Apakah Allah di pihak anda?

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Roma 8: 31

Saya masih ingat bahwa pada masa kanak-kanak, saya sering mengikuti jalannya pertandingan olahraga baik tingkat nasional maupun internasional. Tentu saja, pada saat itu saya mempunyai tim atau pemain-pemain favorit yang saya harapkan untuk selalu menang. Untuk tim atau orang-orang tertentu itulah saya berdoa agar Tuhan memberi mereka kemenangan dalam pertandingan. Pada waktu itu saya merasa bahwa Tuhan perlu diminta untuk berada di pihak mereka, agar mereka bisa selalu menang. Jika Tuhan ada di pihak mereka, siapakah yang sanggup melawan? Begitu pikir saya.

Setelah saya menjadi dewasa, saya menyadari bahwa banyak orang yang juga berdoa seperti saya, tetapi bukan mendoakan tim atau pemain yang saya dukung. Saya mulai berpikir betapa bingungnya Tuhan yang mendengar permohonan umatNya. Siapakah yang Tuhan pilih untuk menang? Apakah Tuhan memilih mereka yang banyak pendukungnya? Apakah Tuhan berpihak kepada tim atau orang yang lebih sering didoakan?

Kedewasaan iman lambat laun membuka pikiran saya tentang etika berdoa. Tidak semua doa adalah baik isinya. Tidak semua doa benar tujuannya. Dan tidak semua doa benar caranya. Doa yang baik adalah doa yang memuliakan Tuhan dan menunjukkan kasih kita kepada orang lain, bukan doa yang terpusat kepada kepentingan dan keinginan pribadi. Doa yang baik adalah doa yang mengakui bahwa kehendak Tuhanlah yang harus terjadi di bumi seperti di surga.

Doa yang benar juga bukan doa yang meninggikan diri, tetapi justru doa yang merendahkan diri kita di hadapan Tuhan. Doa yang baik tidak menempatkan diri kita sebagai orang yang istimewa, yang doanya pasti didengar Tuhan. Sebaliknya, doa yang baik adalah doa yang menempatkan Tuhan sebagai Oknum yang mahakuasa, mahakasih dan mahabijaksana, yang tidak membutuhkan nasihat kita untuk bisa melakukan tindakan atau menentukan sikap yang terbaik bagi seisi dunia.

Ayat di atas adalah ayat yang sering dikutip oleh orang Kristen yang merasa Tuhan berada di pihak mereka. Dengan iman, mereka merasa yakin bahwa Tuhan tentu akan membela mereka dan memberi kemenangan atas semua lawan dan rintangan. Sudah tentu ini hanya benar jika Tuhan ada di pihak mereka. Dalam hal ini, satu hal yang bisa dipastikan ialah bahwa Tuhan berpihak kepada mereka yang sudah dipilihNya untuk diselamatkan, karena darah Yesus sudah dicurahkan untuk menebus dosa-dosa mereka. Karena itu, tidak ada apa pun yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan (Roma 8: 38-39).

Ayat dalam kitab Roma 8 di atas menunjukkan bahwa keadaan yang buruk, kekalahan dan berbagai penderitaan bisa dialami oleh setiap orang Kristen. Jika pada saat ini kita menderita, Tuhan dengan kasihNya selalu berpihak kepada kita, menguatkan kita dengan Roh KudusNya agar kita tetap kuat dalam menjalani hidup ini. Hidup ini memang sering terasa berat, tetapi kita tetap harus yakin dalam hal keselamatan, Ia selalu berpihak pada umatNya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s