“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Roma 10: 9
Pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab dan untuk banyak orang bisa menimbulkan rasa masygul, karena adanya keraguan apakah mereka atau sanak-saudara akan diselamatkan pada akhir hidup mereka. Tambahan lagi, berbagai aliran teologi dan gereja mempunyai jawaban yang berlainan. Persoalannya, selama hidup di dunia kita tidak dapat mengetahui jalan pikiran Tuhan (Yesaya 55: 8 – 9) dan Tuhan tidak pernah mengatakan secara pribadi bahwa hidup kita adalah cukup baik bagiNya. Sebaliknya, Tuhan sudah berkata bahwa semua orang sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3: 23). Semua orang jelas memenuhi syarat untuk masuk ke neraka!
Walaupun demikian, ayat pembukaan diatas mengatakan jika kita mengaku dengan mulut kita, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati kita, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan. Dengan kata lain, jika kita percaya kepada Yesus dengan sepenuhnya, yaitu baik luar dan dalam, maka kita tidak perlu meragukan keselamatan kita. Luar dan dalam? Ya, memang dari luar orang mungkin terlihat seperti orang beriman, tetapi apa yang ada dalam hatinya tidak ada seorang pun yang tahu. Sebaliknya, ada orang yang merasa bahwaYesus ada dalam hatinya, tetapi segala perbuatan dan perkataannya tidak mencerminkan hal itu.
Kembali kepada pertanyaan diatas, dapatkah orang yang sudah mengaku dengan mulutnya, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatinya, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, untuk kehilangan keselamatan yang sudah diberikan Allah? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah singkat dan pasti: tidak mungkin. Mereka yang benar-benar sudah menerima Kristus dan menerima Dia sebagai penguasa seluruh hidup mereka, luar dan dalam, sudah pasti akan masuk ke surga. Kata “benar-benar” disini harus digaris bawahi karena ini berarti tidak ada maksud untuk mengecoh atau membohongi Tuhan. Mereka yang dengan sengaja secara terus menerus membohongi Tuhan dengan mengabaikan Dia dan menolak untuk menaati perintahNya, adalah orang-orang yang belum benar-benar menerima Kristus.
Alkitab berkata bahwa untuk diselamatkan, kita cukup dengan modal percaya. Iman kepada Kristus ini adalah pemberian Tuhan kepada semua orang yang dipanggilNya. Mereka yang mau menyambut dengan baik pemberian iman yang menyelamatkan itu akan terlihat dari hidup mereka yang diperbaharui. Iman yang benar akan terlihat dari perbuatan mereka dalam hidup sehari-hari, karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2: 26). Sebaliknya, mereka yang masih belum berubah dari hidup lama yang bergelimang dosa, mungkin saja belum mempunyai iman yang menyelamatkan.
Pagi ini, kita mungkin merasa yakin bahwa Tuhan sudah menyelamatkan kita. Itu baik adanya. Karena Tuhan sudah memberi kesadaran kepada kita bahwa apapun tidak akan menyelamatkan kita dari dosa, kecuali melalui darah Yesus Kristus. Hidup kita sudah diubahNya setelah kita percaya; kita tahu apa yang baik dan apa yang jahat di mata Tuhan. Lebih dari itu, kita sudah berusaha untuk memuliakan namaNya melalui mulut dan di hati kita, luar dan dalam. Oleh sebab itu, kita tidak perlu meragukan janji keselamatanNya.
Pada pihak yang lain, mungkin diantara kita masih ada yang bergumul untuk memutuskan, apakah mau memilih panggilan Kristus atau dorongan dunia. Mungkin juga kita mengenal orang-orang yang dengan sengaja menolak panggilan Kristus untuk menerima keselamatan. Disini peranan doa adalah sangat penting, karena Tuhan bekerja menurut rencanaNya, dan kita tidak mengerti atau tahu apa yang akan dilakukanNya kepada orang-orang yang belum percaya kepadaNya luar dan dalam. Doa kita haruslah merupakan pernyataan iman kita bahwa Tuhan mengasihi seisi dunia dan ingin agar manusia bisa diselamatkan pada waktu yang ditetapkanNya. Dengan doa, kita menyerahkan hidup kita dan hidup orang lain agar bisa berubah secepat mungkin karena hidup manusia di dunia adalah terbatas; tetapi semua itu biarlah sesuai dengan kehendakNya.