Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Markus 2: 17
Jika anda aktif di sosial media, pastilah sering anda mendapat kiriman artikel tentang bagaimana memelihara kesehatan, menghindari penyakit, mengenali tanda-tanda penyakit, menyembuhkan penyakit dan sejenisnya. Banyak tulisan semacam itu seolah disajikan oleh orang yang memang ahli. Namun, bagi mereka yang mengerti soal medis, 90% dari tulisan itu hanya omong kosong saja; apalagi jika ditutup dengan kalimat “harap disampaikan kepada orang lain untuk menolong mereka”. Tetapi, memang dengan cara itulah hoax dan scam menyebar ke seluruh dunia.
Sekalipun tulisan yang demikian seringkali aneh isinya, tidaklah mudah mencari jawab pertanyaan mengapa ada banyak orang yang percaya akan tulisan semacam itu. Mungkin karena tulisan semacam itu mudah dicerna dan penampilannya cukup meyakinkan. Apalagi, semuanya tidak memakan biaya; berbeda dengan pergi ke dokter. Tambahan lagi, seringkali apa yang dikatakan dokter kurang bisa dipahami atau tidak mudah dijalani.
Jika fenomena diatas adalah menyangkut kesehatan jasmani, hal yang serupa juga terjadi dalam segi kesehatan rohani. Persis seperti apa yang terjadi dalam hal jasmani, manusia di dunia ini sering mencari pengobatan alternatif dan menerima apa saja yang ditawarkan dunia untuk memperbaiki dirinya dalam hal rohani.
Yesus dalam ayat diatas berkata bahwa Ia datang ke dunia sebagai tabib untuk menyembuhkan mereka yang sering berbuat dosa, seperti si Lewi pemungut cukai – seperti kita semua. Sebagai tabib, Yesus memungkinkan manusia yang sakit atau mati rohaninya untuk bisa disembuhkan. Bahkan Ia mengurbankan diriNya sendiri di kayu salib untuk menjadi juru selamat mereka yang percaya.
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Yesaya 53: 5
Sungguh aneh tapi nyata, bahwa di zaman ini umat Kristen justru kurang menghargai Yesus sebagai tabib satu-satunya. Mungkin banyak orang yang merasa bahwa Yesus dan firmanNya hanya merupakan kunci ke surga, sedangkan untuk hidup di dunia mereka membutuhkan sesuatu yang lain, yang lebih bermanfaat dari firmanNya.
Dalam kesepiannya manusia mencari hiburan duniawi, seperti makan minum, shopping, kegiatan sosial, olahraga dan pesta. Untuk mengatasi kekuatirannya manusia belajar dari para motivator dan spiritual guru. Dan untuk masa depan manusia menaruh harapan kepada kesuksesan diri sendiri. Mereka yang sebenarnya memerlukan kesembuhan rohani itu sering membagikan pengalaman mereka dan mengajak orang lain untuk meniru mereka. Dengan cara itulah berbagai pengajaran yang keliru menyebar ke seluruh dunia.
Pagi ini kita diingatkan bahwa di dunia ini, jika orang yang sakit jasmani memerlukan dokter, mereka yang menderita atau lemah rohaninya memerlukan Yesus. Yesus adalah Juruselamat kita yang sudah mati untuk menebus dosa kita. Jika dunia menawarkan berbagai cara untuk memperbaiki hidup kita, kita harus yakin bahwa hanya Yesus yang dapat membimbing dan menyegarkan kita melalui firmanNya. Dia adalah satu-satunya tabib kita!
“Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.” Mazmur 119: 74