“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Lukas 2: 11-12
Bagi mereka yang merayakan hari Natal, hari-hari yang akan datang adalah saat penantian untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus yang terjadi lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Umumnya orang merayakan hari Natal pada tanggal 25 Desember, walaupun hari itu hanya dipilih manusia untuk memperingati hari yang sebenarnya tidak diketahui kapan tepatnya.
Hari Natal adalah hari libur terbesar di dunia sesudah tahun baru, tetapi hanya dirayakan oleh sekitar sepertiga penduduk dunia karena hari itu adalah hari besar umat Kristen. Memang di banyak negara di dunia, hari Natal tidak boleh atau dapat dirayakan secara resmi karena adanya faktor perbedaan agama.
Di negara dimana Natal adalah hari libur nasional, tidak semua yang merayakannya adalah orang Kristen. Di negara barat seperti Australia, Canada dan Amerika, banyak orang yang merayakan Natal karena sekedar tradisi, sebuah kesempatan untuk berlibur dan bersukaria seperti perayaan tahun baru. Walaupun begitu, hari Natal bisa menjadi hari yang penuh kesedihan bagi mereka yang menderita, mengalami sakit, kekurangan, kelaparan, kesepian dan kedinginan.
Bagi umat Kristen pun, perayaan Natal juga mempunyai arti yang berbeda-beda, sekalipun mungkin kurang disadari. Mungkin karena kebiasaan, banyak orang yang merasa dirinya Kristen memerlukan diri untuk ke gereja. Mereka yang biasanya jarang ke gereja, pergi menghadiri kebaktian Natal. Banyak orang Kristen yang merasa bahwa merayakan hari Natal adalah hak mereka dan satu bagian dari identitas mereka.
Sekalipun banyak orang yang merayakan hari Natal, peristiwa kelahiran Yesus hanya mempunyai arti pada mereka yang sudah terpanggil menjadi anggota keluarga Allah. Hanya mereka yang sudah benar-benar menjawab panggilan Yesus Kristus untuk bertobat dan menempuh hidup baru akan menjadi anak-anak Allah seperti Yesus dan karena itu bisa mengerti arti kelahiran Yesus di dunia.
Ada banyak orang yang percaya Yesus adalah seorang tokoh yang penting, orang yang baik hati dan guru yang pengajarannya sangat berguna. Tetapi orang semacam itu seringkali juga percaya bahwa ada orang-orang lain yang juga baik pengajarannya dan besar amalnya. Bagi mereka, kenyataan bahwa Allah telah menurunkan AnakNya yang tunggal sebagai manusia biasa, dan bahkan lahir sebagai bayi di palungan, tidaklah bisa dimengerti walau bagaimanapun indah kisahnya. Untuk mereka, Yesus, Anak Allah yang Mahasuci itu agaknya sebanding dengan tokoh-tokoh agama lainnya. Karena itu, kepercayaan kepada Yesus mungkin tidak ada bedanya dengan kepercayaan kepada pemimpin agama yang lain, walaupun mereka memilih untuk merayakan hari Natal daripada merayakan hari besar agama lain.
Pagi ini kita harus sadar bahwa Tuhan yang turun ke dunia sebagai manusia hanya mempunyai arti sepenuhnya bagi orang yang percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat. Tidak ada nama lain di bumi yang bisa dibandingkan dengan nama Yesus, Anak Allah, dan karena itu kita harus beriman hanya kepada Yesus.