Kemanakah anda akan pergi?

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Roma 10: 9

Hari ini saja membaca data Covid-19 untuk seluruh dunia melalui situs Worldometer yang dikenal cukup akurat. Dari data yang ada, saya baca bahwa di dunia ini sudah hampir 170 juta orang yang terjangkit virus corona, dan hampir 3, 5 juta orang yang meninggal. Sungguh menyedihkan bahwa virus ini rupanya tidak pandang bulu, baik negara yang maju maupun yang terbelakang semuanya bisa mengalami dampaknya. Sekalipun majoritas dari jumlah yang terkena virus ini kemudian sembuh, adanya begitu banyak orang yang tewas mau tidak mau membuat saya prihatin.

Bagi mereka yang beragama Kristen, hidup manusia tidak berakhir di dunia. Mereka percaya bahwa ada hidup lain yang dimulai. Tubuh jasmani boleh lenyap, tetapi roh manusia tetap ada. Kemana roh itu akan pergi bergantung pada iman; bagi mereka yang beriman, roh mereka akan pergi menuju ke surga untuk bersekutu dalam kebahagiaan yang kekal bersama Tuhan. Tetapi bagaimana pula dengan orang yang lain, yang tidak percaya bahwa Kristus adalah Juruselamat? Bukankah banyak di antara mereka yang tewas adalah orang-orang yang baik hidupnya dan berguna untuk sesama, bangsa dan negara?

Ke manakah aku akan pergi sesudah kematian menjemputku? Pertanyaan ini tentu pernah muncul dalam pikiran setiap orang. Bagi mereka yang tidak percaya adanya hidup sesudah kematian, life after death, tentu saja kematian adalah akhir hidup. Tidak ada lagi yang perlu dipikirkan; manusia tidak berbeda dengan hewan atau tumbuhan.

Dengan janji Tuhan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal, setiap orang yang mengaku Kristen mungkin merasa lega bahwa ada jaminan keselamatan yang diberikan Tuhan sendiri. Jaminan itu bukan diberikan oleh nabi, rasul atau pendeta, tetapi keluar dari mulut Yesus, Anak Allah, dan itu bukan terbatas pada jumlah 144 ribu yang sering dikumandangkan oleh sekte-sekte tertentu berdasarkan pengertian literal mereka atas kitab Wahyu 7: 4.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16

Jika kata “setiap orang yang percaya” secara tegas menyatakan bahwa keselamatan bukan hanya untuk bangsa atau suku tertentu, kata “percaya” mungkin lebih sulit untuk diartikan karena iblis pun percaya adanya Tuhan (Yakobus 2: 19). Kepercayaan yang membawa keselamatan (saving faith) bukannya sesuatu yang bisa dilakukan manusia sendiri, sekalipun mata dan pengalaman mungkin dapat membuat manusia percaya akan adanya sesuatu yang jauh lebih berkuasa dari penguasa-penguasa dunia.

Manusia memang diselamatkan hanya melalui iman kepada Tuhan, sola fide. Tetapi Tuhan yang mana dan yang bagaimana, manusia dengan usahanya sendiri tidak akan dapat mengerti jika Tuhan sendiri tidak menyatakan diriNya dalam hatinya. Roh Tuhanlah yang bekerja dalam diri manusia untuk menyadarkan bahwa semua manusia sudah berdosa dan tidak dapat diselamatkan jika Tuhan tidak mengampuni mereka. Roh jugalah yang mencelikkan manusia untuk bisa menyadari bahwa keselamatan adalah semata-mata adalah karunia Tuhan, sola gratia. Roh dengan demikian membuka jiwa, hati dan pikiran manusia untuk dapat mengenal Tuhan yang mahakasih. Manusia dengan usaha sendiri tidak akan bisa menjadi orang yang tidak berdosa dalam pandangan Tuhan.

Ayat pembukaan diatas menyatakan bahwa “percaya” bukanlah sesuatu yang hanya diucapkan, bukan hanya sesuatu yang bisa dilihat, dipikirkan dan dilakukan. Percaya bukanlah identik dengan apa yang dilihat manusia sebagai perbuatan baik selama hidup di dunia. Perbuatan baik manusia tidak bisa menolong manusia untuk mencapai keselamatan. Hanya melalui iman kepada Kristus kita bisa diselamatkan.

Iman harus bisa dinyatakan melalui hati, dan melalui seluruh segi kehidupan manusia. Ini meminta manusia untuk mau menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan untuk menerima pengampunan, dan agar Roh Kudus sepenuhnya mengisi hidup mereka dan mengubah mereka menjadi ciptaan yang baru dalam Tuhan yang selalu memuliakan namaNya dalam setiap segi kehidupan mereka. Dengan demikian, hidup baik orang Kristen adalah ungkapan rasa syukur atas penyelamatan, tetapi bukan usaha untuk mendapatkan keselamatan. Bagaimana pula dengan hidup anda?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s