“Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.” 2 Samuel 22: 3
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menjumpai berbagai paket yang ditawarkan berbagai perusahaan, misalnya paket internet yang banyak ragamnya. Pada umumnya, setiap paket mempunyai kelebihan dan kekurangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Mereka yang membutuhkan “paket komplit” tentunya harus bersedia membayar biaya yang besar yang belum tentu terjangkau oleh semua orang.
Sebagai orang Kristen, kita mempunyai pandangan pribadi tentang Tuhan, dan bisa merasakan pengaruh Tuhan dalam hidup kita, yang bergantung pada pengalaman hidup kita. Pengalaman setiap orang berbeda dengan apa yang dialami orang lain. Karena itu, Tuhan bagi seseorang bisa merupakan Tuhan yang mahakuasa, sedangkan bagi orang lain Tuhan itu mahakasih. Tiap orang seolah mempunyai “paket” yang khusus, yang cocok dengan apa yang diyakininya.
Jika orang mungkin memiliki paket rohani yang cocok dengan pengalaman hidupnya, itu bukanlah berarti bahwa ia sudah mempunyai apa yang komplit dan benar. Paket yang komplit dan benar harus sesuai dengan “spesifikasi” yang ada dalam Alkitab. Dalam hal ini, banyak ahli teologi yang menyatakan bahwa atribut Tuhan adalah mahakuasa, mahatahu, mahaada, dan mahakasih (omnipotence, omniscience, and omnipresence, omnibenevolent).
Jika Tuhan itu adalah begitu besar, mahabesar, dapatkah kita mengukur kebesaranNya? Sudah tentu tidak mungkin. Dengan keterbatasannya, manusia pada umumnya tidak bisa mendalami isi “paket” yang lengkap pengertian tentang Tuhan. Karena itu banyak orang yang hanya bisa mengerti akan sebagian kecil dari atribut Tuhan.
“Maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.” Pengkhotbah 8: 17
Dua atribut Tuhan yang perlu kita pelajari pagi ini adalah mahakuasa dan mahakasih. Banyak orang yang hanya meyakini kemahakuasaan Tuhan, melupakan bahwa Tuhan juga mahakasih. Bagi mereka, Tuhan adalah Tuhan penentu “nasib” mereka. Sebaliknya, mereka yang hanya merasakan sifat mahakasihNya, selalu mengharapkan agar Tuhan memenuhi segala keiniginan mereka.
Apa untungnya untuk kita jika kita hanya mempunyai Tuhan yang mahakasih tetapi tidak dapat menggunakan kemahakuasaanNya untuk mengatur seluruh alam semesta dan melindungi umatNya? Apa faedahnya jika kita mempunyai Tuhan yang mahakuasa tetapi tidak mengasihi kita yang penuh dosa?
Pagi ini kita disadarkan bahwa dalam menjalani hidup kita ini, setidaknya kita harus menyadari bahwa kemahakuasaan Tuhan adalah atribut Tuhan yang sama pentingNya dengan sifat mahakasihNya. Karena kasihNya, Tuhan sudah mengurbankan anakNya ganti kita, karena kuasaNya Yesus sudah mengalahkan maut sehingga kita mempunyai harapan untuk masa depan. Seperti itu jugalah, didalam mengarungi hidup di dunia ini, kita boleh percaya bahwa Tuhan akan melindungi dan memelihara umatNya karena Ia mahakuasa dan mahakasih. Ia yang mahakuasa bisa menggunakan segala sesuatu untuk menolong kita yang sudah menerima Dia.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28
Intinya, spy dua atribut itu tdk dibenturkan, bgtu kan Pak?
Ok, Pak. Trmksh
Sukses sllu utk pelayanannya.
SukaSuka