“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. Filipi 4: 13

Beberapa hari ini banyak media Indonesia yang menyorot klaim seseorang bahwa ia berhasil menemukan obat COVID-19. Obat ini dikatakan dapat menyembuhkan penderita dalam waktu dua hari dengan meningkatkan antibodi untuk melawan virus corona. Sudah tentu berita ini sangat menarik perhatian masyarakat karena dalam suasana saat ini semua orang ingin mendapat kabar baik tentang obat dan vaksin untuk mengatasi masalah pandemi. Sayang sekali, agaknya berita ini tidak didukung dengan bukti-bukti ilmiah yang bisa menunjukkan bahwa produk itu benar-benar obat dan bukannya ramuan herbal untuk kesehatan. Memang sejak munculnya COVID-19 pada bulan Maret yang lalu, berbagai ramuan jamu sudah dipasarkan, yang dikatakan berguna untuk meningkatkan kesehatan, kekuatan dan imunitas tubuh.
Siapakah manusia yang tidak tertarik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya? Sekalipun demikian, kita tentunya tidak ingin menjadi seperti Simson. Dalam Alkitab, orang yang dikatakan mempunyai kekuatan jasmani yang luar biasa adalah Simson yang menjadi salah satu hakim umat Israel (Hakim-Hakim 14). Simson dapat mencabik seekor singa, menangkap tiga ratus anjing hutan dan membunuh banyak orang, semuanya dengan tangannya. Tetapi Simson bukan benar-benar orang yang kuat dalam segala hal, karena ia mempunyai kelemahan terhadap rayuan wanita. Karena kelemahan rohani itulah ia akhirnya mati bersama ribuan orang Filistin.
Sebagai manusia, kita mungkin membayangkan betapa enaknya jika kita bisa hidup sehat-kuat sampai hari tua. Berbagai hal yang bisa dilakukan manusia untuk memelihara kesehatannya seperti minum berbagai obat, vitamin, berolahraga, berdiet sehat dan sebagainya, yang di zaman ini menjadi pusat perhatian mereka yang mampu. Walaupun demikian, tidak ada seorang pun yang bisa dalam jasmaninya mencapai tingkatan sempurna. Jasmani kita adalah sesuatu yang terbatas dan fana sifatnya. Seperti Simson, semua orang akhirnya akan mati dan lebih dari itu, tidak ada seorang pun yang tahu kapankah itu akan terjadi.
Sebagai karunia Tuhan dari mulanya, kekuatan jasmani memang penting untuk dapat menjalankan tugas manusia di dunia , dan lebih dibutuhkan lagi setelah kejatuhan mereka ke dalam dosa – karena hanya dengan susah payah saja manusia bisa tetap berkembang biak dan hidup (Kejadian 3: 16-17). Walaupun demikian, kekuatan yang diutamakan Tuhan adalah kekuatan rohani melalui hubungan yang baik denganNya. Kekuatan rohani ini seharusnya tetap ada seandainya manusia tidak jatuh ke dalam dosa. Namun, karena kejatuhan dalam dosa, manusia tidak akan memperoleh kekuatan rohani jika mereka tidak mau kembali membina hubungan yang baik dengan Sang Pencipta.
Mungkin kita sering merasa capai setelah bekerja seharian. Barangkali kita merasa lelah dalam hidup yang penuh tantangan saat ini. Mungkin juga usia sudah mulai mempengaruhi kekuatan jasmani kita. Dalam hal ini ada orang yang sedih karena merasa bahwa rasa segan orang lain kepadanya sudah mulai berkurang karena kekuatannya yang makin merosot. Mungkin semua hal itu pernah dirasakan oleh Simson. Seperti Simson, kita tidak dapat menghindari semua masalah itu karena kekuatan jasmani kita yang bersifat sementara.
Hari ini kita harus sadar bahwa adalah kebodohan jika kita selalu memprioritaskan keadaan jasmani kita. Dalam keadaan apa pun manusia tidak dapat bergantung kepada tubuh, kepandaian, kekuatan dan harta mereka. Dalam soal rohani, manusia juga harus tetap bergantung kepada Tuhan yang membawa keselamatan melalui Yesus Kristus. Walaupun demikian, jika kita mempunyai kekuatan rohani dari Tuhan, kita boleh yakin bahwa kita bisa menjadi sempurna dalam Yesus untuk bisa menghadapi semua tantangan hidup. Dalam kelemahan jasmani kita, kita boleh bermegah bahwa Yesus sudah memberikan kita kekuatan rohani yang abadi.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 2 Korintus 12: 9