“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.” 2 Korintus 11: 14

Di zaman ini, melalui berbagai media kita bisa memperoleh berbagai berita aktuil. Berita yang dulunya harus bersumber dari radio, TV dan koran saja, sekarang bisa diperoleh dari mobile phone dan komputer. Memang sejak adanya internet, orang bisa mendapat berita dari mana saja, kapan saja, dan tentang apa saja. Hal itu memang baik jika berita yang disampaikan adalah berita yang benar, yang bisa dipertanggungjawabkan. Namun, berita palsu atau fake news seringkali membawa kekacauan dan kekuatiran dalam hidup bermasyarakat. Celakanya, orang seringkali menyampaikan berita palsu sedemikian kepada orang lain sekedar untuk berbagi berita. Dengan demikian, tidaklah mengherankan kalau berbagai hoax yang muncul dan beredar selama bertahun-tahun masih juga bisa memakan korban baru.
Sebenarnya fake news itu sudah ada sejak manusia diciptakan. Berita palsu yang diciptakan iblis, membuat Adam dan Hawa terkecoh (Kejadian 3: 4-5). Karena itu, berita palsu yang muncul setiap hari di zaman ini dan yang berusaha mengacaukan masyarakat pada umumnya, dan umat Kristen pada khususnya, sudah dapat dipastikan akan mendapat dukungan iblis. Iblis adalah bapa segala dusta.
“…Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Yohanes 8: 44
Jika sebuah berita palsu itu terkadang sulit dibedakan dari berita yang benar, dengan penyelidikan yang teliti biasanya orang bisa memutuskan benar tidaknya berita itu. Walaupun demikian, orang seringkali tidak mau menyempatkan diri untuk mempelajari benar tidaknya, tetapi langsung menyampaikan berita itu ke orang lain. Mungkin saja si pengirim menganggap bahwa jika pun berita itu palsu, ia bukanlah pembuatnya dan karena itu ia tidak bersalah. Benarkah?
Apa yang harus kita sadari ialah kekacauan di dunia dan diantara umat Tuhan adalah sesuatu yang dikehendaki iblis. Karena itu, jika kita melakukan hal-hal yang serupa dengan apa yang dilakukan iblis, kita sudah sependapat dengannya; kita seolah sudah menjadi “agen” iblis. Lebih parah dari itu, ada orang-orang yang mengaku Kristen tetapi dengan sengaja memutar balikkan fakta dengan menyebarkan berita palsu. Mungkin saja iblis sudah menyamar sebagai anak-anak Tuhan!
Memang mungkin kita tidak dengan sengaja menyebarkan berita palsu. Kita memang tidak selalu sadar bahwa melalui perbuatan kita, iblis bisa mendapat kesempatan untuk mengacaukan kehidupan manusia, terutama umat Tuhan. Dalam hal ini, iblis sering memanfaatkan kelemahan manusia yang seringkali memilih apa yang tidak baik dalam ketidaktahuannya.
“Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.” Roma 7: 15
Hari ini kita diingatkan bahwa jika kita berpihak kepada Yesus, kita harus awas dan waspada untuk menghindari apa yang tidak baik. Kita harus mempunyai kebijaksanaan dan tanggung jawab untuk bisa membedakan apa yang baik dari yang buruk, apa yang benar dari apa yang palsu. Biarlah Tuhan menolong kita dengan bimbingan Roh Kudus!
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4: 8