“Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.” Mazmur 89: 11
Puji Tuhan! Dengan perlindungan Tuhan, perjalanan saya dari Australia ke Canada sudah dapat dilakukan dengan selamat. Pesawat saya berangkat hari Sabtu jam 10.30 pagi dari Brisbane dan mendarat di Vancouver jam 7.00 pagi pada hari yang sama. Aneh bukan? Memang karena zone waktu yang berbeda, Canada 17 jam lebih lambat dari Australia. Hari Minggu pagi di Australia atau Indonesia berarti hari Sabtu siang atau sore di Canada.
Perjalanan yang menempuh jarak 12500 km itu ditempuh dengan pesawat jet dalam waktu sekitar 13 jam saja, suatu prestasi yang menakjubkan. Kita bisa bayangkan bagaimana beratnya orang yang harus bepergian dengan kapal sebelum ada pesawat terbang; untuk menempuh jarak yang sama mereka mungkin membutuhkan beberapa bulan.
Memang tidak dapat disangkal bahwa kemajuan teknologi sangatlah pesat dalam beberapa abad terakhir ini. Manusia dalam segala bidang sudah berhasil menciptakan berbagai penemuan yang seolah tidak ada batasnya. Dengan kemajuan itu tidaklah heran jika banyak orang percaya bahwa hidup ini ada di tangan manusia. Malahan pula ada yang percaya bahwa kehidupan di dunia ini tidak perlu melalui penciptaan Tuhan, dan alam semesta bisa berjalan dengan sendirinya tanpa adanya kuasa Tuhan yang mengatur. Mereka mungkin juga menganggap bahwa dunia yang berputar dan matahari yang terbit dan tenggelam itu mengikuti pola yang sangat rumit dengan sendirinya.
Hal manusia yang bertambah pandai itu bukanlah sesuatu yang mengherankan. Tetapi yang menarik adalah kenyataan Alkitab menulis bahwa kepandaian manusia adalah kebodohan bagi Tuhan. Orang bertambah pandai tetapi semakin sukar untuk mengenal Tuhan dan kuasaNya.
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: “Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.” 1 Korintus 3: 19
Pagi ini jika kita melihat banyak orang pergi ke gereja, sebagian diantaranya mungkin adalah orang yang pandai di mata Tuhan, tetapi sebagian lagi adalah orang yang bodoh yang kurang bisa yakin bahwa segala sesuatu mereka alami adalah dalam kuasa dan rencana Tuhan. Bila mereka yang pandai bisa menyerahkan hidup mereka kedalam tangan Tuhan karena mereka percaya bahwa Tuhan, adalah pencipta, pemilik dan pemelihara segala sesuatu, mereka yang bodoh akan berusaha untuk menghadapi tantangan hidup dengan kekuatan mereka sendiri. Manakah yang anda pilih?
“Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.” 1 Korintus 3: 18
Berbahagialah mreka yg percaya dan berharap kpd Tuhan Sang Pencipta dlm stiap hidupnya. Krn mmang hnya Tuhan sj yg Maha-bijaksana.
Soli Deo Gloria.
SukaSuka
Wah, ke Kanada lg ni ya Pak Andreas prjlnannya. Smoga sukses sllu ya Pak.
SukaSuka
Terima kasih.. GBU too 🙏
SukaSuka