan hanya pengajar, tetapi juga teladan dalam hidup sehari-hari. Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat pada orang tuanya ketimbang dari apa yang mereka dengar. Amsal 22:6 berkata: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Kesuksesan rohani adalah investasi yang nilainya jauh lebih besar daripada warisan materi. Anak yang belajar dari orang tuanya dalam hidup takut akan Tuhan, sekalipun sederhana, tetap lebih mulia di mata Allah daripada anak yang kaya raya tetapi hidup menjauh dari-Nya.

Kesuksesan yang sejati bukanlah soal “apa yang mereka miliki,” tetapi “siapa yang mereka ikuti.” Jika mereka mengikuti Kristus, hidup mereka sudah mencapai ukuran keberhasilan sejati.

Kesuksesan sejati anak-anak kita adalah bila mereka bisa dan mau hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dunia mungkin menilai mereka rendah bila tidak memiliki kekayaan atau jabatan tinggi. Namun, di mata Allah, seorang anak yang hidup dalam ketaatan adalah berharga dan mulia.

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33

Pertanyaan Reflektif:

  • Ketika melihat anak-anak kita, apa yang membuat kita merasa bangga? Apakah karena mereka berhasil dalam karier, atau karena mereka setia dalam iman?
  • Apakah anak-anak kita sudah mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi? Apakah mereka hidup sesuai dengan firman Tuhan? Apakah mereka mau menjadi berkat di manapun Tuhan tempatkan?

Doa Penutup:

Bapa di surga, kami bersyukur untuk anak-anak dan cucu yang Engkau percayakan kepada kami. Ampuni bila selama ini kami sering menilai kesuksesan mereka berdasarkan ukuran dunia. Ajarlah kami untuk menanamkan firman-Mu dalam hati mereka sejak kecil, dan jadikanlah kami teladan yang hidup bagi mereka. Kiranya mereka tumbuh menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, hidup sesuai kehendak-Mu, dan menjadi berkat bagi banyak orang. Kami percaya, inilah ukuran kesuksesan sejati di mata-Mu. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa, Amin.

Tinggalkan komentar