Jangan mendua hati

“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” Yakobus 4: 8

Pernahkah anda melihat hewan berkepala dua? Keabnormalan seperti itu disebut bichephaly dan kadang-kadang terjadi pada ular, sapi, kambing, anjing dan kucing. Walaupun ada, jarang sekali hewan yang seperti itu dapat hidup lama. Umumnya hewan seperti itu cepat mati.

Ayat diatas menulis tentang orang yang mendua hati. Sudah tentu itu bukan orang yang mempunyai dua hati, tetapi adalah orang yang mempunyai pikiran bercabang, double-minded, menurut Alkitab terjemahan bahasa Inggris. Seperti makhluk yang berkepala dua, keadaan ini juga bukanlah normal.

Tuhan menciptakan manusia menurut peta dan teladanNya, dan karena itu Ia mengingini agar manusia tidak mendua hati atau mempunyai pikiran yang bercabang. Sebaliknya, Ia menciptakan manusia dan menghendaki mereka untuk mempercayai Dia saja. Itulah yang seharusnya. Itulah keadaan yang normal sebelum kejatuhan manusia. Apa yang normal adalah ketergantungan manusia kepada Penciptanya.

Jika kemudian Adam dan Hawa melanggar perintahNya, itu karena mereka mendua hati dan mempercayai apa yang dikatakan iblis. Manusia merasa bahwa mereka tidak lagi memerlukan Tuhan. Sejak kejatuhan Adam dan Hawa, semua manusia tidak akan hidup lama. Jika Tuhan tidak memberi pertolongan, pastilah manusia akan menuju ke arah kematian yang abadi.

Sekalipun ayat diatas memberi peringatan keras kepada orang yang mendua hati, yaitu mereka yang mengaku percaya tetapi juga masih hidup dalam dosa, ayat itu juga memberi jalan keluar. Kepada mereka yang pikirannya bercabang, ingin menaati Tuhan tetapi juga ingin mengikuti dunia, Tuhan mengingatkan agar mereka segera bertobat. Jika manusia merasa tergantung kepada Tuhan, Tuhan akan mengasihani mereka. Jika mereka mau mendekati Tuhan, Tuhan akan mau mendekati dan menolong mereka.

Mereka yang menyadari bahwa sampai saat ini hidup mereka terombang-ambing diantara Tuhan dan iblis, haruslah berusaha untuk meninggalkan hidup lamanya dan kemudian berbalik arah untuk mendekati Tuhan. Tuhan yang melihat mereka yang benar-benar ingin bertobat, akan datang mendekati dan memberikan kemampuan agar mereka dengan sepenuh hati, single-minded, bisa bertahan sebagai umatNya untuk selamanya. Bersediakah kita untuk mendekati Dia?

Tinggalkan komentar