“Kita dikelilingi orang-orang besar yang beriman ini sebagai contoh kita. Jadi, kita juga harus berlari dalam perlombaan yang ada di depan kita, tanpa menyerah. Marilah kita membuang dari hidup kita semua yang akan memperlambat kita dan semua dosa yang membuat kita sering terjatuh.”
— Ibrani 12:1 (AMD)

Pembagian pasal Ibrani 11-12 dan munculnya ayat di atas bukanlah seperti teks asli Alkitab. Ayat 1 dan 2 dari pasal 12 seharusnya mengalir secara alami dari akhir pasal 11, dan memberikan penerapan langsung dari poin-poin yang terdapat dalam bagian tersebut.
Ibrani 11:32—12:2 adalah salah satu bagian Alkitabyang paling menggugah dan menginspirasi. Tema ayat-ayat sebelumnya adalah para tokoh Perjanjian Lama yang mencontohkan iman, yang didefinisikan sebagai kepercayaan yang berwawasan ke depan, kepada Allah. Penekanan dari contoh-contoh ini bergeser dari iman umum, ke iman dalam menghadapi pilihan-pilihan sulit, hingga iman yang menghasilkan kemenangan. Di sini, penulis memasukkan semua ini, dalam daftar singkat orang-orang yang menunjukkan kuasa iman yang sejati dan saleh. Sebagai surat yang disampaikan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang teraniaya, contoh-contoh ini dimaksudkan untuk memberi semangat dan inspirasi, sekaligus meyakinkan. Allah menunggu untuk memberikan penggenapan akhir dari janji-janji-Nya agar kita—mereka yang hidup saat ini—bisa bertahan dalam iman yang menyelamatkan. Dengan hak istimewa itu, orang Kristen seharusnya berusaha untuk bertahan, dan berpegang teguh, menghidupi iman ilahi yang sama.
Bab 11 menjelaskan kemenangan beberapa tokoh Perjanjian Lama, tetapi juga menjelaskan penderitaan dan penganiayaan mereka. Kemenangan mereka bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh, seperti yang dibayangkan oleh banyak orang di zaman sekarang.
Banyak orang Kristen di zaman ini yang menganggap bahwa menjadi orang percaya adalah serupa dengan mempunyai KTP; sesudah dibaptis pasti selamat. Tidak perlu berjuang untuk mempertahankan kekristenan mereka dalam hidup sehari-hari. Itu mungkin karena mereka tidak menjalani hidup yang berbeda dengan orang yang bukan Kristen: mereka bebas melakukan apa saja seperti orang lain.
Tidak ada orang Kristen sejati yang tidak mengalami perjuangan batin melawan pengaruh dunia. Dunia menghendaki kita hidup dalam kompromi dan buka melawan apa yang jahat. Dunia mengajarkan bahwa kebebasan dan kenikmatan pribadi adalah yang paling penting dalam hidup. Karena itu, sebagian orang Kristen memilih jalan yang lebar dan santai daripada jalan yang sempit. Mereka lebih selang memilih hidup yang santai daripada hidup yang benar, sekalipun iman yang santai itu adalah iman yang palsu.
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Matius 7:13-14
Mungkin kita tidak mau terbebani dalam hidup sebagai orang Kristen, dan karena itu lebih senang memilih cara hidup yang lebih enteng. Tetapi, bab 11-12 menggunakan contoh-contoh orang yang menderita tetapi akhirnya menang, untuk membuktikan bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita ketika kita menderita. Dalam banyak kasus, Dia menggunakan pengalaman-pengalaman itu untuk “melatih” kita, seolah-olah kita adalah atlet, untuk membuat kita lebih kuat. Dalam kasus lain, itu adalah jenis disiplin yang sama yang diterima seorang anak dari seorang ayah yang pengasih. Tidak seperti perjanjian lama, yang memang mengilhami orang Israel dengan rasa takut dan gentar, perjanjian baru menawarkan orang yang mempunyai iman yang sejati agar mereka bisa memperoleh kedamaian dengan Tuhan dalam segala keadaan.
Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menjadi orang Kristen yang sejati? Jawaban penulis tampak sederhana, dan mudah disalahpahami ketika ayat ini diambil di luar konteks. Kita tidak membutuhkan perbuatan baik untuk diselamatkan, karena iman semata-mata adalah anugerah Tuhan. Tetapi, iman yang benar bukanlah iman yang tidak membuahkan perbuatan baik dan perjuangan melawan dosa.
Dalam hal memilih kebenaran dan menghindari kepalsuan, kita harus berpegang teguh pada apa yang benar, sehingga kita dapat menjadi sempurna di dalam Kristus.
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2
Jadi, respons yang tepat dari seorang Kristen sejati, mengingat semua “saksi” iman yang saleh, dan keberhasilan mereka di tengah kesulitan, dan dalam terang kesabaran Allah yang penuh kasih, adalah dengan sengaja menanggalkan dosa dan keegoisan kita dan “berpegang teguh pada Firman” saat kita berusaha untuk memenuhi rencana yang telah Allah siapkan bagi kita. Semua yang kita ketahui tentang karya Allah sebelumnya seharusnya mengilhami kita untuk pengabdian yang penuh dan berdedikasi kepada kehendak-Nya.
Seperti yang akan diingatkan ayat berikutnya, contoh utama dari hal ini adalah Kristus sendiri. Yesus tidak hanya mencontohkan bagaimana kita seharusnya menjalani hidup (Ibrani 2:10-11), tetapi Ia melakukannya dengan melawan semua godaan yang kita hadapi (Ibrani 4:15), dan dengan pemahaman yang teguh bahwa penderitaan-Nya adalah bagian dari rencana Allah untuk “bekerja bersama untuk mendatangkan kebaikan” dalam segala sesuatu demi kemuliaan-Nya dan kebaikan kita (Roma 8:28; Filipi 2:8-11).
Pagi ini kita diingatkan: berapa lama kita sudah mengaku Kristen? Baik dalam usia muda ataupun tua, masih adakah semangat perjuangan Anda untuk melaksanakan firman Tuhan di saat ini? Apakah Anda tetap ingin untuk mengalahkan unsur-unsur duniawi yang ingin melemahkan iman dan hidup Kristen Anda? Apakah Anda masih mempunyai kerinduan untuk berbakti kepada Tuhan dan mempelajari firman-Nya? Ataukah Anda sudah merasa terbiasa dengan hidup santai, tanpa komitmen, berjalan perlahan-lahan dan bukannya berlari kencang dalam perlombaan hidup untuk mengikut Dia? Hanya Anda yang bisa menjawab.