Dari beritanya terlihat orangnya

“Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara manapun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.” Yeremia 9: 4

Di zaman ini soal menipu dan ditipu orang adalah soal biasa. Tiap hari di media ada berita penipuan ini dan itu, yang pada umumnya menunjukkan bahwa sekalipun masyarakat sudah maju dalam banyak hal dan bisa berkomunikasi lewat berbagai cara, seringkali orang tidak sadar akan adanya trik-trik baru yang bisa menyebabkan kerugian baik materi, perasaan maupun nama baik. Malahan, dalam berbagai media kita bisa menjumpai berbagai berita yang tidak jelas asal-usulnya atau kebenarannya, namun masyarakat menerima itu sebagai sesuatu yang menarik dan bisa dinikmati, setidaknya sebagai lelucon.

Pepatah berbahasa Inggris mengatakan “honesty is the best policy“, yang berarti “kejujuran adalah sikap yang terbaik”. Memang hal yang tidak jujur atau tidak benar, yang diperbuat, dikatakan atau ditampilkan seseorang bisa menimbulkan kesulitan untuk diri orang itu. Walaupun demikian, banyak orang yang merasa bahwa mereka boleh saja tidak jujur atau mengabaikan kebenaran, selama tidak merugikan orang lain. Ada juga yang merasa bahwa mereka bebas untuk menyampaikan berita apa saja yang dianggap menarik, dan tidak bertanggung jawab atas reaksi orang lain atas apa yang mereka sampaikan. Sikap ini tentu saja bertentangan dengan firman Tuhan.

Sebagai orang Kristen, kita diperintahkan untuk mengasihi sesama kita. Dengan demikian, selalu jujur dan waspada atas berita-berita yang tidak jelas asal-usulnya dan berita-berita yang dapat menyebabkan kegundahan, kekacauan dan penderitaan orang lain. Sebagai orang Kristen kita harus waspada akan adanya kemungkinan bahwa apa yang kita sampaikan kepada orang lain bukanlah sesuatu yang bisa dipercaya.

“Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Markus 10: 19

Berita yang tidak benar bukan saja muncul diantara masyarakat umum, tetapi juga sering muncul di kalangan orang Kristen. Malahan, banyak renungan yang dibumbui cerita-cerita yang tidak jelas asal-usul atau kebenarannya. Dalam hal ini, sekalipun maksudnya baik, kekeliruan ini tidak dapat dibenarkan. The end does not justify the means.

“Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.” Amsal 6: 16-19

Pagi ini, kita membaca dari ayat pembukaan Yeremia 9. 4 bahwa  kita harus berhati-hati atas apa yang kita dengar dan terima dari orang di sekeliling kita, sebab ada banyak orang yang mempunyai maksud yang kurang baik. Banyak orang yang hanya mencari perhatian orang lain, mencari nama dalam menyebarkan berita-berita yang tidak benar.  Memang kita tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat, tetapi kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan dalam menghadapi hal-hal itu.

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4: 8

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: