Kita juga harus bisa mengasihi seisi dunia

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16

Ayat diatas adalah ayat yang sangat terkenal, yang dipakai oleh banyak orang Kristen sebagai landasan iman mereka. Melalui ayat diatas, kepercayaan mereka diperkuat karena adanya keyakinan bahwa:

  • Allah adalah mahakasih.
  • Allah mengasihi seluruh umat manusia.
  • Semua manusia sudah berdosa.
  • Allah mengurbankan Yesus untuk menyelamatkan umat manusia.
  • Siapa saja yang percaya kepada Yesus akan selamat.

Walaupun begitu, dalam hati kita mungkin ada pertanyaan apakah kasih Allah adalah sama kepada semua orang. Bukankah dalam Perjanjian Lama (Maleakhi 1: 2 – 3) kita membaca bahwa Tuhan mengasihi keturunan Yakub lebih dari keturunan Esau? Apakah Tuhan pilih kasih? Pertanyaan ini sering muncul dan tidak mudah dijawab, terutama jika kita melihat ada orang, suku atau bangsa yang nampaknya lebih kaya, lebih jaya atau lebih berbahagia daripada yang lain. Apakah penderitaan, bencana dan malapetaka yang terjadi pada orang-orang tertentu adalah tanda kebencian Tuhan?

Ayat Yohanes 3: 16 diatas menunjukkan bahwa Tuhan mengasihi seisi dunia tanpa syarat (unconditional), tanpa membeda-bedakan manusia, baik suku bangsa, status sosial ekonomi ataupun apa saja. Tuhan Yesus datang ke dunia agar siapa saja yang percaya kepadaNya akan diselamatkan. Dengan demikian, dalam hal keselamatan, semua manusia sudah menerima kasih yang sama.

“Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Yohanes 3: 17

Selain itu, Tuhan dengan kasihNya juga memelihara seisi dunia ini sehingga segala sesuatu berjalan menurut rencanaNya. Walaupun demikian, Tuhan tidak membiarkan seluruh umat manusia untuk mengalami hal-hal yang sama selama hidup. Alkitab jelas menunjukkan adanya bangsa Israel dan orang-orang pilihan Tuhan yang menerima perlakuan yang berbeda dari Tuhan. Mereka yang dipakai Tuhan untuk maksud dan rencanaNya bisa mengalami hal-hal yang baik maupun yang buruk, sesuai dengan rencanaNya. Perlakuan khusus yang dialami orang-orang tertentu terjadi karena Ia mempunyai rencana tertentu, bukan karena kebaikan atau keburukan orang-orang itu.

Banyak orang yang berpikir bahwa jika Allah itu maha kasih, tentunya Ia akan menyelamatkan semua orang yang baik. Pandangan ini masuk akal, hanya saja tidak seorangpun di dunia ini yang cukup baik menurut ukuran Allah yang maha suci.

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Roma 3: 23-24

Alkitab juga dengan jelas menyatakan bahwa kasih Tuhan kepada umat manusia dalam menghadapi perjuangan hidup adalah lebih besar kepada domba-dombaNya daripada kepada orang-orang yang menolak Dia. Mereka yang mau menerima uluran tanganNya, diberiNya hak untuk memanggil “Bapa” dan kepada mereka diberiNya Roh Kudus yang menyertai mereka dalam setiap keadaan.

Sebagai anak Tuhan kita harus bersyukur bahwa Tuhan mencintai segala bangsa dan seluruh umat manusia tanpa perkecualian. Dengan itu, kita yang sudah menjadi umatNya juga terpanggil untuk menyatakan kasih Tuhan kepada mereka yang belum menerima Kristus. Kita yang sudah menerima perlakuan istimewa karena kasih Tuhan yang memberi kita keselamatan, mempunyai kewajiban untuk memancarkan kasih Tuhan itu kepada semua orang, agar mereka juga mau menjadi pengikut Tuhan seperti kita.

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5: 16

Pada mulanya Injil Keselamatan diberitakan diantara umat Yahudi, namun kemudian Injil juga disebarkan untuk mereka yang bukan Yahudi. Karena kemurahan Allah, di zaman ini sangatlah jarang orang yang belum pernah mendengar kabar keselamatan Kristus. Lebih dari itu, melalui berbagai keajaiban, Allah bekerja agar semua orang di dunia mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Kristus. Itu semua terjadi karena sejak mulanya, Allah mengasihi seisi dunia ini.

Pagi ini, marilah kita ingat bahwa sebagaimana Allah sudah mengasihi semua orang, kita pun harus mengasihi sesama kita dengan tidak mempertimbangkan apakah orang itu cukup baik untuk ukuran kita. Dalam mengabarkan Injil kita pun harus mau mencapai orang-orang yang kita kenal sebagai orang yang sulit untuk diinjili. Mereka yang dengan sengaja menentang Kristus atau mereka yang dengan kenaifan menolak Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Itu karena Yesus mencintai semua orang dan itu termasuk kita dan orang-orang lain yang sampai saat ini belum bisa kita kasihi. Ia ingin agar makin banyak orang datang kepadaNya untuk memperoleh keselamatan!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s