Hal kepahitan hidup

“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.” Efesus 4: 31

Rasa pahit adalah rasa yang tidak disukai manusia. Dari saat dilahirkan, manusia sudah bisa membedakan rasa manis yang dianggap enak, dari rasa pahit yang tidak enak. Rasa pahit adalah kenyataan, tetapi tiap orang mempunyai sensitivitas dan pendapat tersendiri tentang apa yang manis dan apa yang pahit. Jika ada makanan yang untuk seseorang rasanya manis, orang lain mungkin masih bisa merasakan adanya rasa pahit yang tercampur didalamnya. Sebaliknya, untuk sebagian orang, ada makanan yang rasanya benar-benar pahit tetapi menurut mereka justru enak untuk dimakan.

Rasa pahit juga terasa jika kita dikecewakan oleh orang lain. Kepahitan hidup bisa terjadi karena adanya hal-hal yang tidak disukai dalam hidup ini. Lidah memang tidak merasakan pahitnya pengalaman, tetapi kita tetap bisa merasakannya, seperti pil pahit rasanya. Jika kepahitan makanan hanya sementara, seringkali kepahitan hati dan pikiran kita berlangsung terus, siang dan malam.

Mungkin kepahitan dalam hidup kita disebabkan oleh diri kita sendiri, dan karena itu rasa pahit bercampur dengan rasa sesal. Tetapi seringkali, kepahitan itu dihubungkan dengan perbuatan orang lain dan situasi yang kita alami. Kepahitan yang sedemikian bisa dan sering menjadi kemarahan dan kegeraman, kepada orang lain dan juga kepada Tuhan.

Sangat menarik bahwa Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Efesus untuk menghilangkan segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah, demikian pula segala kejahatan. Memang semua hal yang disebutkan itu bisa dan sering menjadi kejahatan yang menghapus kasih dari hidup kita. Kepahitan bisa menyebabkan kita membenci diri kita dan orang lain. Kepahitan bisa menyebabkan timbulnya kejahatan kepada diri sendiri dan orang lain.

Pada akhirnya, adanya kepahitan dalam hidup bisa mematikan iman karena hal itu bertentangan dengan kasih Tuhan. Kepahitan dalam hidup membuat kita tidak mengenal Tuhan yang maha pengasih dan maha pengampun. Kepahitan membuat manusia lambat laun membenci Tuhan dan sesama manusia.

Pagi ini, Tuhan berfirman melalui Paulus bahwa kita harus bisa menghilangkan kepahitan dari hidup kita. Itu tidak berarti bahwa penyebab rasa pahit, yang sudah terjadi ataupun sedang terjadi, akan hilang dari hidup kita. Tetapi rasa pahit yang kita alami selama ini bisa hilang jika kita makin mendekatkan diri kepada Tuhan dan bukannya menjauhiNya. Biarlah Roh Kudus makin menguatkan diri kita!

“Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.” Efesus 4: 30

Satu pemikiran pada “Hal kepahitan hidup

Tinggalkan komentar