“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12: 2
Hari ini saya sempat mengunjungi Chichén Itzá di Meksiko yang adalah suatu tempat peradaban suku Maya di sekitar tahun 800 SM. Piramida Kulkucan (El Castillo) di kompleks bersejarah ini diperkirakan merupakan pusat kegiatan politik dan ekonomi suku Maya pada waktu itu.
Di candi Chichen Itza juga terdapat dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan kepada dewa-dewa suku Maya. Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan batu-batu berharga, dan bahkan manusia yang dimasukkan kedalam sumur itu. Selain itu, pemimpin agama suku Maya waktu itu sering juga memerintahkan penyiksaan dan pembunuhan manusia demi dewa mereka.
Mengapa manusia dapat melakukan kekejaman terhadap sesamanya? Lebih buruk lagi, mengapa orang bisa berlaku sangat jahat dengan alasan agama? Tuhan manakah yang demikian kejam, yang menghendaki manusia menganiaya dan membunuh sesamanya?
Di zaman modern ini, kekejaman seperti yang terjadi dalam suku Maya mungkin sudah jarang terjadi karena majunya pendidikan dan adanya hukum pemerintah. Walaupun demikian, itu bukan berarti bahwa manusia tidak lagi bisa berlaku jahat kepada sesamanya. Mungkin bentuk kekejaman manusia sudah berubah, menjadi lebih tersamar dan tidak terlalu mengerikan, tetapi manusia pada hakikatnya tetap bisa dan mampu melukai, menyiksa dan bahkan membunuh sesamanya dengan perkataan, tingkah laku dan cara hidup mereka yang tidak benar. Orang yang menyebut dirinya Kristen pun seringkali menunjukkan sifat-sifat yang tidak jauh berbeda dari orang lain.
Ayat diatas menyebutkan bahwa sebagai orang Kristen, kita seharusnya berbeda dari orang lain karena kita tentunya sudah berubah dari hidup lama kita; itu jika kita membiarkan Tuhan memimpin hidup kita. Dengan demikian, kita seharusnya dapat membedakan apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan dari apa yang jahat. Tuhan kita selalu menghendaki apa yang baik, dan apa yang berkenan kepadaNya dan apa yang sempurna. Jika hal-hal yang jahat dan keji yang pernah dilakukan manusia mungkin ada hubungannya dengan sifat-sifat tuhan yang mereka sembah, kita tidak bisa beralasan apapun karena Tuhan kita adalah Tuhan yang maha suci dan maha kasih. Kita harus berubah untuk menjadi seperti Dia!
Yup, tentu berubah ke arah yg lbh baik, dan yg sesuai dg kehendak Tuhan.
SukaSuka