“Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” 2 Timotius 3:14-17

Siapakah manusia yang mau mengenal Allah? Tidak ada seorang pun yang mau mengenal Tuhan kecuali itu dimungkinkan oleh Tuhan sendiri. Hati dan pikiran manusia berdosa adalah demikian kotor dan penuh kebodohan, sehingga jika Tuhan tidak membuka jalan bagi manusia, tidak ada seorang pun yang mau mengenal Dia. Memang benar bahawa dalam hati dan pikiran manusia selalu ada tanda tanya mengenai asal usul dan kebesaran alam semesta, tetapi itu tidak cukup untuk membawanya ke arah pengenalan akan Tuhan yang benar. Paulus misalnya pernah menyatakan bahwa ketika ia berjalan-jalan di kota Atena, ia melihat-lihat barang-barang pujaan penduduknya, dan dia menjumpai sebuah mezbah dengan tulisan: “Kepada Allah yang tidak dikenal”. Paulus kemudian menyatakan bahwa apa yang mereka sembah tanpa mengenalnya, itulah yang akan ia beritakan (Kisah 17:23). Penduduk Atena harus belajar dari Paulus yang mau mengajar mereka.
Atena merupakan kota yang mempunyai kedudukan yang sangat penting secara politik dan ekonomi. Sejak zaman purba, Atena juga terkenal akan berhala-berhalanya yang banyak dan mezbah-mezbahnya untuk dewa-dewa. Seorang yang bernama Petronius pernah menulis bahwa di Atena, orang lebih mudah menemukan suatu ilah (dewa) daripada seorang manusia! Seorang penulis lain yaitu Pausanias, menggambarkan bahwa di kota Atena saja terdapat patung-patung yang melebihi jumlah seluruh tanah di Yunani. Rupa-rupanya sudah 1000 tahun sebelum Kristus, Atena merupakan kota yang termasyhur.
Sesudah kemusnahannya di tahun 430 SM oleh bangsa Persia, maka kota Atena dibangun kembali dengan indah. Kota itu menjadi kota para ahli-ahli pikir dan pujangga, para filsuf dan seniman. Oleh usaha sekolah-sekolah filsafat yang terkenal, kota Atena menjadi pusat ilmu pengetahuan Yunani. Dari ketiga kota universitas yang besar pada waktu itu, yaitu Atena, Tarsus dan Aleksandria, Atena adalah yang paling terkenal. Penulis Filo dari Aleksandria mengatakan bahwa orang Atena lebih tajam otaknya dari kebanyakan orang Yunani. Banyak pemuda Romawi pergi ke Atena untuk memperoleh pendidikan tinggi, termasuk Octavius (Kaisar Agustus) dari Roma, yang semasa mudanya juga belajar di kota ini. Tetapi, jika orang yang berpendidikan tidak bisa mengenal siapa Tuhan itu, mereka adalah orang yang bodoh! Kita pun adalah orang yang sama bodohnya, karena jika Tuhan tidak menyatakan diri-Nya kita tidak mungkin mengenal Dia. Bahkan mereka yang sudah menjadi orang Kristen pun masih banyak yang cara hidupnya masih menunjukkan kebodohan.
Paulus dalam suratnya kepada Timotius menyatakan bahwa fiman Tuhan memberi hikmat dan menuntun kita kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk mengajar kita , untuk menyatakan kesalahan kita, untuk memperbaiki kelakuan kita dan untuk mendidik kita dalam kebenaran. Dengan demikian kita yang sudah menjadi kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Mereka yang benar-benar dipanggil Allah akan dikaruniai keinginan untuk mengenal-Nya. Mereka yang ingin mempelajari hal-hal tentang Allah, dan yakin akan hal itu, harus mengetahui Kitab Suci, karena Kitab Suci adalah wahyu Ilahi. Setiap orang Kristen dari segala umur, terutama mereka yang masih anak-anak; dan mereka yang ingin mendapatkan pembelajaran yang benar, harus mengambilnya dari Kitab Suci. Mereka tidak boleh melanggar hukum dan kehendak Tuhan sekalipun orang tua, guru atau pendeta mereka mungkin jarang atau tidak pernah menekannya. Alkitab adalah panduan pasti menuju kehidupan kekal, tetapi dengan bimbingan Roh Kudus setiap orang juga harus belajar dari orang lain yang juga pernah belajar melalui tuntunan orang Kristen lainnya. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik terhadap sesamanya.
Para nabi dan rasul tidak berbicara sendiri, tetapi menyampaikan semua firman yang mereka terima dari Allah (2 Petrus 1:21). Ini bermanfaat untuk semua tujuan kehidupan orang Kristen. Ini juga berguna bagi semua orang percaya, karena mereka perlu diajar, dikoreksi, dan ditegur. Ada sesuatu dalam Kitab Suci yang cocok untuk setiap persoalan manusia. Karena itu, kita akan memperoleh manfaat, dan pada akhirnya memperoleh kebahagiaan yang dijanjikan melalui iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus, yang merupakan subjek utama dari kedua Perjanjian.
Pagi ini kita menyadari bahwa cara terbaik bagi kita untuk melawan kesalahan dalam hidup adalah dengan mengembangkan pengetahuan yang kuat tentang firman kebenaran; dan kebaikan terbesar yang bisa kita lakukan kepada orang lain adalah dengan mengajar mereka untuk mengenal Alkitab dengan benar agar mereka bisa mencapai pertumbuhan kedewasaan yang baik dalam iman.