Jangan abaikan firman Tuhan

“Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.” Lukas 8: 10

Kemarin sore saya berjalan-jalan disepanjang pantai di Gold Coast. Terlihat banyak juga orang yang berjalan kaki bersama teman dan keluarga. Agaknya angin dingin yang berhembus tidak membuat orang segan berjalan kaki sambil menikmati pemandangan. Salah satu pemandangan yang menarik perhatian saya adalah sekelompok burung pelikan yang lagi bermalas-malasan.

Burung pelikan itu rupanya baru saja mendapat jatah potongan ikan yang tidak terjual dari sebuah toko penjual ikan. Karena itu mereka kelihatannya tenang-tenang saja. Memang, jika burung pelikan lagi kenyang, kelihatannya mereka jinak dan tidak menakutkan. Tetapi, jika mereka lagi lapar, mereka tidak segan untuk mencuri atau merebut makanan dari orang-orang disekitar mereka.

Jika seekor burung pelikan bisa membuat kita terkecoh jika kita tidak berhati-hati, burung-burung di udara dalam perumpamaan Yesus diatas adalah burung yang paling berbahaya, yang dapat membuat manusia terpedaya tanpa menyadarinya. Mereka itu telah mendengar firman Tuhan, tetapi mengabaikannya. Kemudian datanglah iblis yang bagaikan burung, mengambil firman itu dari dalam hati mereka; hilang tak berbekas, sehingga mereka tidak bisa percaya dan diselamatkan.

Bagi kita yang sudah percaya, serangan iblis tetap merupakan sesuatu yang harus kita waspadai. Tiap hari Minggu kita ke gereja dan menerima firman Tuhan. Apakah firman itu dapat kita simpan dan gunakan untuk memperkuat kehidupan kita adalah tergantung pada sikap kita masing-masing.

Ada orang Kristen yang mendengar firman, tetapi tidak mau memikirkan, mempelajari dan menggunakannya. Malahan ada yang sudah jemu mendengarkan firman dan karena itu mereka sudah terbiasa mengabaikannya. Ada juga yang selektif, hanya mau mempelajari firman yang disenanginya, apalagi jika disampaikan oleh orang-orang tertentu. Dengan demikian, firman Tuhan bagaikan biji yang disebarkan, tetapi karena tidak diterima dan sepatutnya digunakan, akhirnya terlupakan. Iblis dalam hal ini adalah bagaikan burung yang dengan sigap mencuri firman yang sudah ditabur dari dalam hati manusia.

Iblis dalam hal ini jelas mempunyai 3 hal yang harus di waspadai: kecepatan, kekuatan dan maksud jahat. Iblis tidak akan berlama-lama untuk membiarkan firman Tuhan berada dalam hati manusia. Iblis mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk mengambil firmanTuhan dari hati manusia. Dan iblis selalu bermaksud untuk menghancurkan hidup manusia dan menggagalkan rencana Tuhan.

Pagi ini, jika kita ke gereja, hendaklah kita mau meneliti maksud dan tujuan kita. Kita ke gereja seharusnya untuk bersekutu bersama saudara-saudara seiman guna memuji Tuhan dan mendengarkan firmanNya. Lebih dari itu, kita juga ke gereja dengan kemauan untuk menyimpan firman Tuhan baik-baik dalam hati kita, dan memakainya dalam hidup kita. Jangan biarkan iblis mencurinya dari hati kita!

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Mazmur 119: 105

Satu pemikiran pada “Jangan abaikan firman Tuhan

  1. Renungan yg reflektif. Biarlah kita2 yg sring dngar FirmanNya jg tdk hnya mndengar, tp mnjdi plaku jg, bgai tanah yg subur yg siap ditaburi benih hingga brbuah dg baik.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s