Hidup adalah sebuah perjalanan

“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Roma 6: 4

Jam 4 pagi di hari Jumat Agung ini saya bangun tidur, dan sejam kemudian saya sudah di jalan raya, bermobil menuju ke bandara Brisbane. Matahari belum keluar, tapi beberapa mobil sudah terlihat melaju dengan kecepatan tinggi bersama para penumpangnya. Saya tidak tahu mengapa dan kemana orang-orang itu pergi, tetapi jelas bahwa mereka ada dalam perjalanan menuju ke suatu tempat dan bukannya sekedar bermobil tanpa tujuan.

Hidup ini sering juga dibayangkan seperti sebuah perjalanan menuju ke suatu tujuan. Tiap orang yang ada di dunia ini tentunya mempunyai, atau setidaknya pernah mempunyai tujuan hidup. Untuk mereka yang percaya bahwa hidup di dunia ini adalah satu-satunya kehidupan yang ada, perjalanan hidup itu mudah diterka. Ada yang dari kecil ingin untuk melanglang buana, ada juga yang ingin untuk menjadi orang ternama, dan banyak juga yang ingin untuk menjadi kaya raya. Perjalanan hidup yang mereka lakukan adalah usaha untuk mencapai tujuan hidup itu. Dan setelah itu tercapai, hidup hanyalah untuk melewati hari-hari tanpa tujuan berarti. Sebaliknya, mereka yang gagal untuk mencapai tujuan hidup mereka, rasa kecewa dan putus asa mudah datang karena tidak adanya tujuan hidup yang lain.

Bagi umat Kristen, hidup di dunia ini bukanlah tujuan karena mereka mempunyai tujuan yang mulia yaitu hidup bersama Tuhan di surga. Hidup di dunia adalah sebuah perjalanan. Pada hari Jumat Agung dua ribu tahun yang lalu, sebagai manusia Yesus menunjukkan bahwa perjalanan hidup seorang manusia di dunia memang berakhir dengan kematian. Tetapi apa yang sudah dilakukanNya selama hidup bukanlah sia-sia. Dalam perjalanan hidupnya menuju Golgota untuk menebus dosa manusia, Ia memakai hidupNya untuk menolong mereka yang menderita dan mengajarkan jalan kebenaran. Kematian Yesus di kayu salib, kemudian membuka babak baru dalam kehidupan Yesus dengan kebangkitanNya pada hari yang ketiga dan kemuliaan yang diterimaNya di surga.

Pagi ini kita belajar dari Tuhan Yesus bahwa hidup kita di dunia adalah sebuah perjalanan yang harus kita alami dan bukanlah tujuan hidup. Seperti Yesus, kita harus memakai hidup kita untuk memuliakan Tuhan, melayani sesama, serta memberitakan injil kebenaran sampai akhir hayat kita. Hidup kita harus juga berangsur-angsur berubah selama dalam perjalanan, mematikan hidup lama yang penuh dosa untuk menjadi orang yang semakin dekat kepada Tuhan. Dan bila tiba saat kita untuk meninggalkan dunia ini, pada saat itulah kita mencapai tujuan perjalanan hidup kita!

“Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.” Roma 6: 5

3 pemikiran pada “Hidup adalah sebuah perjalanan

  1. Kadang 2 ada yg mengikut kristus dan hidupnta lancar tetapi ada mengikut kristus dan hidupnya penuh penderitaan duniawi dan penuh liku2

    Contoh murid2 jesus akhir hidupnya mengerikan , walaupun diganti dgnbsuka cita damai dr allah .

    Suka

  2. Btul, HIDUP adalah sebuah prjlnan, perjalanan menuju tmpat tujuan.

    Kristus adalah tladan kita dlm melalui prjlnan hidup yg panjang ini shingga bermakna.

    Pak, di Brisbane kmrin itu org2 pd gak ngerayain Good Friday ya? How ’bout you yourself?

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s