“Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.” Ibrani 5: 12
Hari Natal sudah berlalu dan suasana kota kembali seperti biasa walaupun hiasan Natal masih tergantung, mungkin sampai datangnya tahun baru. Di Australia, tidak ada orang yang mengucapkan “selamat hati Natal” sesudah lewatnya hari itu. Berbeda dengan “selamat tahun baru”, yang diucapkan orang mungkin sampai dua minggu sesudah hari itu.
Bagi sebagian orang, hari Natal yang sudah lewat membawa kelegaan. Kesibukan dan hingar-bingar yang ada, sudah selesai. Bagi yang lain, Natal yang sudah lewat membawa sedikit rasa sedih karena kesyahduan Natal dan acara keluarga sudah lewat dan baru akan datang kembali setahun lagi. Hidup akan berjalan terus, tidak ada bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berapa kali anda sudah pernah merayakan hari Natal? Adakah beda dalam perayaan-perayaan Natal yang pernah anda alami? Sebagian orang bisa mengingat beda perayaan Natal tahun ini jika dibandingkan dengan tahun kemarin, misalnya dengan adanya acara, tempat, suasana atau orang-orang yang berbeda. Tetapi mengenai diri sendiri, kebanyakan orang merasa bahwa tidak ada bedanya antara tahun ini dan tahun lalu, kecuali umur yang bertambah setahun.
Sekalipun tidak ada perbedaan yang mencolok antara Natal tahun ini dengan tahun sebelumnya, tentu ada beda perayaan Natal kali ini dengan perayaan sepuluh tahun yang lalu, jika kita bisa mengingatnya. Ataukah masih tidak bisa dibedakan? Bagaimana jika dibandingkan dengan dua puluh tahun yang lalu?
Ayat diatas menunjuk kepada perubahan yang seharusnya terjadi dalam kehidupan rohani umat Kristen dengan bertambahnya waktu. Natal seharusnya adalah waktu yang tepat untuk memikirkan adakah kemajuan rohani kita selama setahun yang telah lewat. Adakah kemajuan dalam iman dan pengabdian kita kepada Tuhan selama sepuluh tahun terakhir? Ataukah kita justru mengalami kemunduran?
Pagi ini kita semua diingatkan bahwa seberapa kali kita merayakan hari Natal, sebanyak itulah kita harus tumbuh dalam iman dan pengetahuan tentang Tuhan kita. Adalah menyedihkan jika mereka yang sudah lama mengenal nama Yesus, belum mau mempersilahkan Roh Kudus untuk membimbing mereka agar bisa mengenal Tuhan yang Maha Kasih dengan lebih dalam, dan untuk makin mengerti apa yang sudah difirmankanNya. Adalah ironi jika kita yang sudah lama nenjadi orang Kristen masih belum juga dapat menjadi contoh iman yang kuat dan hidup yang benar kepada sesama kita. Biarlah Natal yang kita rayakan bisa menjadi stimulus pertumbuhan rohani kita!