Tabah karena yakin

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Hari ini berita media rasanya kurang bisa dinikmati. Memang setiap hari selalu ada saja berita sensasional dan kabar buruk yang ditonjolkan, tetapi rasanya tidak seperti hari ini. Karena itu, baru beberapa menit saya menonton, TV kemudian saya matikan.

Melihat kejadian yang kurang baik bisa membuat orang merasa sedih, kuatir atau takut. Tidaklah mengherankan kalau banyak orang yang saat ini mengalami gangguan kesehatan akibat suasana yang kurang baik. Walaupun demikian, bagi sebagian orang, hidup berjalan seperti biasa. Mengapa ada orang yang nampaknya begitu tabah dalam menghadapi masalah kehidupan? Sebagian orang mungkin tidak mempunyai alternatif lain. Tuhan dipercaya sebagai Oknum yang menentukan dan bahkan membuat semua itu. Karena itu, tidak ada gunanya untuk bersusah hati. Siapa yang bisa melawan Tuhan? Malapetaka adalah nasib yang ditentukan Tuhan untuk orang-orang yang dipilih-Nya.

Sebenarnya, adanya bencana belum tentu datang dari Tuhan. Memang, jika orang hidup dalam dosa, Tuhan bisa memberi peringatan dan bahkan hukuman. Kekeliruan manusia dalam mengambil keputusan juga bisa menyebabkan datangnya bencana. Walaupun demikian, Tuhan adalah mahakasih. Ia tidak pernah bermaksud untuk memberi bencana bagi anak-anak-Nya yang taat. Ada kalanya Ia membiarkan adanya penderitaan dan malapetaka terjadi, seperti apa yang terjadi kepada Ayub. Tetapi Tuhan jugalah yang memberi kekuatan kepada mereka yang percaya, agar mereka tetap teguh selama hidup di dunia. Dunia ini penuh semak duri, tetapi Tuhan membimbing dan menguatkan orang beriman.

Ayat di atas sering dipakai untuk menghibur orang Kristen yang mengalami penderitaan. Tetapi ayat itu juga sering disalahtafsirkan sehingga orang bukannya terhibur, tapi justru sebaliknya. Mengapa begitu? Memang dalam menghadapi bencana kehidupan, tidak mudah bagi kita untuk mengerti bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kalau Allah itu baik, mengapa Ia membiarkan adanya malapetaka? Kalau Ia memelihara orang yang mengasihi-Nya, mengapa bencana bisa terjadi pada umat percaya?

Tuhan jelas mengasihi seluruh umat manusia dengan mengutus Yesus untuk menebus dosa orang yang percaya. Bagi orang-orang yang sudah menjadi anak-Nya, jaminan keselamatan sudah ada. Tetapi selama hidup di dunia, setiap orang bisa mengalami bencana. Penderitaan di dunia adalah bagian kehidupan semua orang. Apalagi, sebagai orang Kristen kita justru sering menderita karena iman kita kepada Kristus.

Apa yang dialami Yesus di dunia, bukan hanya sehubungan dengan penyelamatan orang percaya. Penderitaan di dunia yang dialami-Nya adalah juga untuk meyakinkan kita bahwa Ia tahu apa yang kita rasakan dalam menghadapi bencana hidup. Yesus yang seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian (Yesaya 53: 7), sudah memberikan contoh ketabahan dengan memercayakan diri-Nya kepada rencana Allah Bapa. Ia yakin bahwa rencana Allah adalah baik, dan Allahlah yang bisa membuat agar apa yang baik bisa timbul dari apa yang kelihatannya sangat buruk.

Pagi ini, dalam membaca ayat diatas, marilah kita meminta agar Roh Kudus membuka hati dan pikiran kita untuk dapat menyelaminya. Memang tidak mudah bagi kita untuk mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita, tetapi satu hal yang harus kita yakini ialah kasih-Nya yang tidak pernah berubah.

“Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.” 1 Korintus 1: 9

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s