“Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” 1 Yohanes 5: 20

Apakah sepasang pria dan wanita menikah karena mereka dijodohkan Tuhan? Alkitab punya banyak contoh bahwa pasangan seseorang adalah pilihannya sendiri. Walaupun demikian, jika orang Kristen ingin menemukan seorang pendamping, ia akan mendengar suara Tuhan dalam hatinya. Semakin erat hubungan orang itu dengan Tuhan, semakin bijaksana ia dalam melangkahkan kakinya untuk menuju ke masa depan.
Seorang kenalan yang baru merayakan hari ulang tahun ke 50 pernikahannya menyatakan bahwa pernikahan sebagai pilihan dua insan, adalah suatu hal yang tidak mudah dijalani. Saya setuju. Memang dengan lamanya pernikahan, hubungan suami-istri bukannya tidak lagi mempunyai masalah. Bahkan sebaliknya, dengan berlalunya waktu suami atau istri akan makin dapat melihat sifat pasangannya dan menyadari perbedaan-perbedaan yang ada. Lamanya pernikahan memang membuat dua orang bisa menerima kenyataan bahwa perbedaan harus ada, tetapi mereka bisa saling menghormati, saling menerima dan saling percaya. Hubungan kasih antara suami-istri memang mengalami penyataan (revelation) sepanjang hari sampai saat terakhir.
Jika pencerahan terjadi dalam hubungan antara suami dan istri, bagaimana pula dengan hubungan antara manusia dan Tuhan? Ayat di atas menunjukkan bahwa kepada semua manusia Tuhan sudah memberi penyataan-Nya melalui Yesus Kristus, dan karena itu tidak ada seorang pun yang bisa menolak kenyataan bahwa Tuhan itu ada. Mereka yang mencoba menolak adanya Tuhan dengan memakai berbagai dalih, adalah orang-orang yang dengan sengaja mengabaikan Tuhan dan karena itu harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas keputusan mereka. Walaupun demikian, penyataan Tuhan itu bukan hanya sekali saja, dan bukan melalui apa yang bisa dilihat mata manusia dan dipikirkan manusia secara umum.
Keadaan yang kurang baik di saat ini mungkin sudah membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa ini bisa terjadi. Bahkan banyak orang Kristen yang gundah mengapa Tuhan membiarkan banyak umat-Nya, dan bahkan seisi dunia menderita. Mata manusia melihat semua yang ada adalah sia-sia, tetapi bagi Tuhan semua itu ada arti dan tujuannya.
Berbeda dengan hubungan Sang Pencipta dengan dunia, hubungan Tuhan dan umat-Nya adalah hubungan yang khusus, yang seperti hubungan antara suami dan istri, mengalami pencerahan hari demi hari, melewati gunung dan lembah. Tuhan menyatakan diri-Nya, sifat-Nya, kehendak-Nya dan rencana-Nya kepada mereka yang beriman kepada-Nya dalam setiap keadaan. Jika iman adalah satu sisi dari sebuah mata uang, pengertian akan Tuhan ada pada di sisi yang lain. Iman yang benar selalu bertumbuh bersama dengan pengertian dan pengetahuan tentang Tuhan. Iman tidak dapat bertumbuh dengan baik jika kita tidak menerima penyataan dari Tuhan dalam hidup kita.
Bagaimana kita dapat menerima pengertian tentang Tuhan agar dapat menumbuhkan iman kita? Ini hanya dapat terjadi dengan kemauan kita untuk mendengar suara-Nya dan melihat kebesaran-Nya. Jika kita merasa yakin bahwa kita sudah mengetahui segala sesuatu, kita tidak mudah belajar dari orang lain atau dari keadaan di sekeliling kita. Jika kita merasa bahwa kita sudah mengerti jalan pikiran Tuhan dengan sepenuhnya, proses pendewasaan iman kita akan berhenti.
Tuhan selalu menunjukkan bimbingan dan kuasa-Nya dalam hidup setiap umat-Nya, tetapi tidak semua orang mau menerima dan mendengarkan Dia. Tidak semua orang mengerti bahwa apa yang terlihat sebagai masalah terjadi dengan seizin-Nya. Mereka yang bergantung pada diri sendiri, yang cenderung mengabaikan Tuhan dalam hidupnya, sekarang merasa putus asa. Mereka yang merasa bahwa Tuhan selalu memberikan kenyamanan hidup bagi umat-Nya mungkin merasa kecewa. Memang, walaupun seseorang sudah mengenal Tuhan sejak lama, mungkin saja pengertian dan imannya tidak bertumbuh sebagaimana seharusnya.
Semakin lama kita hidup sebagai umat-Nya, seharusnya kita makin dapat mengenal kasih, kuasa, kebijaksanaan, kesabaran dan kesucian Tuhan. Dengan demikian, seharusnya hidup kita bisa berubah, makin lama makin sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Dengan pengenalan yang makin mendalam tentang Tuhan, kita tidak akan mudah untuk kaget, kuatir, takut ataupun kecewa jika ada masalah besar yang terjadi dalam hidup kita. Dengan pengertian akan kesucian-Nya, kita akan bisa makin kuat dalam menghindari godaan iblis. Dengan mengakui kebesaran-Nya, kita juga makin lama makin menyadari kelemahan dan kekurangan kita, sehingga makin lama kita makin beriman kepada-Nya.
Berapa lama anda sudah mengenal Tuhan? Apakah pengenalan itu masih bertumbuh sejak anda menerima Dia? Apakah anda merasakan bahwa iman anda makin kuat sejak saat perjumpaan anda dengan Tuhan untuk pertama kalinya? Dapatkah anda merasakan adanya penyataan yang datang dari Tuhan melalui Roh Kudus-Nya setiap hari? Ataukah anda merasa bahwa sebagai orang yang dipilih Tuhan, anda sudah mengenal Dia sepenuhnya dan tidak perlu lagi merenungkan arti apa yang terjadi di zaman ini?
Hari ini, keputusan ada di tangan kita untuk mau membina hubungan yang makin baik dengan Tuhan kita. Tuhan menghendaki setiap umat-Nya untuk mau membuka diri kepada-Nya dan juga mau menerima apa yang dinyatakan-Nya. Biarlah dengan makin dalamnya pengertian kita akan kebesaran Tuhan, iman kita akan tumbuh semakin kuat sehingga kita bisa menempuh tahun-tahun yang penuh tantangan ini dengan keyakinan bahwa kasih-Nya akan senantiasa menyertai kita.