“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Sejak kemarin malam negara bagian Victoria di Australia untuk kesekian kalinya menjalankan lockdown lagi karena adanya kasus Covid positif yang muncul lagi secara cepat. Adanya varian virus yang baru memang membuat pemerintah setempat merasa kuatir kalau-kalau jumlah orang yang terjangkit akan menanjak secara eksponensial. Selagi tracing masih bisa dilakukan, pemerintah mengambil keputusan untuk memulai lockdown lagi guna menghambat penambahan jumlah orang yang tertular.
Bagi banyak orang, lockdown ini membawa banyak penderitaan, baik secara jasmani maupun rohani. Sesudah mengalami hal yang serupa pada tahun yang lalu, banyak orang yang kuatir kalau-kalau setelah seminggu keadaan belum bisa membaik. Jika mereka yang bekerja di bidang kesehatan merasa kuatir kalau-kalau rumah sakit akan dipenuhi korban virus yang ganas ini, mereka yang bekerja di bidang bisnis takut menghadapi kemungkinan bahwa mereka akan mengalami kerugian besar, dan harus memecat banyak pegawai. Mengapa keadaan tidak kunjung membaik?
Memang kebanyakan orang beriman tahu bahwa kekhawatiran dan kesedihan yang berlarut-larut adalah tidak berguna, karena Tuhanlah yang berkuasa atas segala sesuatu. Dalam Alkitab ada tertulis ayat-ayatnya, dan para pendeta pun sering mengajarkannya. Tetapi, hal ini lebih mudah untuk dikatakan daripada dijalankan. Lebih mudah untuk mereka yang mengamati, daripada orang yang menjalani tantangan hidup.
Sering kali orang yang mengalami musibah diberi nasihat penghiburan yang berdasarkan ayat diatas. Tuhan bisa memakai pengalamanmu untuk membuat hal-hal yang baik di masa depan, mungkin begitu nasihat yang sering kita terima. Bagi orang yang mengalami masalah, nasihat sedemikian biasanya kurang bisa dimengerti; apakah Tuhan memakai hal-hal buruk yang terjadi pada saat ini untuk mencapai hasil yang baik?
Apa yang terjadi dalam hidup ini sering tidak kita mengerti arti dan gunanya. Apa yang kita pandang baik belum tentu membawa kebaikan. Apalagi apa yang buruk, kita tidak bisa membayangkan gunanya. Itu semua karena apa yang kita mengerti adalah terbatas jika dibandingkan dengan kebesaran Tuhan. Manusia tidak dapat menyelami pikiran Tuhan, dan karena itu sering tidak dapat menjelaskan mengapa sesuatu harus terjadi.
Apa yang dimaksudkan ayat di atas sebenarnya adalah Tuhan memakai segala sesuatu yang sudah dan akan terjadi dalam hidup kita, baik itu suka atau duka untuk kebaikan kita. Ini berarti, pada saat kita mengalami kesulitan atau duka, janganlah kita hanya memusatkan pikiran kita pada hal-hal itu saja karena bukan hanya itu yang dipakai Tuhan untuk membawa kebaikan bagi hidup kita. Tuhan memakai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup orang percaya untuk membawa mereka makin dekat kepadaNya.
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8: 38-39
Hari ini firman Tuhan mengingatkan kita bahwa segala sesuatu tidak terjadi secara kebetulan. Di balik semua peristiwa, Tuhan bekerja untuk rencana agungNya. Memang duka adalah suatu yang terasa pahit dan adalah wajar jika bisa merasakannya sebagai suatu penderitaan. Tetapi, baik suka maupun duka, semua yang terjadi dalam hidup kita dan bahkan dalam dunia akan membawa orang yang beriman untuk makin serupa dengan Yesus yang mengalami segala penderitaan di dunia dan kemudian menerima kemuliaan di surga dari Allah Bapa.