Pemimpin yang baik itu perlu

“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.” 1 Timotius 2: 1 – 2

Setiap tiga tahun, rakyat Australia menghadapi pemilihan umum (pemilu) tingkat federal untuk memilih wakil-wakil rakyat dalam pemerintah. Pemilihan umum adalah keharusan bagi setiap warga, dan karena itu semua orang mau tidak mau harus berpartisipasi. Mereka yang sengaja tidak ikut pemilu tanpa alasan yang sah akan didenda. Untuk orang Kristen, partisipasi dalam pemilu sudah tentu merupakan kewajiban karena pemerintah yang sah adalah wakil Tuhan di dunia.

“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Roma 13: 1

Ada sebagian orang yang berpandangan bahwa karena Tuhanlah yang menetapkan adanya pemimpin negara dan pemerintah, mereka tidak mau berpartisipasi dalam pemilu. Tetapi, pandangan semacam ini tentunya tidak sesuai dengan keadaan sekarang, karena Tuhan tidaklah memerintah umat manusia secara langsung seperti Ia memimpin bani Israel pada zaman perjanjian lama.

Karena pemerintah negara manapun seharusnya mewakili Tuhan, sudah sewajarnya kalau setiap umat Kristen memilih pemimpih yang takut akan Tuhan. Ini adalah syarat utama, bahwa pemimpin yang baik, sekalipun bukan orang Kristen, adalah orang yang mau dan bisa mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang penting, seperti kerohanian, perdamaian, keamanan, keadilan, fungsi keluarga, dan arti pernikahan.

Adalah baik jika semua orang yang duduk dalam pemerintahan adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Tetapi, dalam kenyataan hidup, orang-orang yang jahat dan tidak disenangi Tuhan bisa saja terpilih sebagai pemimpin-pemimpin negara. Dan kalau itu terjadi, manusialah yang harus bertanggung jawab di depan Tuhan.

“Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.” Hosea 8: 4

Apa yang terjadi di muka bumi ini tentunya dengan seijin Tuhan, tetapi apa yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tentunya tidak akan menyenangkan Tuhan, dan karena itu, Tuhan tidak akan memberkati adanya pemerintah yang menentang Dia dan yang melanggar hukumNya, dan tidak sesuai dengan rencanaNya.

Pagi ini, firman Tuhan berkata bahwa sebagai orang Kristen kita mempunyai Tuhan yang hidup, Tuhan yang maha kuasa dan maha bijaksana. Karena itu, dalam usaha untuk mencari pemimpin-pemimpin negara yang baik, kita harus selalu mau menaikkan permohonan dan doa syafaat agar orang-orang yang akhirnya terpilih dalam pemerintahan dapat memberi kita hidup tenang dan tenteram dalam iman kepercayaan kita. Lebih lanjut, sebagai orang Kristen, kita harus memilih pemimpin yang bijaksana dan yang takut akan Tuhan, agar seluruh rakyatnya juga takut akan Tuhan dan karena itu selalu mendapat berkatNya. Biarlah kita boleh mengingat pesan terakhir Raja Daud kepada rakyatnya:

“Allah Israel berfirman, gunung batu Israel berkata kepadaku: Apabila seorang memerintah manusia dengan adil, memerintah dengan takut akan Allah, ia bersinar seperti fajar di waktu pagi, pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah.” 2 Sanuel 23: 3 – 4

2 pemikiran pada “Pemimpin yang baik itu perlu

  1. Sy heran dg mereka yg suka golput, kok bngganya ya. Pdhal, shari-hari hdupnya di negara yg bersistem pemerintahan.

    Tp prtnyaan jg Pak, gmn klau calon yg ad itu tdk sesuai dg kriteria yg baik td, ap golput mnjadi sesuatu yg bisa dimaklumi?

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Andreas Nataatmadja Batalkan balasan