Adakah alasan untuk sombong?

“Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?” 1 Korintus 4: 7

Pernahkah anda memikirkan mengapa orang bisa menjadi sombong? Anda mungkin berpendapat bahwa ada banyak hal yang bisa membuat orang pongah: harta, kedudukan, kepandaian, kemampuan, kerupawanan dan sebagainya. Selain itu, hidup kerohanian dan keagamaan pun bisa membuat orang jadi congkak. Jika demikian, apakah yang paling sering membuat orang menjadi sombong?

Sekalipun tidak mudah menjawab pertanyaan ini, agaknya sebuah peribahasa lama mungkin bisa memberi jawabannya. “Seperti katak di bawah tempurung” adalah peribahasa yang menunjuk kepada seseorang yang memiliki pengetahuan atau wawasan yang sempit. Katak yang hidup di bawah tempurung tidak bisa melihat dunia yang ada di sekitarnya. Ia merasa bahwa ia sudah tahu segala sesuatu, sekalipun apa yang bisa dilihatnya hanya apa yang ada di bawah tempurung. Orang yang sombong seringkali tidak menyadari bahwa ada yang jauh lebih besar dari apa yang bisa dilihatnya.

Ayat diatas adalah teguran rasul Paulus kepada sebagian jemaat di Korintus yang sombong. Ia bertanya mengapa mereka begitu bangga dan berlagak seperti orang penting dan orang kaya. Paulus menegur mereka karena semua itu hanya pemberian Tuhan. Paulus bertanya mengapa mereka memegahkan diri, seolah-olah mendapatkan semua itu dengan jerih payah sendiri. Padahal, jika manusia dapat hidup di bumi dan kemudian di surga, itu karena Tuhan yang sudah memberikan karuniaNya dengan cuma-cuma.

Mereka yang tidak bisa melihat kemurahan Tuhan dalam hidupnya adalah orang-orang yang terbatas pengertiannya. Mereka hanya hidup dalam kecupatannya, dan tidak sadar bahwa segala sesuatu ada karena Tuhan. Mereka tidak bisa merasakan adanya Tuhan yang mahabesar, karena mereka hanya bisa melihat apa yang ada dalam hidupnya yang dipengaruhi dosa. Kegelapan yang ada membuat mereka hanya bisa melihat apa yang bisa dilihat dan dinikmati .

Pagi ini, jika kita bangun dan merasa berbahagia karena adanya keluarga, rumah, kendaraan, makanan, kesehatan, pekerjaan, kedudukan dan segala yang baik, kita tidak boleh lupa bahwa Tuhan yang mahakasih ada di balik semua itu. Kita tidak boleh buta akan kasih dan berkatNya atau merasa bangga seakan semua itu terjadi karena kehebatan kita sendiri. Jika kita bangga, itu adalah karena kita mempunyai Tuhan yang sudah memberikan segala yang baik dalam hidup kita!

Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” 1 Korintus 1: 31

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s