“Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.’ Filipi 4: 11-12

Sebuah lagu gereja yang saya senangi adalah “Just a closer walk with Thee” atau dalam bahasa Indonesianya “Lebih dekat padaMu”. Mengapa lagu ini sangat menarik bagi saya? Lagu ini menyatakan bahwa kita lemah tetapi Tuhan kuat, dan melalui penyertaanNya kita bisa menjalani hidup yang benar dan berbahagia.
Ku lemah Yesus kuasa
Hindarkanlah dari dosa
Dan ku sungguh berbahagia
Serta senang trus selamanya
Lebih dekat padamu
Itu permohonanaku
Setiap hari sertamu
Oh Tuhan tolonglah aku
Lagu yang tidak diketahui siapa pengarangnya ini sudah ada sejak abad ke 19. Ada yang menduga bahwa lagu ini berasal dari gereja Afrika-Amerika di bagian selatan Amerika. Lagu ini sebenarnya bernada gembira karena menyatakan bahwa kedekatan kepada Tuhan yang mahakuasa membuat umatNya mempunyai hidup senang untuk selamanya.
Dalam kenyataannya, hidup sebagai orang Kristen tidaklah menjamin bahwa segala sesuatu akan berjalan mulus dan kita tidak akan menemui hal-hal yang membawa kesedihan, kelaparan, atau penderitaan yang lain. Mereka yang menyanyikan lagu di atas seringkali ditantang dengan kenyataan bahwa apa yang mereka nyanyikan belum tentu cocok dengan apa yang mereka hadapi sehari-hari. Dengan demikian apakah syair lagu itu bisa benar-benar kita amini?
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi menulis bahwa ia bersyukur bahwa jemaat Filipi masih ingat kepadanya. Ia senang bahwa pada masa yang lalu jemaat Filipi pernah mengirimkan bantuan kepadanya sekalipun sekarang mereka tidak dapat lagi membantu, mungkin karena jarak yang memisahkan Paulus dan jemaat Filipi. Paulus lebih lanjut menyatakan bahwa ia menuliskan hal itu bukan karena kekurangan, sebab ia telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Paulus bukan meminta agar mereka memberikan bantuan kepadanya, karena ia tahu apa itu kekurangan dan tahu apa itu kelimpahan. Paulus dengan kata lain menyatakan bahwa sebagai pengikut Kristus, ia tahu bagaimana rasanya “jatuh dan bangun” dalam kehidupan.
Lebih lanjut Paulus menulis bahwa dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia baginya. Baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan, Paulus dapat menanggungnya karena Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya. Sekalipun kenyataan hidup bisa terasa pahit, namun di dalam Tuhan Paulus menerima kekuatan karena penyertaan Tuhan. Paulus menjadi kuat dan sanggup menghadapi gejolak hidup karena penyertaan Tuhan.
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” Filipi 4: 13
Pagi hari ini, dapatkah kita menyanyikan lagu “Lebih dekat padaMu” dan mengamini syairnya? Dapatkah kita dengan yakin berkata bahwa kita sungguh berbahagia dan senang setiap hari karena Tuhan dekat dengan kita? Paulus sudah mengajarkan bahwa sekalipun hidup tidak selalu berjalan mulus, di dalam Tuhan kita bisa merasa kuat dan merasakan kedamaian karena Ia adalah Tuhan yang mahakuasa dan mahakasih. Kita kuat karena dikuatkan oleh Dia yang kuat.